PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
1. Minggu
Perkembangan janin
Sperma membuahi ovum yang kemudian membagi dan masuk ke dalam uterus menempel sekitar hari ke 11.
Minggu 2
2. Minggu ke empat atau bulan ke satu
a. Perkembangan janin
Dari
diskus embrionik, bagian tubuh pertama muncul yang kemudian akan menjadi
tulang belakang, otak dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi
darah dan saluran pencernaan terbentuk. Embrio kurang dari 0.64 cm.
Minggu 3
Minggu 4
b. Perubahan – perubahan maternal
Ibu
terlambat menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan membesar. Kelelahan
yang kronis (menetap) dan sering kencing mulai terjadi dan berlangsung
selama 3 bulan berikutnya HCG ada di dalam urine dan serum 9 hari.
3. Minggu ke delapan atau bulan ke dua
a. Perkembangan janin
Perkembangan
cepat. Jantungnya mulai memompa darah. Anggota badan terbentuk dengan
baik. Perut muka dan bagian utama otak dapat dilihat. Telinga terbentuk
dari lipatan kulit tulang dan otot yang kecil terbentuk di bawah kulit.
b. Perubahan – perubahan maternal
Mual
muntah atau morning sicknes. Mungkin terjadi sampai usia kehamilan 12
minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi globular. Tanda
– tanda hegar dan goodell muncul. Serviks fleksi. Leukorrhea meningkat.
Ibu mungkin terkejut atau senang dengan kehamilannya. Penambahan berat
badan belum terlihat nyata.
4. Minggu ke dua belas atau bulan ke tiga
a. Perkambangan janin
Embrio
menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound.
Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh barkembang. Gerakan
pertama dimulai selama minggu ke 12. jenis kelamin dapat diketahui. Ginjal memproduksi urine.
b. Perubahan perubahan maternal
Tanda
Chadwick muncul. Uterus naik diatas simpisis pubis. Kontraksi braxton
hicks mulai dan mungkin terus berlangsung selama kehamilan. potensial
untuk menderita infeksi saluran kencing meningkat dan ada selama
kehamilan. Kenaikan berat badan sekitar 1- 2 kg selama trimester pertama. Plasenta sekarang berfungsi penuh dan memproduksi hormon.
5. Minggu ke enam belas atau bulan ke empat
a. Perkembangan janin
Sistem
muskuloskeletal sudah matang. System syaraf mulai melaksanakan kontrol.
Pembuluh darah berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat menggenggam.
Kaki menendang dengan aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat
janin sekitar 0,2 kg. Denyut jantung janin dapat didengar dengan
Doppler. Pancreas memproduksi insulin.
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus
berada di tengah antara simpisis dan pasti berat ibu bertambah 0,4-0,5
kg perminggu selama sisa kehamilan. Mungkin mempunyai lebih banyak
energi. Diameter biparietal dapat diukur dengan
ultrasound. Sekresi vagina meningkat (tetapi normal jika tidak gatal,
iritasi / berbau busuk). Pakaian ibu menjadi ketat. Tekanan pada kandung
kemih dan sering kencing berkurang.
6. Minggu ke dua puluh atau bulan ke lima
a. Perkembangan janin
Verniks
melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit.
Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin mengembangkan jadwal yang
teratur untuk tidur, menelan dan menendang.
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa
akan pingsan dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah
secara mendadak. Verises pembuluh darah mungkin mulai terjadi. Ibu
merasakan gerakan janin. Areola bertambah gelap. Hidung tersumbat
mungkin terjadi. Kram pada kaki mungkin ada. Konstipasi mungkin dialami.
7. Minggu ke dua empat atau bulan ke enam
a. Perkembangan janin
Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan tulang meningkatkan aktifitasnya. Perkembangan pernafasan dimulai. Berat janin 0,7-0,8 kg.
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus
diatas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin mulai terjadi.
Perubahan kulit bisa berupa striae gravidarium, chloasma, linea nigra,
dan jerawat. Mimisan dapat terjadi. Mungkin mengalami gatal-gatal pada abdomen karena uterus membesar dan kulit meregang.
8. Minggu ke dua delapan atau bulan ketujuh
a. Perkembangan janin
Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu. “Surfactant” terbentuk di dalam paru – paru. Mata mulai membuka dan menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir.
b. Perubahan – perubahan maternal
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid. Hemorrhoid mungkin terjadi. Pernafasan
dada menggantikan pernafasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi.
Mungkin lelah menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa
panas dalam perut mungkin mulai terasa.]
9. Minggu ke tiga puluh dua atau bulan ke delapan
a. Perkembangan janin
Simpanan
lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi
setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38 – 43 cm. Mulai menyimpan zat besi,
kalsium, dan fosfor.
b. Perubahan – perubahan maternal
Fundus
mencapai prosesus xiphoid. Payudara penuh dan nyeri tekan. Sering
kencing mungkin kembali terjadi. Kaki bengkak dan sulit tidur mungkin
terjadi. Mungkin juga mengalami dyspnea.
10. Minggu ke tiga puluh delapan atau ke sembilan
a. Perkembangan janin
Seluruh
uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak atau berputar
banyak. Antibody ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan memberikan
kekebalan untuk enam bulan pertama sampai system kekebalan bayi bekerja
sendiri.
b. Perubahan – perubahan maternal
Penurunan
bayi ke dalam pelvic atau panggul ibu (lightening). Plasenta setebal
hampir empat kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5 – 0,6.
ibu ingin sekali melahirkan bayi, mungkin memiliki energi final yang
meluap. Sakit punggung dan sering kencing meningkat.
Braxton hicks meningkat karena serviks dan segman bawah rahim disiapkan
untuk persalinan. (PusDikNaKes,2003 : 12-13)
KONSEPSI
Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari indung telur (ovulasi)
yang ditangkap oleh umbai – umbai (fimbrai) dan masuk ke dalam sel
telur. Waktu parsetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta – juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu
masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasa terjadi
dibagian yang mengembang dari tuba fallopi. Sekitar sel telur banyak
berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat – yang
melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan ( konsepsi = fertilisasi ). Ovum
yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut
getar tuba menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk
selanjutnya bersarung di ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi) Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira – kira
enam sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat – zat makanan bagi
mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasenta. (Rustam Mochtar, 1998 : 17)
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi digenital ridge.
Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah :
a) BBL = 750.000
b) Umur 6 – 15 = 439.000
c) Umur 16 – 25 tahun = 159.000
d) Umur 26 – 35 tahun = 59.000
e) Umur 35 – 45 tahun = 39.000
f) Masa menopause = semua hilang
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis) :
a) Oogonia
b) Oosit pertama (primary oocyte)
c) Primary ovarian follicle
d) Liquar folliculi
e) Pematangan pertama ovum
f) Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum
(Rustam Mochtar, 1998 : 17-18)
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma
bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat. Panjang ekor kira – kira sepuluh kali bagian kepala.
Secara embrional, spermatogonium berasal
dari sel – sel primitif tubulas testis. Setelah bayi laki – laki lahir,
jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa
akil baliq. Pada masa pubertas dibawah pengaruh sel – sel interstial
leyding. Sel – sel spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan
terjadilah spermatogenesis. Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis)
a) Spermatogonium (membelah dua)
b) Spermatosit pertama (membelah dua)
c) Spermatosit kedua (membelah dua)
d) Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e) Spermatozoa (sperma)
(Rustam Mochtar, 1998 : 18)
3. Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)
Pembuahan
adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di
tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke sebelas
sampai empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi
(peristiwa matangnya sel telur) sehingga siap untuk dibuahi, bila saat
ini dilakukan coitus, sperma yang mengandung kurang lebih seratus
sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke bagian
atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas uterus menuju
tuba fallopi disinilah ovum dibuahi.
Hanya
satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi
zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain.
Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua pronuklei yang disebut zigot,
yang terdiri atas acuan genetic dari wanita dan pria. Pembuahan mungkin
akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi perempuan dan xy zigot
menurunkan bayi laki – laki.
Dalam
beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga
hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah
rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi
tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat blastula. (Rustam Mochtar, 1998 : 18-19)
4. Nidasi
Nidasi
adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi.
Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel – sel desidua yaitu sel –
sel besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh
trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
Itulah
sebabnya kadang – kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan
akibat luka desidua (tanda Hartman). Umumnya nidasi terjadi pada depan
atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah
terjadi , dimulailah diferensiasi sel – sel blastula. Sel lebih kecil
yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan yolk sac
sedangkan sel – sel yang tumbuh besar menjadi entoderm dan membentuk
ruang amnion. Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embrional
plate) diantara amnion dan yolk sac.
Sel
– sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio) akan
melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik
(chorionik membrane) yang kelak menjadi korion. Sel- sel trofoblas
tumbuh menjadi dua lapisan yaitu sitotrofoblas (sebelah dalam) dan
sinsitio trofoblas (sebelah luar)
Villi
koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang –
cabang dan disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan dengan
desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang
disebut chorion leave.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon – hormon chorionic gonadotropin (HCG). (Rustam Mochtar, 1998 : 19-21)
5. Plasentasi
Pertumbuhan
dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi karena pengaruh hormon
terus tumbuh sehingga makin lama menjadi tebal. Desidua adalah mukosa
rahim pada kehamilan yang terbagi atas :
a) Desidua basalis
Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasentater bentuk.
b) Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi .
c) Desidua vera (parietalis)
Meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya. (Rustam Mochtar, 1998 : 21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar