LANDASAN TEORI
Definisi
Masa nifas adalah dimulai
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta dan mencakup enam minggu berikutnya.
Menurut Prawirohardjo, 1991,
masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir setelah kira-kira 6
minggu akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sediakala
dalam waktu 3 bulan.
Menurut Syaifuddin, 2002,
masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas kurang lebih selama 6 minggu.
Dapat disimpulkan bahwa masa
nifas adalah masa persalinan alat-alat kandungan setelah melahirkan yang
berlangsung kira-kira 6 minggu dan kembali seperti keadaan sebelum ada
kehamilan dan memerlukan waktu selama 3 bulan.
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan
fisiologis, yaitu :
a.
Perubahan fisik
b.
Involusi uterus dan pengeluaran
lokhea
c.
Laktasi dan pengeluaran ASI
d.
Perubahan sistem tubuh lainnya
e.
Perubahan psikis
Keluhan ibu dengan
pegal-pegal biasanya dirasakan setelah post partum, hal ini disebabkan karena
penggunaan energi atau tenaga dalam jumlah yang besar oleh tubuh saat
persalinan, juga posisi tubuh ibu saat meneran dengan mengangkat bokong. Keadaan ini merupakan perubahan fisiologis
pada saat post partum. Untuk itu diperlukan penatalaksanaan dengan beristirahat
yang cukup dan mobilisasi dini yang tepat, serta jelaskan kondisi ini pada ibu
agar ibu tidak khawatir dengan keadaannya yang dapat meningkatkan kecemasan
pada ibu nifas.
Gambaran Klinis
Perubahan
yang terjadi selama masa nifas :
a. Sistem Vaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah
300-500 cc, bila melalui S.C kehilangan darah dapat 2 kali lipat. Perubahan
yang terjadi dari volume darah dan hemotokrit dan baru stabil setelah 4-6
minggu, setelah melahirkan short akan hilang dengan tiba-tiba volume darah ibu
relatif akan bertambah.
b. Sistem Reproduksi
1. Involusi Uterus
Uterus atau rahim yang berbobot 60 gram sebelum
hamil secara perlahan-lahan bertambah besar hingga 1 kg selama masa kehamilan,
dan setelah persalinan akan kembali ke keadaan sebelum hamil.
Proses involusi uterus :
- Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang
terjadi di dalam otot uterine.Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan yang
telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula selama kehamilan.
- Terdapat polymorph phagolitik dan macrophages didalam sistem vaskuler dan sistem limhatik
- Efek oksitosin (cara bekerjanya oksitosin)
Penyebab kontraksi dan retraksi otot uterine
sehingga akan mengkompres pembuluh darah yang menyebabkan akan mengurangi
suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat
implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.
Involusi uterus dapat dijlihat dari luar dengan
memeriksa fundus uterus dari luar. Segera setelah TFU 2 cm dibawah pusat, 12
jam kemudian kembali 1 cm dibawah pusat, kemudian menurun 1 cm setiap hari.
Pada hari pertama sampai hari kedua setelah persalianan TFU 1 cm dibawah pusat.
Pada hari 3-4 fundus uteri 2 jari dibawah pusat. Pada hari 5-7 TFU setengah
pusat sympisis, hari ke-10 tidak teraba.
2. Involusi Tempat Plasenta
Setelah persalinan tempat persalinan merupakan
tempat dengan permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan.
Luka ini dengan cepat mengecil pada akhir minggu kedua hanya sebesar 3-4 cm,
pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta lekas sekali sembuh
tidak menimbulkan parut.
3. Perubahan Pada Perineum, Vagina, dan Vulva
Berkurangnya sirkulasi progesteron mempengaruhi
otot-otot pada panggul, perineum, vagina dan vulva. Proses ini membantu pemulihan
kearah elastisitas normal dari ligamentum otot rahim. Ini merupakan proses
bertahap yang akan berguna apabila ibu melakukan ambulasi dini, senam nifas dan
mencegah timbulnya konstipasi. Progesteron juga meningkatkan pembuluh darah
pada vagina dan vulva selama kehamilan dan persalinan biasanya menyebabkan
timbulnya beberapa hematoma dan edema pada jaringan ini dan perineum.
4. Lochea
Lochea adalah ekskresi caiaran selama masa nifas.
Lochea berbau amis dan mengalami perubahan karena proses involusi.
- Locha Rubra
Lochea rubra pada hari pertama sampai keempat masa
post partum. Warnanya merah yang mengandung darah dari perobekan/luka pada
plasenta dan serabut dari desi dua dan chorion
- Lochea Serosa
Lochea ini berwarna kecoklatan, muncul pada hari
ke 5-9. Lochea ini mengandung lebih sedikit darah dan lebih banyak serum dan
leukosit.
- Lochea Alba
Warnanya lebih pucat, putih kekuningan dan
mengandung leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.
Apabila lochea yang dikeluarkan lebih lama
kemungkinan :
Tertinggalnya sisa plasenta
Ibu yang tidak menyusui anaknya
Infeksi jalan lahir
Perubahan pengeluaran lochea menunjukkan keadaan
yang abnormal :
- Perdarahan berkepanjangan
- Pengeluaran lochea tertahan
- Lochea purulenta
- Rasa nyeri yang berlebihan
- Dengan memperhatikan bentuk perubahan dapat diduga
- Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan
- Terjadi infeksi intrauterine
c. Laktasi
Hormon progesteron dan estrogen menghambat
pengeluaran prolaktin. Dengan lahirnya plasenta kadar estrogen dan progesteron
menurun sehingga penekanan prolaktin meningkat dalam darah dan memegang peranan
penting dalam proses pembentukan :
1. Reflek Prolaktin .
Reflek ini merupakan reflek neurohormone yang
mengatur produksi ASI kontinuitas.
Sekresi prolaktin tergantung dari :
a. Hisapan bayi
b. Seringnya menyusui
c. Jarak antara waktu menyusui
2. Reflek Let Down
Reflek pemancaran ASI karena rangsangan pada
papila dan aerola mamae waktu bayi menghisap. Reflek ini merupakan reflek psikomatik
yang sangat dipengaruhi oleh emosi.
d. Sistem Perkemihan
Dinding kandung kemih memperlihatkan oedem dan
hyperemia. Kadang-kadang oedem tergonium. Pada hyperemia kandung kemih selama
nifas kurang sensitif dan kapasitas kandung kemih juga bertambah, sehingga
volume penuh atau sesudah BAK masih tertinggal urine residual. Sisa urine ini
dan trauma pada kandung kemih waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi.
Dilaktasi ureter dan pyelum normal kembali dalam 2 minggu.
e. Sistem Gastro Intestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah
melahirkan. Hal ini karena alat pencernaan mendapat tekanan waktu melahirkan,
dehidrasi, hemoroid dan laserasi jalan lahir. Supaya BAB kembali lancar dapat
diberi makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila
masih belum bisa BAB dalam waktu 2-3 hari dapat ditolong dengan Huknah.
f. Tanda-tanda Vital
1. Suhu Tubuh :
Suhu tubuh post partum meningkat +
37,50-380C, karena terjadi dehidrasi persalinan, tetapi
suhu akan kembali normal.
2. Nadi :
Setelah melahirkan 100 x/menit karena
kelelahan, perdarahan, nyeri dan infeksi
3. Tekanan Darah : Biasanya
tidak berubah, kemungkinannya karena ada perdarahan
4. Pernafasan : Bila
suhu dan denyut nadi tidak normal, pernafasan akan mengikutinya.
g. Otot-otot Abdominal
Setelah persalinan dinding perut longgar karena
diregang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam waktu 6 minggu pada
waktu esthemis, terjadi diastosis dari otot rectus abdominus untuk
mengencangkan kembali otot perut maka dilakukan senam nifas.
h. Perubahan Psikis dan Sosial
Kebanyakan wanita dalam minggu pertama setelah
melahirkan menunjukkan gejala-gejala depresi dari tingkat ringan sampai berat.
Faktor-faktor yang menyebabkan :
1. Ketakutan yang berlebihan dalam masa hamil
2. Riwayat psikiatri yang abnormal
3. Riwayat perkawinan yang abnormal
4. Riwayat obstetri yang abnormal
5. Riwayat kelahiran mati/cacat
6. Penyebab lain
Penatalaksanaan Kebidanan Pasca Bersalin
Paling
sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang
terjadi. (Prawirohardjo).
Kunjungan
|
Waktu
|
Tujuan
|
1
|
6-8 jam setelah
persalinan
|
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan : rujuk bila perdarahan berlanjut.
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah
satu anggota keluarga bagaiman mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri.
d. Pemberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara Ibu dan BBL
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermia jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran
atau sampai ibu dan bayinya dalam keadaan stabil.
|
2
|
6 hari setelah persalinan
|
a. Memastikan involusi berjalan normal:
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari
|
3
|
2 minggu setelah persalinan
|
a. Memastikan involusi berjalan normal:
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari
|
4
|
6 minggu setelah persalinan
|
Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami
dan memberikan konseling untuk KB secara dini
|
LANDASAN TEORI
Definisi
Masa nifas adalah dimulai
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta dan mencakup enam minggu berikutnya.
Menurut Prawirohardjo, 1991,
masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir setelah kira-kira 6
minggu akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sediakala
dalam waktu 3 bulan.
Menurut Syaifuddin, 2002,
masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas kurang lebih selama 6 minggu.
Dapat disimpulkan bahwa masa
nifas adalah masa persalinan alat-alat kandungan setelah melahirkan yang
berlangsung kira-kira 6 minggu dan kembali seperti keadaan sebelum ada
kehamilan dan memerlukan waktu selama 3 bulan.
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan
fisiologis, yaitu :
a.
Perubahan fisik
b.
Involusi uterus dan pengeluaran
lokhea
c.
Laktasi dan pengeluaran ASI
d.
Perubahan sistem tubuh lainnya
e.
Perubahan psikis
Keluhan ibu dengan
pegal-pegal biasanya dirasakan setelah post partum, hal ini disebabkan karena
penggunaan energi atau tenaga dalam jumlah yang besar oleh tubuh saat
persalinan, juga posisi tubuh ibu saat meneran dengan mengangkat bokong. Keadaan ini merupakan perubahan fisiologis
pada saat post partum. Untuk itu diperlukan penatalaksanaan dengan beristirahat
yang cukup dan mobilisasi dini yang tepat, serta jelaskan kondisi ini pada ibu
agar ibu tidak khawatir dengan keadaannya yang dapat meningkatkan kecemasan
pada ibu nifas.
Gambaran Klinis
Perubahan
yang terjadi selama masa nifas :
a. Sistem Vaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah
300-500 cc, bila melalui S.C kehilangan darah dapat 2 kali lipat. Perubahan
yang terjadi dari volume darah dan hemotokrit dan baru stabil setelah 4-6
minggu, setelah melahirkan short akan hilang dengan tiba-tiba volume darah ibu
relatif akan bertambah.
b. Sistem Reproduksi
1. Involusi Uterus
Uterus atau rahim yang berbobot 60 gram sebelum
hamil secara perlahan-lahan bertambah besar hingga 1 kg selama masa kehamilan,
dan setelah persalinan akan kembali ke keadaan sebelum hamil.
Proses involusi uterus :
- Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang
terjadi di dalam otot uterine.Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan yang
telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula selama kehamilan.
- Terdapat polymorph phagolitik dan macrophages didalam sistem vaskuler dan sistem limhatik
- Efek oksitosin (cara bekerjanya oksitosin)
Penyebab kontraksi dan retraksi otot uterine
sehingga akan mengkompres pembuluh darah yang menyebabkan akan mengurangi
suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat
implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.
Involusi uterus dapat dijlihat dari luar dengan
memeriksa fundus uterus dari luar. Segera setelah TFU 2 cm dibawah pusat, 12
jam kemudian kembali 1 cm dibawah pusat, kemudian menurun 1 cm setiap hari.
Pada hari pertama sampai hari kedua setelah persalianan TFU 1 cm dibawah pusat.
Pada hari 3-4 fundus uteri 2 jari dibawah pusat. Pada hari 5-7 TFU setengah
pusat sympisis, hari ke-10 tidak teraba.
2. Involusi Tempat Plasenta
Setelah persalinan tempat persalinan merupakan
tempat dengan permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan.
Luka ini dengan cepat mengecil pada akhir minggu kedua hanya sebesar 3-4 cm,
pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta lekas sekali sembuh
tidak menimbulkan parut.
3. Perubahan Pada Perineum, Vagina, dan Vulva
Berkurangnya sirkulasi progesteron mempengaruhi
otot-otot pada panggul, perineum, vagina dan vulva. Proses ini membantu pemulihan
kearah elastisitas normal dari ligamentum otot rahim. Ini merupakan proses
bertahap yang akan berguna apabila ibu melakukan ambulasi dini, senam nifas dan
mencegah timbulnya konstipasi. Progesteron juga meningkatkan pembuluh darah
pada vagina dan vulva selama kehamilan dan persalinan biasanya menyebabkan
timbulnya beberapa hematoma dan edema pada jaringan ini dan perineum.
4. Lochea
Lochea adalah ekskresi caiaran selama masa nifas.
Lochea berbau amis dan mengalami perubahan karena proses involusi.
- Locha Rubra
Lochea rubra pada hari pertama sampai keempat masa
post partum. Warnanya merah yang mengandung darah dari perobekan/luka pada
plasenta dan serabut dari desi dua dan chorion
- Lochea Serosa
Lochea ini berwarna kecoklatan, muncul pada hari
ke 5-9. Lochea ini mengandung lebih sedikit darah dan lebih banyak serum dan
leukosit.
- Lochea Alba
Warnanya lebih pucat, putih kekuningan dan
mengandung leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.
Apabila lochea yang dikeluarkan lebih lama
kemungkinan :
Tertinggalnya sisa plasenta
Ibu yang tidak menyusui anaknya
Infeksi jalan lahir
Perubahan pengeluaran lochea menunjukkan keadaan
yang abnormal :
- Perdarahan berkepanjangan
- Pengeluaran lochea tertahan
- Lochea purulenta
- Rasa nyeri yang berlebihan
- Dengan memperhatikan bentuk perubahan dapat diduga
- Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan
- Terjadi infeksi intrauterine
c. Laktasi
Hormon progesteron dan estrogen menghambat
pengeluaran prolaktin. Dengan lahirnya plasenta kadar estrogen dan progesteron
menurun sehingga penekanan prolaktin meningkat dalam darah dan memegang peranan
penting dalam proses pembentukan :
1. Reflek Prolaktin .
Reflek ini merupakan reflek neurohormone yang
mengatur produksi ASI kontinuitas.
Sekresi prolaktin tergantung dari :
a. Hisapan bayi
b. Seringnya menyusui
c. Jarak antara waktu menyusui
2. Reflek Let Down
Reflek pemancaran ASI karena rangsangan pada
papila dan aerola mamae waktu bayi menghisap. Reflek ini merupakan reflek psikomatik
yang sangat dipengaruhi oleh emosi.
d. Sistem Perkemihan
Dinding kandung kemih memperlihatkan oedem dan
hyperemia. Kadang-kadang oedem tergonium. Pada hyperemia kandung kemih selama
nifas kurang sensitif dan kapasitas kandung kemih juga bertambah, sehingga
volume penuh atau sesudah BAK masih tertinggal urine residual. Sisa urine ini
dan trauma pada kandung kemih waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi.
Dilaktasi ureter dan pyelum normal kembali dalam 2 minggu.
e. Sistem Gastro Intestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah
melahirkan. Hal ini karena alat pencernaan mendapat tekanan waktu melahirkan,
dehidrasi, hemoroid dan laserasi jalan lahir. Supaya BAB kembali lancar dapat
diberi makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila
masih belum bisa BAB dalam waktu 2-3 hari dapat ditolong dengan Huknah.
f. Tanda-tanda Vital
1. Suhu Tubuh :
Suhu tubuh post partum meningkat +
37,50-380C, karena terjadi dehidrasi persalinan, tetapi
suhu akan kembali normal.
2. Nadi :
Setelah melahirkan 100 x/menit karena
kelelahan, perdarahan, nyeri dan infeksi
3. Tekanan Darah : Biasanya
tidak berubah, kemungkinannya karena ada perdarahan
4. Pernafasan : Bila
suhu dan denyut nadi tidak normal, pernafasan akan mengikutinya.
g. Otot-otot Abdominal
Setelah persalinan dinding perut longgar karena
diregang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam waktu 6 minggu pada
waktu esthemis, terjadi diastosis dari otot rectus abdominus untuk
mengencangkan kembali otot perut maka dilakukan senam nifas.
h. Perubahan Psikis dan Sosial
Kebanyakan wanita dalam minggu pertama setelah
melahirkan menunjukkan gejala-gejala depresi dari tingkat ringan sampai berat.
Faktor-faktor yang menyebabkan :
1. Ketakutan yang berlebihan dalam masa hamil
2. Riwayat psikiatri yang abnormal
3. Riwayat perkawinan yang abnormal
4. Riwayat obstetri yang abnormal
5. Riwayat kelahiran mati/cacat
6. Penyebab lain
Penatalaksanaan Kebidanan Pasca Bersalin
Paling
sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang
terjadi. (Prawirohardjo).
Kunjungan
|
Waktu
|
Tujuan
|
1
|
6-8 jam setelah
persalinan
|
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan : rujuk bila perdarahan berlanjut.
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah
satu anggota keluarga bagaiman mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri.
d. Pemberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara Ibu dan BBL
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermia jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran
atau sampai ibu dan bayinya dalam keadaan stabil.
|
2
|
6 hari setelah persalinan
|
a. Memastikan involusi berjalan normal:
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari
|
3
|
2 minggu setelah persalinan
|
a. Memastikan involusi berjalan normal:
uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari
|
4
|
6 minggu setelah persalinan
|
Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami
dan memberikan konseling untuk KB secara dini
|
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
NIFAS DENGAN
KELUHAN PEGAL-PEGAL SETELAH
MEALAHIRKAN
TERHADAP Ny.W DI BPS CAHAYA
HATI
I.
Pengumpulan Data Dasar, Tanggal 12 November 2006
A. Identitas
Nama Istri : Ny.Wiwit Nama Suami : Tn.Sugeng
Umur :
25 tahun Umur
: 29 tahun
Agama :
Islam Agama
: Islam
Suku :
Jawa Suku
: Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
IRT Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat :
Jl.Manggis No.199 Alamat : Jl.Manggis No.199
Yukum
Jaya Yukum
Jaya
B. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Ibu post partum hari ke-1 tanggal 12 November 2006, ibu mengatakan
seluruh badannya pegal-pegal, perut mules, dan ASI belum keluar
2. Riwayat Persalinan
P2A0, ibu melahirkan pada tanggal 12 November 2006
pukul 13.00 Wib.
Kala I : Lamanya
7 jam, berlangsung normal, dan mengeluarkan bloodslym
Kala II : Lamanya
40 menit, pukul 13.00 Wib persalinan pervaginam, jenis kelamin bayi laki-laki, BB:
2800gram, PB: 49 cm, tidak ada cacat, keadaan umum baik, jumlah perdarahan +
50 cc.
Kala III : Lamanya
15 menit, pukul 13.15 Wib, plasenta lahir spontan lengkap, berat plasenta +
500gram, kotiledon lengkap, jumlah perdarahan + 100 cc
Kala IV : Pengawasan
selama 2 jam berlangsung normal, kontraksi uterus baik, jumlah perdarahan +
100 cc, tidak ada Heacting, keadaan umum baik, TD: 110/80mmHg, RR:20 x/menit,
pols 78 x/menit, suhu 370C.
Lama persalinan kala I s/d kala IV 9 jam 55 menit.
Tidak terjadi penyulit atau komplikasi selama persalinan berlangsung. Tindakan
dan pengobatan selama persalinan : diberikan oksitosin 10 unit IM, dilakukan
peregangan tali pusat terkendali.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu post partum 12 November 2006 pukul 13.00 Wib,
mengatakan perutnya mules, badan terasa pegal-pegal sehingga sulit untuk
bergerak dan ibu takut tidak bisa menyusui bayinya karena ASI belum keluar.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita suatu
penyakit menular atau penyakit keturunan yang memerlukan perawatan khusus.
5. Pola Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Sebelum
melahirkan : Ibu makan 3 x sehari dengan porsi sedang, 1 piring nasi, 1
mangkok sayur, lauk pauk, buah dan susu.
Sesudah
melahirkan : Ibu makan dengan porsi kecil 1/2 piring nasi, 1 mangkok sayur,
lauk pauk, buah dan susu.
b. Eliminasi
BAB sebelum melahirkan : 1-2 x/hari
sesudah melahirkan : 1
x/hari
BAK sebelum
melahirkan : 5-6 x/hari
sesudah melahirkan : 2
x/hari
c. Istirahat
Sebelum melahirkan : Ibu tidur 7-8 jam
sehari
Sesudah melahirkan : Ibu tidur 6 jam
sehari.
d. Aktivitas
Sebelum
melahirkan : Ibu biasa melakukan aktivitas / kegiatan rumah
tangga sendiri tanpa bantuan orang lain.
Sesudah
melahirkan : Ibu masih sering ditempat tidur, karena ibu
merasa badannya pegal-pegal, untuk pekerjaan ibu rumah tangga masih dibantu
oleh adiknya, perawatan terhadap bayinya juga masih dibantu oleh ibunya.
e. Personal Hygiene
Sebelum
melahirkan : Ibu mandi 2 x sehari, menggosok gigi 3 x
sehari,
Ibu
mengganti pakaian setiap habis mandi
Sesudah
melahirkan : Ibu mandi 2 x sehari, menggosok gigi 3 x
sehari,
Ibu
mengganti pakaian setiap habis mandi,
Ibu
mengganti softex 2 x sehari
f. Keadaan psikosial
a. Ibu dan keluarga merasa bahagia dengan
kelahiran bayinya, tetapi ibu merasa takut bila ibu tidak bisa merawat bayinya
dengan baik.
b. Ibu takut tidak bisa menyusui karena ASI
belum keluar
c. Ibu mengatakan badannya terasa pegal-pegal
C. Pemeriksaan Fisik Post Partum
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Ibu tampak baik, tapi sedikit lemah
Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg RR
:
20 x/menit
Nadi : 78 x/menit Suhu
:
370C
3. Pemeriksaan fisik
Rambut : Mudah rontok, lepek/berminyak, berketombe, keadaan kotor, warna
rambut hitam, dan lurus
Muka : Tidak ada oedema, dan tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : tidak ada oedema dikelopak mata, konjungtiva
agak pucat, sklera agak ikterik, fungsi penglihatan baik, dan simetris
Hidung : Keadaan bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada polip
Mulut/gigi
: Keadaan cukup bersih, gigi lengkap, tidak ada caries gigi, dan
tidak ada stomatitis
Telinga : Keadaan bersih, fungsi pendengaran baik, dan simetris
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid
Dada : Mamae simetris, puting susu menonjol,ada pembengkakan pada
payudara,dan ASI belum keluar, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi
seirama, tidak terdengar ronchi dan whezing, suara nafas baik
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, uterus teraba keras dan berkontraksi,
vesika urinaria kosong
Pinggang : Nyeri tekan pada daerah pinggang
Genitelia
: Kotor oleh bekas lendir dan darah, lochea
rubra, bau amis normal, tidak ada heacting, tidak ada oedema dan varises
Ekstremitas
Atas : Fungsi pergerakan baik, tidak ada oedema dan varises, simetris
kiri dan kanan, tidak ada cacat, keadaan baik
Ekstremitas
Bawah : Fungsi
pergerakan baik, tungkai tidak ada oedema dan varises, tidak ada cacat, keadaan
baik
II.
Interpretasi Data Dasar
1. Diagnosa
Ibu P2A0 post partum hari
pertama dengan keluhan badannya pegal-pegal.
Dasar :
Ds : Ibu
melahirkan tanggal 12 November 2006 pukul 13.00 Wib
Ibu mengatakan badannya
terasa pegal-pegal dan belum bisa beraktifitas sendiri.
Do : Partus
spontan pukul 13.00 Wib
Ibu masih kelihatan kelelahan
karena badannya pegal-pegal hal ini terlihat dari ibu yang belum beraktifitas
sendiri.
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Pengeluaran pervaginam
berupa lochea rubra
ASI belum keluar.
2. Masalah
a. Keterbatasan aktifitas
Ds : Ibu
mengatakan masih lemah bila ingin bergerak karena badannya terasa pegal dan
perutnya masih terasa mulas.
Do : Ibu
post partum hari pertama.
Tidak ada laserasi, tidak ada heacting perineum,
dan genitalia kotor.
Ibu tampak lelah dan cemas dengan
keadaannya.
b. Gangguan Pemenuhan ASI.
Ds : Ibu
mengatakan takut tidak bisa menyusui karena ASI belum keluar.
Ibu mengatakan belum tahu cara
perawatan payudara
Do : Ibu
post partum hari pertama
ASI belum keluar
3. Kebutuhan
a. Early ambulation dan senam nifas
Dasar : Ibu
post partum hari pertama
Badan
masih terasa pegal-pegal
b. Post Natal
Breast Care
Dasar : Ibu
post partum hari pertama
Ibu takut tidak dapat menyusui
bayinya karena ASI belum keluar
c. Personal Hygiene terutama didaerah genitalia
Dasar : Ibu
post partum hari pertama
Keadaan genetalia kotor bekas
lendir, darah, pengeluaran pervaginam lochea rubra
d. Istirahat
Dasar : Ibu post partum hari pertama dan mengatakan
badannya terasa lemah
III.
Identifikasi
Diagnosa dan Masalah Potensial
Kolaborasi dengan dokter bila terjadi komplikasi
post partum.
IV.
Kebutuhan Terhadap Intervensi dan Kolaborasi
Lakukan kolaborasi segera dengan dokter bila terjadi
masalah yang memerlukan penanganan segera.
V.
Perencanaan
1. Ibu post partum hari pertama dengan
keluhan pegal-pegal
a. Jelaskan kondisi ibu saat ini
b. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan early
ambulation
d. Anjurkan pada ibu agar mengurangi
rutinitas pekerjaan yang biasa dilakukan ibu sehari-hari,misalnya mengepel
lantai,mencuci baju dan lainnya.
e. Libatkan keluarga agar membantu aktivitas
ibu
f. Evaluasi pemahaman ibu dan keluarga terhadap penjelasan bidan.
2. Pemenuhan kebutuhan tentang post natal breast
care
a. Ajarkan pada ibu tekhnik menyusui yang
benar
b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI
bagi bayinya
c. Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan
d. Evaluasi pemahaman ibu dan keluarga
terhadap penjelasan bidan.
3. Pemenuhan kebutuhan personal hygiene
a. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri
b. Anjurkan ibu untuk mengganti doek bila
sudah tidak nyaman
c. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan
bidan.
VI.
Implementasi
1. Ibu post partum hari pertama dengan
keluhan pegal-pegal
a. Menjelaskan kondisi ibu bahwa pegal-pegal
yang dirasakan oleh ibu adalah fisiologis dan akan sembuh setelah ibu cukup
istirahat dan dapat mengatur pergerakan secara bertahap karena ibu saat ini
dalam keadaan sehat dan nifas yang normal. Rasa pegal ini disebabkan oleh penggunaan energi
yang banyak saat persalinan.
b. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat
karena tubuh memerlukan istirahat dalam proses pemulihan tenaga yang telah
digunakan selama persalinan dan istirahat akan mempengaruhi produksi ASI.
c. Menganjurkan ibu untuk early ambulation
seperti miring kiri dan kanan, duduk-duduk dan berjalan-jalan secara bertahap.
d. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
rutinitas sehari-hari seperti menyapu, mengepel, mencuci, memasak dan
lain-lain. Untuk rutinitas sehari-hari dapat dibantu oleh keluarga.
e. Melibatkan keluarga untuk membantu kegiatan
ibu sehari-hari dan membantu dalam melatih pergerakan ibu secara bertahap.
f. Mengevaluasi pemahaman ibu dan keluarga
terhadap penjelasan dari bidan yaitu pegal-pegal yang dirasakan ibu adalah
fisiologis. Dan akan sembuh dengan istirahat yang cukup.
2. Pemenuhan kebutuhan post natal breast care
a. Mengajarkan pada ibu tentang tehnik menyusui
yaitu dengan membersihkan payudara sebelum dan sesudah menyusui, melakukan
pemijatan pada daerah payudara, menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya,
meskipun ASI belum keluar, dan menyusui bayi hendaknya mulut bayi masuk sampai
areola mamae.
b. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI
bagi bayinya, bahwa ASI akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Untuk daya tahan tubuh terhadap infeksi, jadi meskipun ASI belum keluar bayi
harus tetap menyusui untuk merangsang produksi ASI
c. Melibatkan keluarga dalam melakukan perawatan
payudara dan memberikan dukungan semangat kepada ibu tetap melakukan perawatan
payudara.
d. Mengevaluasi pemahaman ibu dan keluarga terhadap
penjelasan petugas yaitu mengerti tentang tehnik perawatan payudara dan
pentingnya ASI bagi bayinya.
3. Pemenuhan kebutuhan personal hygiene
a. Menganjurkan ibu utnuk tetap menjaga kebersihan
diri misalnya dengan mandi 2 kali sehari, keramas 2 hari sekali, sikat gigi,
dan berganti pakaian sehabis mandi.
b. Menganjurkan ibu untuk mengganti doek sehabis
mandi atau bila ibu sudah merasa tidak nyaman
c. Mengevaluasi pemahaman ibu tentang kebersihan
diri
VII.
Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang kondisinya bahwa pegal-pegal
yang dialami oleh ibu adalah normal dan untuk memulihkan kembali keadaannya,
ibu beristirahat yang cukup.
2. Ibu sudah dapat miring kekiri dan kanan, serta
dan berjalan-jalan secara bertahap
3. Ibu mengerti tentang teknik menyusui yang
benar dan mengerti tentang pentingnya ASI bagi bayinya.
4. Ibu sudah dapat melakukan perawatan
kebersihan diri dan mengganti doek setelah mandi atau bila ibu sudah merasa
tidak nyaman.
5. Keluarga sudah dapat melibatkan diri
dengan memberikan bantuan kepada ibu melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari,
membantu berlatih pergerakan dan memberikan dukungan psikologis.
CATATAN PERKEMBANGAN
Kunjungan
I tanggal 13 November 2006 (2 hari post
partum)
S : Ibu
mengatakan pegal-pegal yang dirasakan sudah sedikit berkurang
Ibu mengatakan sudah beristirahat
sebentar sehingga lelah berkurang
Ibu mengatakan ASI belum keluar
Ibu mengatakan sudah BAK 5-6 x
dan BAB 1 kali
O : Keadaan
ibu membaik sehingga ibu mulai belajar beraktifitas sendiri secara perlahan-lahan.
Walaupun rasa pegal masih dirasakan oleh ibu
Involusi uterus baik dan
kontraksi baik (keras)
Tinggi fundus uteri 2 jari bawah
pusat
ASI belum keluar
Pengeluaran pervaginam lochea
rubra
Eliminasi
: BAK : 3-4 x/sehari
BAB
: 1 x BAB setelah melahirkan
Tanda-Tanda
Vital :
a.
TD : 110/80 mmHg c.
Pols : 76 x/menit
b.
RR : 22 x/menit d. Suhu
: 36,90C
A : Diagnosa : Post partum hari ke-2 dengan keluhan
pegal-pegal
Dasar : Ibu
partus tanggal 12 November 2006 pukul : 13.00 Wib
Ibu masih merasakan badannya pegal-pegal
Pengeluaran
pervaginam lochea rubra
TFU
2 jari bawah pusat
Kontraksi
uterus baik
Masalah : Gangguan
aktifitas
Dasar : Ibu
sudah mulai beraktifitas sendiri secara perlahan-lahan walaupun belum maksimal
karena ibu masih sedikit merasakan pegal-pegal.
Kebutuhan : Cukup
istirahat, early ambulation, konseling perawatan payudara dan tehnik menyusui
yang benar. Serta nutrisi yang adekuat untuk pemulihan tenaga.
P : 1.
Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa pegal-pegal yang dirasakan ibu
adalah normal. Pegal-pegal ini disebabkan karena panggunaan energi yang besar
selama persalinan.
2. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup untuk memulihkan
tenaga.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilasi dini misalnya dengan
berlatih pergerakan dengan berjalan-jalan secara bertahap.
4. Anjurkan pada ibu senam nifas
a. Mengajarkan ibu senam nifas
b. Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang
dapat mengurangi rasa pegal.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah genitalia dengan
mengganti doek setelah mandi atau bila ibu merasa tidak nyaman.
6. Mengobservasi proses involusi :
a. TFU 2 jari dibawah pusat
b. Kontraksi uterus keras/baik
c. Perdarahan normal, pengeluaran pervaginam
lochea rubra
d. Kandung kemih kosong
7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi
dan penting sebagai pemenuhan kebutuhan dalam pemberian ASI yaitu mengkonsumsi
tambahan 500 kalori tiap hari.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan 3 hari lagi atau pada
tanggal 17 November 2006.
Kunjungan
II, Tanggal 17 November 2006 (5 hari post partum)
S : Ibu
mengatakan pegal-pegal sudah agak tidak terasa dan tidak terlalu lemah
Ibu mengatakan ASI sudah mulai keluar
O : Keadaan
umum ibu baik dengan sedikit melakukan aktivitas sendiri, namun masih merasakan
pegal-pegal.
TFU 1/2 simpisis pusat, kontraksi
uterus baik.
Lochea Rubra
ASI sudah keluar
Tanda-tanda vital : TD
: 120/80 mmHg Pols : 80 x/menit
RR
: 19 x/menit Suhu : 36,80C
Eliminasi : 3-4 x sehari BAK, dan
sudah BAB 3 x setelah melahirkan.
A : Diagnosa : Ibu 5 hari post partum
Dasar : Ibu
masih sedikit merasa pegal-pegal dan tidak terlalu lemah dan belum melakukan
aktifitas, tetapi sudah bisa berjalan, dengan menggendong bayinya, walaupun
perlahan.
Daerah
alat genitalia bersih.
Pola
makan sudah teratur.
Kebutuhan : Istirahat,
nutrisi yang adekuat untuk pemulihan tenaga produksi ASI, tetap melakukan
latihan pergerakan
P : 1. Menjelaskan pada ibu bahwa keadaannya sudah
lebih baik dari kemarin
2. Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup
3. Menganjurkan
ibu agar terus latihan senam nifas dengan bimbingan
4. Berikan penyuluhan tentang gizi ibu menyusui :
a. Memberitahu ibu tentang gizi yang baik
untuk menyusui
b. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi sayuran
hijau
c. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi vitamin
A dan pil zat besi selama 40 hari setelah bersalin.
5. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan bayinya
a. Mengajarkan ibu bagaimana cara merawat
tali pusat
b. Mengajarkan ibu cara memandikan bayi
c. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
6.
Observasi proses involusi
a. TFU pertengahan simpisis-pusat
b. Lochea rubra
c. Kontraksi uterus keras/baik
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu setelah
persalinan
Kunjungan III tanggal 26 November 2006 (2
minggu post partum)
S : Ibu
mengatakan sudah tidak merasa pegal-pegal lagi setelah melahirkan.
Ibu merasa sudah merasa segar,
tidak pusing lagi, dan sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari walaupun
masih dibantu keluarga.
Ibu mengatakan ASI sudah keluar
banyak dan bayi minum ASI secara adekuat.
O : Keadaan umum ibu sudah lebih baik.
Ibu sudah berjalan-jalan sambil
menggendong anaknya.
Rasa pegal-pegal sudah tidak
dirasakan oleh ibu karena ibu sudah dapat melakukan rutinitas sehari-hari
walaupun masih dibantu keluarga.
TFU tidak teraba, kontraksi
uterus baik
Lochea alba
ASI sudah banyak keluar dan bayi
minum ASI secara adekuat
Tanda-tanda vital : TD
: 120/80 mmHg Pols : 80 x/menit
RR : 18 x/menit Suhu
:
370C
A : Diagnosa : Ibu dengan 2 minggu post partum
Dasar : Ibu
sudah tidak merasa pegal-pegal lagi seperti setelah melahirkan,
Ibu
tampak segar dan kuat
Daerah
alat genitalia bersih
Kebutuhan :
Senam nifas dan peningkatan gizi
seimbang
P : 1. Menjelaskan kondisi ibu saat ini sudah lebih
baik dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari walaupun masih dibantu
2. Mengajurkan ibu untuk tetap melakukan senam nifas dan cukup
istirahat
3. Menganjurkan ibu untuk terus mengkonsumsi makanan yang bergizi
4. Mengajurkan ibu
untuk memberikan ASI ekslusif
5. Berikan konseling
KB dimana ibu dianjurkan ber KB setelah 6 minggu post partum
a. Menjelaskan pada ibu bahwa metode ini
dapat mencegah kehamilan
b. Menjelaskan tentang keuntungan dan
kekurangan penggunaan KB
c. Menjelaskan cara menggunakan metode ini
d. Memberitahu ibu kapan metode ini dapat
mulai digunakan untuk wanita pasca persalinan yang menyusui
6.
Mengobservasi proses involusi :
a. TFU tidak teraba
b. Locha alba
c. Kontraksi uterus keras/baik
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo (YBPSP)
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo (YBPSP)
Asuhan
Post Partum. 2003.
Pusdiknaskes / WHO / JHPIEGO
Buku Pegangan Bagi Ibu Post Partum.
TERHADAP Ny.W DI BPS CAHAYA
HATI
I.
Pengumpulan Data Dasar, Tanggal 12 November 2006
A. Identitas
Nama Istri : Ny.Wiwit Nama Suami : Tn.Sugeng
Umur :
25 tahun Umur
: 29 tahun
Agama :
Islam Agama
: Islam
Suku :
Jawa Suku
: Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
IRT Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat :
Jl.Manggis No.199 Alamat : Jl.Manggis No.199
Yukum
Jaya Yukum
Jaya
B. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Ibu post partum hari ke-1 tanggal 12 November 2006, ibu mengatakan
seluruh badannya pegal-pegal, perut mules, dan ASI belum keluar
2. Riwayat Persalinan
P2A0, ibu melahirkan pada tanggal 12 November 2006
pukul 13.00 Wib.
Kala I : Lamanya
7 jam, berlangsung normal, dan mengeluarkan bloodslym
Kala II : Lamanya
40 menit, pukul 13.00 Wib persalinan pervaginam, jenis kelamin bayi laki-laki, BB:
2800gram, PB: 49 cm, tidak ada cacat, keadaan umum baik, jumlah perdarahan +
50 cc.
Kala III : Lamanya
15 menit, pukul 13.15 Wib, plasenta lahir spontan lengkap, berat plasenta +
500gram, kotiledon lengkap, jumlah perdarahan + 100 cc
Kala IV : Pengawasan
selama 2 jam berlangsung normal, kontraksi uterus baik, jumlah perdarahan +
100 cc, tidak ada Heacting, keadaan umum baik, TD: 110/80mmHg, RR:20 x/menit,
pols 78 x/menit, suhu 370C.
Lama persalinan kala I s/d kala IV 9 jam 55 menit.
Tidak terjadi penyulit atau komplikasi selama persalinan berlangsung. Tindakan
dan pengobatan selama persalinan : diberikan oksitosin 10 unit IM, dilakukan
peregangan tali pusat terkendali.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu post partum 12 November 2006 pukul 13.00 Wib,
mengatakan perutnya mules, badan terasa pegal-pegal sehingga sulit untuk
bergerak dan ibu takut tidak bisa menyusui bayinya karena ASI belum keluar.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita suatu
penyakit menular atau penyakit keturunan yang memerlukan perawatan khusus.
5. Pola Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Sebelum
melahirkan : Ibu makan 3 x sehari dengan porsi sedang, 1 piring nasi, 1
mangkok sayur, lauk pauk, buah dan susu.
Sesudah
melahirkan : Ibu makan dengan porsi kecil 1/2 piring nasi, 1 mangkok sayur,
lauk pauk, buah dan susu.
b. Eliminasi
BAB sebelum melahirkan : 1-2 x/hari
sesudah melahirkan : 1
x/hari
BAK sebelum
melahirkan : 5-6 x/hari
sesudah melahirkan : 2
x/hari
c. Istirahat
Sebelum melahirkan : Ibu tidur 7-8 jam
sehari
Sesudah melahirkan : Ibu tidur 6 jam
sehari.
d. Aktivitas
Sebelum
melahirkan : Ibu biasa melakukan aktivitas / kegiatan rumah
tangga sendiri tanpa bantuan orang lain.
Sesudah
melahirkan : Ibu masih sering ditempat tidur, karena ibu
merasa badannya pegal-pegal, untuk pekerjaan ibu rumah tangga masih dibantu
oleh adiknya, perawatan terhadap bayinya juga masih dibantu oleh ibunya.
e. Personal Hygiene
Sebelum
melahirkan : Ibu mandi 2 x sehari, menggosok gigi 3 x
sehari,
Ibu
mengganti pakaian setiap habis mandi
Sesudah
melahirkan : Ibu mandi 2 x sehari, menggosok gigi 3 x
sehari,
Ibu
mengganti pakaian setiap habis mandi,
Ibu
mengganti softex 2 x sehari
f. Keadaan psikosial
a. Ibu dan keluarga merasa bahagia dengan
kelahiran bayinya, tetapi ibu merasa takut bila ibu tidak bisa merawat bayinya
dengan baik.
b. Ibu takut tidak bisa menyusui karena ASI
belum keluar
c. Ibu mengatakan badannya terasa pegal-pegal
C. Pemeriksaan Fisik Post Partum
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Ibu tampak baik, tapi sedikit lemah
Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg RR
:
20 x/menit
Nadi : 78 x/menit Suhu
:
370C
3. Pemeriksaan fisik
Rambut : Mudah rontok, lepek/berminyak, berketombe, keadaan kotor, warna
rambut hitam, dan lurus
Muka : Tidak ada oedema, dan tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : tidak ada oedema dikelopak mata, konjungtiva
agak pucat, sklera agak ikterik, fungsi penglihatan baik, dan simetris
Hidung : Keadaan bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada polip
Mulut/gigi
: Keadaan cukup bersih, gigi lengkap, tidak ada caries gigi, dan
tidak ada stomatitis
Telinga : Keadaan bersih, fungsi pendengaran baik, dan simetris
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid
Dada : Mamae simetris, puting susu menonjol,ada pembengkakan pada
payudara,dan ASI belum keluar, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi
seirama, tidak terdengar ronchi dan whezing, suara nafas baik
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, uterus teraba keras dan berkontraksi,
vesika urinaria kosong
Pinggang : Nyeri tekan pada daerah pinggang
Genitelia
: Kotor oleh bekas lendir dan darah, lochea
rubra, bau amis normal, tidak ada heacting, tidak ada oedema dan varises
Ekstremitas
Atas : Fungsi pergerakan baik, tidak ada oedema dan varises, simetris
kiri dan kanan, tidak ada cacat, keadaan baik
Ekstremitas
Bawah : Fungsi
pergerakan baik, tungkai tidak ada oedema dan varises, tidak ada cacat, keadaan
baik
II.
Interpretasi Data Dasar
1. Diagnosa
Ibu P2A0 post partum hari
pertama dengan keluhan badannya pegal-pegal.
Dasar :
Ds : Ibu
melahirkan tanggal 12 November 2006 pukul 13.00 Wib
Ibu mengatakan badannya
terasa pegal-pegal dan belum bisa beraktifitas sendiri.
Do : Partus
spontan pukul 13.00 Wib
Ibu masih kelihatan kelelahan
karena badannya pegal-pegal hal ini terlihat dari ibu yang belum beraktifitas
sendiri.
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Pengeluaran pervaginam
berupa lochea rubra
ASI belum keluar.
2. Masalah
a. Keterbatasan aktifitas
Ds : Ibu
mengatakan masih lemah bila ingin bergerak karena badannya terasa pegal dan
perutnya masih terasa mulas.
Do : Ibu
post partum hari pertama.
Tidak ada laserasi, tidak ada heacting perineum,
dan genitalia kotor.
Ibu tampak lelah dan cemas dengan
keadaannya.
b. Gangguan Pemenuhan ASI.
Ds : Ibu
mengatakan takut tidak bisa menyusui karena ASI belum keluar.
Ibu mengatakan belum tahu cara
perawatan payudara
Do : Ibu
post partum hari pertama
ASI belum keluar
3. Kebutuhan
a. Early ambulation dan senam nifas
Dasar : Ibu
post partum hari pertama
Badan
masih terasa pegal-pegal
b. Post Natal
Breast Care
Dasar : Ibu
post partum hari pertama
Ibu takut tidak dapat menyusui
bayinya karena ASI belum keluar
c. Personal Hygiene terutama didaerah genitalia
Dasar : Ibu
post partum hari pertama
Keadaan genetalia kotor bekas
lendir, darah, pengeluaran pervaginam lochea rubra
d. Istirahat
Dasar : Ibu post partum hari pertama dan mengatakan
badannya terasa lemah
III.
Identifikasi
Diagnosa dan Masalah Potensial
Kolaborasi dengan dokter bila terjadi komplikasi
post partum.
IV.
Kebutuhan Terhadap Intervensi dan Kolaborasi
Lakukan kolaborasi segera dengan dokter bila terjadi
masalah yang memerlukan penanganan segera.
V.
Perencanaan
1. Ibu post partum hari pertama dengan
keluhan pegal-pegal
a. Jelaskan kondisi ibu saat ini
b. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan early
ambulation
d. Anjurkan pada ibu agar mengurangi
rutinitas pekerjaan yang biasa dilakukan ibu sehari-hari,misalnya mengepel
lantai,mencuci baju dan lainnya.
e. Libatkan keluarga agar membantu aktivitas
ibu
f. Evaluasi pemahaman ibu dan keluarga terhadap penjelasan bidan.
2. Pemenuhan kebutuhan tentang post natal breast
care
a. Ajarkan pada ibu tekhnik menyusui yang
benar
b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI
bagi bayinya
c. Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan
d. Evaluasi pemahaman ibu dan keluarga
terhadap penjelasan bidan.
3. Pemenuhan kebutuhan personal hygiene
a. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri
b. Anjurkan ibu untuk mengganti doek bila
sudah tidak nyaman
c. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan
bidan.
VI.
Implementasi
1. Ibu post partum hari pertama dengan
keluhan pegal-pegal
a. Menjelaskan kondisi ibu bahwa pegal-pegal
yang dirasakan oleh ibu adalah fisiologis dan akan sembuh setelah ibu cukup
istirahat dan dapat mengatur pergerakan secara bertahap karena ibu saat ini
dalam keadaan sehat dan nifas yang normal. Rasa pegal ini disebabkan oleh penggunaan energi
yang banyak saat persalinan.
b. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat
karena tubuh memerlukan istirahat dalam proses pemulihan tenaga yang telah
digunakan selama persalinan dan istirahat akan mempengaruhi produksi ASI.
c. Menganjurkan ibu untuk early ambulation
seperti miring kiri dan kanan, duduk-duduk dan berjalan-jalan secara bertahap.
d. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan
rutinitas sehari-hari seperti menyapu, mengepel, mencuci, memasak dan
lain-lain. Untuk rutinitas sehari-hari dapat dibantu oleh keluarga.
e. Melibatkan keluarga untuk membantu kegiatan
ibu sehari-hari dan membantu dalam melatih pergerakan ibu secara bertahap.
f. Mengevaluasi pemahaman ibu dan keluarga
terhadap penjelasan dari bidan yaitu pegal-pegal yang dirasakan ibu adalah
fisiologis. Dan akan sembuh dengan istirahat yang cukup.
2. Pemenuhan kebutuhan post natal breast care
a. Mengajarkan pada ibu tentang tehnik menyusui
yaitu dengan membersihkan payudara sebelum dan sesudah menyusui, melakukan
pemijatan pada daerah payudara, menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya,
meskipun ASI belum keluar, dan menyusui bayi hendaknya mulut bayi masuk sampai
areola mamae.
b. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI
bagi bayinya, bahwa ASI akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Untuk daya tahan tubuh terhadap infeksi, jadi meskipun ASI belum keluar bayi
harus tetap menyusui untuk merangsang produksi ASI
c. Melibatkan keluarga dalam melakukan perawatan
payudara dan memberikan dukungan semangat kepada ibu tetap melakukan perawatan
payudara.
d. Mengevaluasi pemahaman ibu dan keluarga terhadap
penjelasan petugas yaitu mengerti tentang tehnik perawatan payudara dan
pentingnya ASI bagi bayinya.
3. Pemenuhan kebutuhan personal hygiene
a. Menganjurkan ibu utnuk tetap menjaga kebersihan
diri misalnya dengan mandi 2 kali sehari, keramas 2 hari sekali, sikat gigi,
dan berganti pakaian sehabis mandi.
b. Menganjurkan ibu untuk mengganti doek sehabis
mandi atau bila ibu sudah merasa tidak nyaman
c. Mengevaluasi pemahaman ibu tentang kebersihan
diri
VII.
Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang kondisinya bahwa pegal-pegal
yang dialami oleh ibu adalah normal dan untuk memulihkan kembali keadaannya,
ibu beristirahat yang cukup.
2. Ibu sudah dapat miring kekiri dan kanan, serta
dan berjalan-jalan secara bertahap
3. Ibu mengerti tentang teknik menyusui yang
benar dan mengerti tentang pentingnya ASI bagi bayinya.
4. Ibu sudah dapat melakukan perawatan
kebersihan diri dan mengganti doek setelah mandi atau bila ibu sudah merasa
tidak nyaman.
5. Keluarga sudah dapat melibatkan diri
dengan memberikan bantuan kepada ibu melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari,
membantu berlatih pergerakan dan memberikan dukungan psikologis.
CATATAN PERKEMBANGAN
Kunjungan
I tanggal 13 November 2006 (2 hari post
partum)
S : Ibu
mengatakan pegal-pegal yang dirasakan sudah sedikit berkurang
Ibu mengatakan sudah beristirahat
sebentar sehingga lelah berkurang
Ibu mengatakan ASI belum keluar
Ibu mengatakan sudah BAK 5-6 x
dan BAB 1 kali
O : Keadaan
ibu membaik sehingga ibu mulai belajar beraktifitas sendiri secara perlahan-lahan.
Walaupun rasa pegal masih dirasakan oleh ibu
Involusi uterus baik dan
kontraksi baik (keras)
Tinggi fundus uteri 2 jari bawah
pusat
ASI belum keluar
Pengeluaran pervaginam lochea
rubra
Eliminasi
: BAK : 3-4 x/sehari
BAB
: 1 x BAB setelah melahirkan
Tanda-Tanda
Vital :
a.
TD : 110/80 mmHg c.
Pols : 76 x/menit
b.
RR : 22 x/menit d. Suhu
: 36,90C
A : Diagnosa : Post partum hari ke-2 dengan keluhan
pegal-pegal
Dasar : Ibu
partus tanggal 12 November 2006 pukul : 13.00 Wib
Ibu masih merasakan badannya pegal-pegal
Pengeluaran
pervaginam lochea rubra
TFU
2 jari bawah pusat
Kontraksi
uterus baik
Masalah : Gangguan
aktifitas
Dasar : Ibu
sudah mulai beraktifitas sendiri secara perlahan-lahan walaupun belum maksimal
karena ibu masih sedikit merasakan pegal-pegal.
Kebutuhan : Cukup
istirahat, early ambulation, konseling perawatan payudara dan tehnik menyusui
yang benar. Serta nutrisi yang adekuat untuk pemulihan tenaga.
P : 1.
Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa pegal-pegal yang dirasakan ibu
adalah normal. Pegal-pegal ini disebabkan karena panggunaan energi yang besar
selama persalinan.
2. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup untuk memulihkan
tenaga.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilasi dini misalnya dengan
berlatih pergerakan dengan berjalan-jalan secara bertahap.
4. Anjurkan pada ibu senam nifas
a. Mengajarkan ibu senam nifas
b. Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang
dapat mengurangi rasa pegal.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah genitalia dengan
mengganti doek setelah mandi atau bila ibu merasa tidak nyaman.
6. Mengobservasi proses involusi :
a. TFU 2 jari dibawah pusat
b. Kontraksi uterus keras/baik
c. Perdarahan normal, pengeluaran pervaginam
lochea rubra
d. Kandung kemih kosong
7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi
dan penting sebagai pemenuhan kebutuhan dalam pemberian ASI yaitu mengkonsumsi
tambahan 500 kalori tiap hari.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan 3 hari lagi atau pada
tanggal 17 November 2006.
Kunjungan
II, Tanggal 17 November 2006 (5 hari post partum)
S : Ibu
mengatakan pegal-pegal sudah agak tidak terasa dan tidak terlalu lemah
Ibu mengatakan ASI sudah mulai keluar
O : Keadaan
umum ibu baik dengan sedikit melakukan aktivitas sendiri, namun masih merasakan
pegal-pegal.
TFU 1/2 simpisis pusat, kontraksi
uterus baik.
Lochea Rubra
ASI sudah keluar
Tanda-tanda vital : TD
: 120/80 mmHg Pols : 80 x/menit
RR
: 19 x/menit Suhu : 36,80C
Eliminasi : 3-4 x sehari BAK, dan
sudah BAB 3 x setelah melahirkan.
A : Diagnosa : Ibu 5 hari post partum
Dasar : Ibu
masih sedikit merasa pegal-pegal dan tidak terlalu lemah dan belum melakukan
aktifitas, tetapi sudah bisa berjalan, dengan menggendong bayinya, walaupun
perlahan.
Daerah
alat genitalia bersih.
Pola
makan sudah teratur.
Kebutuhan : Istirahat,
nutrisi yang adekuat untuk pemulihan tenaga produksi ASI, tetap melakukan
latihan pergerakan
P : 1. Menjelaskan pada ibu bahwa keadaannya sudah
lebih baik dari kemarin
2. Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup
3. Menganjurkan
ibu agar terus latihan senam nifas dengan bimbingan
4. Berikan penyuluhan tentang gizi ibu menyusui :
a. Memberitahu ibu tentang gizi yang baik
untuk menyusui
b. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi sayuran
hijau
c. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi vitamin
A dan pil zat besi selama 40 hari setelah bersalin.
5. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan bayinya
a. Mengajarkan ibu bagaimana cara merawat
tali pusat
b. Mengajarkan ibu cara memandikan bayi
c. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
6.
Observasi proses involusi
a. TFU pertengahan simpisis-pusat
b. Lochea rubra
c. Kontraksi uterus keras/baik
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu setelah
persalinan
Kunjungan III tanggal 26 November 2006 (2
minggu post partum)
S : Ibu
mengatakan sudah tidak merasa pegal-pegal lagi setelah melahirkan.
Ibu merasa sudah merasa segar,
tidak pusing lagi, dan sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari walaupun
masih dibantu keluarga.
Ibu mengatakan ASI sudah keluar
banyak dan bayi minum ASI secara adekuat.
O : Keadaan umum ibu sudah lebih baik.
Ibu sudah berjalan-jalan sambil
menggendong anaknya.
Rasa pegal-pegal sudah tidak
dirasakan oleh ibu karena ibu sudah dapat melakukan rutinitas sehari-hari
walaupun masih dibantu keluarga.
TFU tidak teraba, kontraksi
uterus baik
Lochea alba
ASI sudah banyak keluar dan bayi
minum ASI secara adekuat
Tanda-tanda vital : TD
: 120/80 mmHg Pols : 80 x/menit
RR : 18 x/menit Suhu
:
370C
A : Diagnosa : Ibu dengan 2 minggu post partum
Dasar : Ibu
sudah tidak merasa pegal-pegal lagi seperti setelah melahirkan,
Ibu
tampak segar dan kuat
Daerah
alat genitalia bersih
Kebutuhan :
Senam nifas dan peningkatan gizi
seimbang
P : 1. Menjelaskan kondisi ibu saat ini sudah lebih
baik dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari walaupun masih dibantu
2. Mengajurkan ibu untuk tetap melakukan senam nifas dan cukup
istirahat
3. Menganjurkan ibu untuk terus mengkonsumsi makanan yang bergizi
4. Mengajurkan ibu
untuk memberikan ASI ekslusif
5. Berikan konseling
KB dimana ibu dianjurkan ber KB setelah 6 minggu post partum
a. Menjelaskan pada ibu bahwa metode ini
dapat mencegah kehamilan
b. Menjelaskan tentang keuntungan dan
kekurangan penggunaan KB
c. Menjelaskan cara menggunakan metode ini
d. Memberitahu ibu kapan metode ini dapat
mulai digunakan untuk wanita pasca persalinan yang menyusui
6.
Mengobservasi proses involusi :
a. TFU tidak teraba
b. Locha alba
c. Kontraksi uterus keras/baik
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo (YBPSP)
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo (YBPSP)
Asuhan
Post Partum. 2003.
Pusdiknaskes / WHO / JHPIEGO
Buku Pegangan Bagi Ibu Post Partum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar