Minggu, 06 November 2011

ASUHAN IBU NIFAS DENGAN BENDUNGAN ASI PADA Ny. M



    1.     Pengertian Pembendungan ASI
Pembendungan ASI menurut Pritchar (1999) adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu (Buku Obstetri Williams)
Keluhan ibu menurut Prawirohardjo, (2005) adalah payudara bengkak, keras, panas dan nyeri. Penanganan sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelainan. Bila terjadi juga, maka berikan terapi simptomatis untuk sakitnya (analgetika), kosongkan payudara, sebelum menyusui pengurutan dulu atau dipompa, sehingga sumbatan hilang. Kalau perlu berikan stilbestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara produksi ASI.
Kepenuhan fisiologis menurut Rustam (1998) adalah sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersifat fisiologis dan dengan penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih dengan cepat. Namun dapat berkembang menjadi bendungan. Pada bendungan, payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena limpatik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dengan alveoli meingkat. Payudara menjadi bengkak, merah dan mengkilap.
Jadi dapat diambil kesimpulan perbedaan kepenuhan fisiologis maupun bendungan ASI pada payudara adalah :
a.       Payudara yang penuh terasa panas, berat dan keras. Tidak terlihat mengkilap. ASI biasanya mengalir dengan lancar dengan kadang-kadang menetes keluar secara spontan.
b.      Payudara yang terbendung membesar, membengkak dan sangat nyeri. Payudara yang terbendung membesar, membengkak dan sangat nyeri. Payudara terlihat mengkilap dan puting susu teregang menjadi rata. ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit menghisap ASI sampai bengkak berkurang.


2.      Perawatan Payudara pada Masa Nifas Menurut Depkes, RI (1993) adalah
Dengan tangan yang sudah dilicinkan dengan minyak lakukan pengurutan 3 macam cara :
a.       Tempatkan kedua telapak tangan diantara ke 2 payudara kemudian urut keatas, terus kesamping, kebawah dan melintang hingga tangan menyangga payudara, kemudian lepaskan tangan dari payudara.
b.      Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan saling dirapatkan, kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting, demikian pula payudara kanan.
c.       Telapak tangan menopang payudara pada cara ke – 2 kemudian jari tangan kanan dikepalkan kemudian buku-buku jari tangan kanan mengurut dari pangkal ke arah puting.

3.      Terapi dan Pengobatan Menurut Prawirohardjo (2005) adalah
a.       Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya
b.      Anjurkan ibu untuk melakukan post natal breast care
c.       Lakukan pengompresan dengan air hangat sebelum menyusui dan kompres dingin sesudah menyusui untuk mengurangi rasa nyeri
d.      Gunakan BH yang menopang
e.       Berikan parasetamol 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan panas.

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny. M
DENGAN BENDUNGAN ASI


I.                   Pengumpulan Data Dasar (Tanggal 27 Juni 2007)
A.     Anamnesa
  1. Biodata
Nama               : Ny. Mirna                   Nama Suami     : Tn. Ramdani  
Umur                : 21 tahun                     Umur                : 25 tahun
Agama             : Islam                          Agama             : Islam
Pendidikan       : SMA                          Pendidikan       : SMA
Suku                : Jawa                           Suku                : Jawa
Pekerjaan         : IRT                            Pekerjaan         : Pedagang
Alamat             : Jl. Kenanga No. 3       Alamat             : Jl. Kenanga No. 3
                          Kota Gajah                                          Kota Gajah
  1. Keluhan Utama
Ibu post partum 3 hari, partus tanggal 24 Juni 2007 mengeluh payudara panas, bengkak, terasa nyeri dan pengeluaran ASI hanya sedikit.
  1. Riwayat Persalinan
a.       Kala I
Lamanya 7 jam berlangsung normal, pengeluaran bload slym
b.      Kala II
Lamanya 30 menit, persalinan spontan perdarahan 100 cc. Kelamin : perempuan, berat badan : 2800 gr, panjang badan : 49 cm, apgar score 8/9 hidup.
c.       Kala III
Lamanya 8 menit plasenta lahir lengkap, berat plasenta 500 gr, panjang tali pusat 15 cm dan perdarahan 100 cc.

d.      Kala IV
Berlangsung normal, kontraksi uterus baik perdarahan 100 cc keadaan umum baik.
  1. Pola Istirahat dan Nutrisi
a.       Sebelum melahirkan : ibu makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan nasi, lauk, sayur dan minum 8-10 gelas / hari
b.      Sesudah melahirkan ibu makan 4x sehari dengan porsi banyak dan minum 10-12 x gelas / hari
  1. Pola Eliminasi dan Hiegine
a.       Sebelum melahirkan
1)      Ibu mandi 2x sehari pagi dan sore
2)      Ibu BAB 2x sehari BAK 6-8 x/hari
b.      Sesudah melahirkan
1)      Ibu mandi 2x sehari pagi dan sore
2)      Ibu BAB 2x sehari dan BAK 8-10x sehari
  1. Data Psikologi
a.       Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini
b.      Ibu merasa takut kebutuhan ASI untuk bayinya tidak mencukupi
  1. Pemeriksaan
a.       Pemeriksaan
1)      Keadaan umum      : baik
2)      Tekanan darah        : 120/80 mmHg
3)      Pols                        : 80 x/mnt
4)      RR                         : 20 x/mnt
5)      Temp                     : 37,80C
6)      Berat Badan           :  53 kg

b.      Pemeriksaan Fisik
1)         Kepala               : rambut hitam, bersih, sedikit rontok dan tidak berketombe
2)         Muka                 : tidak ada oedem    
3)         Mata                  : conjungtiva merah muda, sklera anikterik
4)         Hidung               : bersih, tidak ada polip
5)         Mulut dan gigi    : mulut dan lidah bersih tidak ada scorbut, gigi bersih tidak ada caries            
6)         Telinga               : simetris, bersih
7)         Leher                 : tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
8)         Dada                 : pada simetris kanan kiri, payudara membesar, bengkak dan merah mengkilap. Tidak terdengar bunyi ronchi atau whezing, juga tidak terdengar mur-mur.
9)         Perut                  : tidak ada bekas operasi, konsistensi keras, tinggi fundus uteri 3 jari bawah pusat
10)     Ano Genetalia    : tidak ada oedem dan varises, tidak ada hemoroid simetris
11)     Estremitas          : a.   Ekstremitas atas : pergerakan baik, jari-jari
                                          lengkap tidak ada  cacat
b.   Ekstremitas bawah : simetris, tidak ada oedem,
      pergerakan baik
II.                Interprestasi Data Dasar
1.      Diagnosa
Ibu post partum hari ke-3 dengan bendungan ASI
Dasar :
    1. Payudara membengkak, nyeri, dan merah mengkilap
    2. Suhu tubuh 37,80C
    3. ASI keluar sedikit-sedikit
2.      Masalah
Bendungan ASI
Dasar :
    1. Payudara membengkak, nyeri, dan merah mengkilap
    2. ASI keluar sedikit-sedikit
3.      Kebutuhan
Penyuluhan tentang post natal breast care
Dasar :
a.       ASI hanya keluar sedikit-sedikit
b.      Payudara ibu membengkak, nyeri dan merah mengkilap
c.       Ibu post partum hari ke-3
d.      Ibu kurang mengerti perawatan payudara pada post partum

III.             Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial terjadi mastitis
Dasar : payudara ibu membengkak, nyeri dan merah mengkilap

IV.              Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera dan Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter bila terjadi mastitis yang berlanjut

V.                 Rencana Managemen
1.      a.   Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini
b.  Observasi pengeluaran lokhea ibu
2.      Penyuluhan perawatan payudara post partum
a.       Jelaskan manfaat perawatan payudara post partum pada ibu
b.      Ajarkan perawatan payudara post partum pada ibu
c.       Observasi cara ibu melakukan perawatan payudara

3.      Penyuluhan cara menyusui yang baik dan benar
a.       Jelaskan pada ibu manfaat menyusui yang baik dan benar
b.      Ajarkan ibu menyusui dan posisi menyusui yang biak dan benar
c.       Observasi cara ibu menyusui dan posisi menyusui
4.      Penyuluhan cara mengatasi rasa nyeri
a.       Jelaskan pada ibu penyebab rasa nyeri
b.      Ajarkan ibu cara mengatasi nyeri
c.       Anjurkan ibu mengatasi rasa nyeri
d.      Observasi cara ibu mengatasi rasa nyeri
e.       Libatkan keluarga dalam mendukung ibu mengatasi rasa nyeri
5.       Beri terapi obat untuk menghilangkan rasa nyeri bila ibu mengalami nyeri hebat

VI.              Implementasi Langsung
1.   a.   Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga, saat ini ibu mengalami pembendungan ASI yang menyebabkan payudara ibu membengkak, nyeri dan suhu tubuh ibu meningkat.
      b.   Mengobservasi pengeluaran lokhea ibu, jumlah, warna dan bau
2.   a.   Memberikan penjelasan pada ibu tentang perawatan payudara serta menafaatnya dapat memperlancar proses menyusui
      b.   Mengajarkan pada ibu perawatan payudara pada ibu dengan melakukan pengurutan payudara dengan mengganak baby oil atau minyak
      c.   Mengobservasi cara ibu melakukan perawtan payudara
3.   a.   Menjelaskan pada ibu manfaat menyusui dapat memperlancar produksi ASI, mendekatkan hubungan batin ibu dan bayi serta mengurangi resiko kanker payudara

      b.   Mengajarkan ibu posisi menyusui yang benar yaitu dengan memasukkan semua areola mamae kedalam mulut bayi serta menyusui bayinya sesering mungkin sesuai keinginan bayi
      c.   Mengobervasi posisi ibu menyusui bayinya
4.   a.   Menjelaskan pada ibu bahwa rasa nyerinya itu dari bendungan ASI pada payudara.
      b.   Mengajarkan pada ibu mengurangi rasa nyeri sebelum menyusui dengan mengkompres payudaranya dengan air hangat, lakukan pengurutan, peras ASI secara manual sebelum menyusui dan membasahi puting susunya sebelum menyusui agar bayi mudah menghisap. Untuk mengurangi rasa nyeri setelah menyusui lakukan pengompresan payudara dengan air dingin dan pakai BH yang menyagnga payudara. Serta anjurkan ibu tetap menyusui banyinya.
      c.   Menganjurkan ibu mengurangi rasa nyeri dengan teknik yang sudah diajarkan
      d.   Mengobservasi cara ibu mengurangi rasa nyeri
      e.   Libatkan keluarga dalam masa nifas ibu
5.   Memberikan paracetamol 500 mg untuk mengurangi nyeri dan menurunkan suhu tubuh ibu, bila ibu sudah tidak bisa menahan rasa nyeri

VII.           Evaluasi 
1.      Ibu mengatakan mengerti keadaannya saat ini
2.      Ibu mengeri penjelasan yang sudah diberikan
3.      Ibu berjanji akan melaksanakan anjuran yang diberikan
4.      Ibu mengatakan tidak cemas dengan kondisinya


Catatan Perkembangan
Tanggal 28 Juni 2007 (Post partum hari kelima)
S :    1.  Ibu mengatakan payudaranya nyeri dan bengkak
        2.  Ibu mengatakan ASI nya belum lancar
        3.  Ibu mengatakan badannya terasa panas
O :  1.  Pada palpasi payudara masih teraba keras, dan terlihat bengkak serta merah mengkilap
        2.  Ibu masih terlihat cemas karena ASI belum lancar
        3.  Tanda vital :
            a. TD               : 110/80 mmHg
            b. Temp           : 37,40C
            c. Pols              : 80 x/mnt
            e. RR               : 20 x/mnt
        4.  Pengeluaran lochea rubra
        5.  Tinggi fundus uteri pertengahan sympisis pusat
        6.  Eliminasi
            a.  Ibu sudah BAB sejak dua hari post partum
            b.  Ibu BAK kurang lebih 8 – 10 x sehari
        7.  Pergerakan :
            Ibu sudah bisa ke kamar mandi sendiri tanpa di bantu orang lain
A :   Ibu post partum hari ke –5 P1A0 dengan bendungan ASI
        Dasar :
1.   Payudara masih nyeri, keras, bengkak dan merah mengkilap
2.   ASI belum lancar
3.   Bayi tampak tidak puas menyusu
4.   Tanda-tanda vital
a.       TD            : 110/80 mmHg
b.      Temp        : 37,40C
c.       Pols          : 80 x/mnt
d.      RR            : 20 x/mnt
        Masalah                : Bendungan ASI
        Kebutuhan            : Post natal breast care

P :    1.  Jelaskan kondisi ibu saat ini
        2.  Anjurkan ibu tetap menyusui bayinya
        3.  Anjurkan ibu melakukan perawatan payudara post natal
        4. Anjurkan ibu mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan seperti kutu, bayam, pisang dan menganjurkan ibu banyak minum
        5.  Anjurkan ibu tetap melaksanakan terapi yang diajarkan


Catatan Perkembangan
Tanggal 30 Juni 2007 (Hari ke 8 Post Partum)
S :    1.  Ibu mengatakan ASI nya mulai lancar tapi belum banyak
        2.  Ibu mengatakan suhu badannya mulai turun
        3.  Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan kurang puas
        4.  Ibu sudah melaksanakan anjuran bidan
        5.  Ibu mengatakan melakukan psot natal breas care di rumah
O :  1.  ASI sudah keluar dengan lancar tapi jumlahnya masih sedikit
        2.  Keadaan umum ibu baik
        3.  Payudara sudah tidak bengkak dan merah tapi masih ada nyeri
        4   .Tanda vital
            a. TD               : 110/80 mmHg
            b. Temp           : 370C
            c. Pols              : 80 x/mnt
            e. RR               : 20 x/mnt
        5.  Pengeluaran lokhea serosa
        6.  Tinggi fundus uteri 3 jari atas sympisis
        7.  Eliminasi :
            Ibu BAB 1 x sehari dan BAK 8 – 10 x sehari
        8.  Pergerakan :    
            Ibu sudah bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga ringan
A :   Ibu post partum hari ke – 8 dengan bendungan ASI
        Dasar :
1.   Ibu mengatakan ASI nya sudah keluar dengan lancar tapi jumlahnya masih sedikit.
2.   Pada inspeksi payudara sudah tidak bengkak dan merah namun masaih ada nyeri tekan.
3.   Tanda vital
a.       TD            : 110/80 mmHg
b.      Temp        : 370C
c.       Pols          : 80 x/mnt
d.      RR            : 20 x/mnt
        Masalah                : ASI sedikit
        Kebutuhan            : Post natal breast care dan nutrisi ibu menyusui

P :    1.  Jelaskan kondisi ibu saat ini
        2.  Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi
        3.  Anjurkan ibu melakukan post natal breas care
        4. Anjurakan ibu tetap melakukan terapi yang diajarkan
        5.  Anjurkan ibu tetap melaksanakan terapi yang diajarkan


Catatan Perkembangan
Tanggal 3 Juli 2007 (Post partum hari ke 10)
S :    1.  Ibu mengatakan ASI sudah lancar dan jumlahnya banyak
        2.  Ibu mengatakan suhu badannya tidak panas lagi
        3.  Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan puas
        4.  Ibu mengatakan payudaranya sudah tidak nyeri lagi
O :  1.  ASI keluar dengan lancar dan jumlahnya banyak
        2.  Bayi nampak puas menyusu
        3.  Payudara tidak ada nyeri tekan
        4.  Vital sign
            a. TD               : 110/80 mmHg
            b. Temp           : 36,80C
            c. Pols              : 80 x/mnt
            e. RR               : 20 x/mnt
        5.  Pengeluaran berupa cairan bercak kecoklatan
        6.  Tinggi fundus uteri tidak teraba lagi
        7.  Eliminasi :
            Ibu BAB 2x sehari dan BAK 8 – 10 x sehari
        8.  Pergerakan :
Ibu sudah bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan merawat bayinya sendiri.
A :   Ibu post partum hari ke – 10 dengan bendungan ASI
        Dasar :
1.      Ibu mengatakan ASI nya sudah keluar dengan lancar tapi jumlahnya mulai banyak
2.      Pada inspeksi payudara sudah tidak bengkak dan merah juga tidak ada nyeri tekan lagi.
3.      Tanda vital
a.       TD            : 110/80 mmHg
b.      Temp        : 36,80C
c.       Pols          : 80 x/mnt
d.      RR            : 20 x/mnt
4.      Kebutuhan      : Post natal breast care ,penyuluhan ASI eksklusif dan nutrisi   ibu menyusui

P :    1.  Jelaskan kondisi ibu saat ini
        2.  Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi
        3.  Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan
        4. Anjurakn ibu untuk menyusui bayinya secara bergantian antara payudara kanan kiri



DAFTAR PUSTAKA


Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Jakarta : EGC.

Pritchard : Maedonal; Bant, 1999, Obstetri Williams, Surabaya : Airlangga University

Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, Jakarta yayasan Bina Pustaka

Depkes RI, 1993, Cara kerja di Puskesmas, Jakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar