LANDASAN
TEORITIS
IBU
NIFAS PATOLOGIS DENGAN METRITIS
A. Definisi
Dimulai setelah partus selesai dan
berakhirnya kira-kira enam minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetalia baru
pulih kembali seperti belum ada kehamilan dalam waktu tiga bulan (Sarwono,
1992).
Merupakan waktu yang diperlukan untuk
pulihnya alat kandungan pada keadaan normal, masa ini berlangsung selama enam
minggu atau 42 hari (Manuaba, 2000).
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas kurang lebih selama enam minggu (Sarwono,2001).
Dimulai beberapa jam sesudah lahir placenta
dan mencakup enam minggu berikutnya (JHPIEG, 2001).
Dapat disimpulkan bahwa masa nifas adalah
masa pemulihan alat-alat kandungan setelah melahirkan yang berlangsung
kira-kira enam minggu dan kembali keadaan sebelum ada kehamilan memerlukan
waktu selama tiga bulan.
Menurut Mochtar (1998) periode nifas dibagi
tiga :
1
Early Peurperium (masa nifas dini)
Masa dimana telah diperolehnya berdiri dan
berjalan sedini mungkin waktunya antara 0 – 24 jam.
2
Immediate Puerperium (masa nifas pertengahan)
Kepulihan alat-alat genetalia yang lamanya
sampai dengan 6 – 8 minggu
3
Later Puerperium (masa nifas akhir)
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama kehamilan atau bersalin mengalami komplikasi,
waktu untuk sehat sempurna bias berminggu-minggu, bulan bahkan tahunan.
B. Gambaran
Klinis
Perubahan yang
terjadi selama masa nifas : (Prawirohardjo, 1992)
1. Sistem
Vaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah +
300 – 500 cc, bila melalui operasi 5 C kehilangan darah dapat dua kali lipat.
Perpubahan yang terjadi dari blood volume (volume darah) dan hemokon sentrasi.
Dan baru stabil setelah 4-6 minggu. Setelah melahirkan Shunt akan hilang dengan
tiba-tiba volume darah ibu relatif akan bertambah
2.
Sistem Reproduksi
a.
Involusi Rahim
Setelah placenta lahir uterus akan mengeras
karena kontraksi dan reaksi pada otot-ototnya. Setelah lahir, berat uterus 1000
gram. Seminggu kemudian 500 gram, 2 minggu post partum 375 gram dan pada akhir
poerperium 50 gram (noral 40 – 60 gram). Involusi terjadi karena masing-masing
sel menjadi lebih kecil, karena cytoplasma yang berlebihan dibuang. Involusi
disebabkan karena outolisis, dimana zat protein, dindinng rahim pecah,
diabsorpsi dan kemudian dibuang dengan utrine. Sebab bukti dapat dikemukakan
bahwa kadar nitrogen dalam air kencing sangat tinggi.
Perlepasan placenta pada selaput janin pada
dinding rahim terjadi pada stratum spiongasum yang mengikat menjadi nechotic,
sedang lapisan yang tetap sehat menghasilkan endometrium baru. Ephitel baru
yang terjadi dengan proliperasi sel-sel kelenjar. Ephitelisasi memakan waktu
tiga minggu. Aktivitas otot-otot adalah terjadinya kontraksi dan reaksi dan
retraksi otot-otot setelah anak lahir, yang diperlukan untuk menutup pembuluh
darah yang pecah karena adanya pelepasan placenta, serta mengeluarkan isi
uterus yang tidak diperlukan. Hal ini menyebabkan terganggunya pembuluh darah
dalam uterus sehingga jaringan otot-otot tersebut menjadi lebih kecil. Aliran
darah berubah kebuah dada yang diutamakan sehingga buah dada menjadi lebih
merah, bengkak dan lebih besar. Involusi uterus dapat dilihat dari luar dengan
memeriksa fundus uteri dari luar. Segera setelah persalinan TFU 2 cm di bawah
pusat, 12 jam kemudian kembali 1 cm dibawah pusat. Pada hari 3 – 4 fundus uteri
2 jari di bawah pusat, pada hari ke- 5 – 7 TFU setengah pusat symphisis, pada
hari ke-10 tak teraba.
b.
Involusi tempat placenta
Beberapa hari post partum, ostum uteri
externum dapat dilalui 2 jari pinggirnya tidak rata, retak-retak karena pernah
persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui satu jari saja dan
lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas canalis servicatis, pada servix
terbentuk sel-sel otot baru karena hiperlasis, retraksi dirobekkan servik
sembuh. Pada minggu ke-3 post partum rugae mulai nampak kembali.
c.
Lochea
Yaitu cairan yang dikeluarkan uterus melalui
vagina dalam masa nifas. Sifat lochea alkalis jumlah lebih banyak dari
pengeluaran darah dan lendir sewaktu mestruasi. Cairan ini berasal dari
melekatnya placenta. Dimana bekas melekasnya placenta menimbulkan
pecahan-pecahan pembuluh darah dan dalam penyembuhan mengeluarkan getah, selain
itu juga terdapat sisa selaput chorium yang tertinggal pada deciduas
ligquoramni saat persalinan vernix caswosa, rambut lanugo dan kemudian
mekonium.
1)
Lochea rubra/crenta
Pada hari 1 – 2 berwarna merah berisi lapisan
deciduas sisa-sisa chorium, liquor amni, rambut lanugo, vernix caseosa dan
kemungkinan pula meconium.
2)
Lochea sanuinolenta
Pada hari 3 – 7 berwarna coklat sedikit
darah, bnyak serum selaput lendir leucocytendum kuman penyakit jaringan yang
telah mati.
3)
Purubahan service dan vagina
Beberapa hari post partum, ostum uteri
externum dapat dilalui 2 jari pinggirnya tidak rata, retak-retak karena pernah
persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui satu jari saja dan
lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas canalis servicalis, pada
servik terbentuk sel-sel otot baru karena hiperlasis, retraksi dirobekkan
servix sembuh, pada minggu ke-3 post partum rugae mulai nampak kembali.
4)
Lochea
Yaitu cairan yang dikeluarkan uterus melalui
vagina dalam masa n ifas. Sifat lochea alkalis jumlah lebih banyak dari pengeluaran
darah dan lendir sewaktu menstruasi. Cairan ini berasal dari meletaknya
placenta. Dimana bekas melekasnya placenta menimbulkan pecahan-pecahan pembuluh
darah dan dalam penyembuhan mengeluarkan getah. Selain itu juga terdapat sisa
selaput chorium yang tertinggal pada deciduas ligquuorumni saat persalinan
vermix caswosa, rambut lanugo dan kemudian mekonium.
a)
lochea rubra/crenta
pada hari 1 – 2 berwarna merah berisi lapisan
deciduas sisa-sia choirum, luquoromni, rambut lonugo, vernix caseosa dan kemungkinan
pula meconiu.
b)
Lochea sanguinolenta
Pada hari 3 – 7 berwarna coklat sedikit
darah, banyak serum selaput lendir leucocytendumkuman penyakit jaringan yang
telah mati.
c)
Lochea serosa
Pada hari ke 7 – 10 berwarna agak kuning,
cair dan tidak berdarah
d)
Lochea alba
Setelah 2 minggu berwarna kekuningan berisi
selaput lendir leucocytendan kuman penyakit yang telah mati. Apabila lochea
yang dikeluarkan lebih lama kemungkinan.
-
Tertinggal sisa tali pusat
-
Ibu yang tidak menyusi anaknya
-
Infeksi jalan lahir
3.
Buah Dada/Loctasi
Hormon progesterone dan estrogen ini
menghambat pengeluaran prolaktin. Dengan lahirnya placenta kadar estrogen dan
progesterone menurun sehingga penekanan prolaktin meningkat dalam darah dan
merangsang sel-sel acini untuk produksi ASI.
Ada
2 refleksi yang memegang peranan dalam proses pembentukan :
a.
Reflek prolaktin
Reflek ini merupakan reflek neuron hormone
yang mengatur produksi ASI kontinuitas sekresi prolaktin tergantung pada :
1)
Hisapan bayi
2)
Seringnya menyusui
3)
Jarak antara waktu menyusui
b.
Reflek let down
Reflek pemancaran ASI karena rangsangan pada
papill dan areola mamae waktu bayi menghisap. Reflek ini merupakan reflek
psikosomatik yang sangat dipengaruhi oleh emosi.
4.
Sistem Perkencingan
Dinding kantung kencing memperlihatkan oedema
dan hyperenia. Kadang-kadang oedema tergonium hyperemia kandung kencing. Selama
nifas kurang sensitive dan kapasitas kandung kemih juga bertambah, sehingga
volume penuh atau sesudah BAK masih tertinggal urin residual. Sisa urin ini dan
trauma pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi.
Dilatasi ureter dan pyelum normal kembali dalam waktu dua minggu.
5.
Tanda-tanda Vital
a.
Suhu tubuh
Suhu tubuh post parutm suhu tubuh meningkat +
37,50C – 380C. karena kerja keras waktu persalinan
kemudian suhu atau kembali normal.
b.
Nadi
Pols sehabis melahirkan : 100 kali permenit,
karena kelelahan, perdarahan, nyeri dan infeksi.
c.
Tekanan darah
Biasanya tidak berubah kemungkinan karena
adanya perdarahan
d.
Pernapasan
Bila suhu dan denyut nadi tidak normal
pernapasan akan mengikutinya.
6.
Sistem Gastro Intestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah
melahirkan. Hal ini dikarenakan alat pencernaan mendapatkan tekanan waktu
melahirkan, dehidrasi hemoroid dan laktasi jalan lahir. Supaya BAB kembali
lancar dapat diberi makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang
cukup. Bila usaha-usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 -3 hari dapat ditolong
dengan pemberian huknah atau lyserin spuit atau obat laxantla yang lain.
7.
Otot-otot Abdominal
Setelah persalinan dinding perut longgar
karena direnggang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu
pada waktu yang esthemis, terjadi diastosis dari otot-otot recuts abdominis
untuk mengencangkan kembali otot-otot perut dapat dilakukan senam nifas.
C.
Definisi Metritis
Metritis adalah radang miometrium. Mimetritis
akut biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi post partum. Metritis
adalah infeksi post partum. Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan
yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Penyakit ini tidak
berdiri merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas.
Pada penyakit metritis menunjukkaan reaksi
radang berua pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat
terjadi lewat jalan linfe atau lewat tromboflebitis dan kadang-kadang dapat
terjadi abses.
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu
banyak dibuat atas dasar uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan
leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara umumnya disebabkan
oleh pertambahan jaringan ikat akibat kelamin. Bila pengaobatan terlambat atau
kurang adekuat dapat menjadi :
1.
Abses pelvik
2.
Peritonitis
3.
Syok septik
4.
Dispareunia
5.
Trombosis vena yang dalam
6.
Emboli pulmonal
7.
Infeksi pelvik yang menahun
8.
Penyumbatan tuba dan infertilitas
D.
Gejala-gejala
Gejala metristis dan pengobatannya sama
dengan gejala dan penanganan endometritis yaitu :
1.
Demam
2.
Keluar lochea/keputihan dari kemaluan
3.
Sakit pinggan
4.
Nyeri abdomen
E.
Penanganan
1.
Segera transfuse jika ada perdarahan
2.
Berikan antibiotic kombinasi sampai ibu bebas
demam selama 48 jam
a.
Ampicilin 2 gr IV setiap 6 jam
b.
Gentamycin 5 mg/kg BB IV tiap 24 jam
c.
Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam dosis tunggal
Antibiotika oral tidak diprelukan setelah
terapi suntikkan
3.
Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan
eksplorasi digital dan keluarkan bekuan serta sisa kotiledon.
ASUHAN
KEBIDANAN NIFAS PATOLOGIS DENGAN METRITIS
TERHADAP
NY. P. DI RB “RESTU IBU” SUKADANA
KECAMATAN
LAMPUNG TIMUR
I.
PENGUMPULAN DATA
Tanggal 10 Januari 2007
A.
Pengkajian
1.
Identitas
Nama
: Ny. P Nama
Suami : Tn. K
Umur
: 28 Tahun Umur
: 32 Tahun
Pendidikan
: SMP
Pendidikan : SMP
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan : IRT
Agama
: Islam Agama
: Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Tridatu
Jl. Mawar Alamat : Tridatu.
Jl Mawar
No. 2 Sukadana No. 2
Sukadana
B.
Keluhan Utama
Ibu datang ke RB “Restu Ibu” Sukadana, dengan
keluhan sudah dua hari panas badan dingin, nyeri perut bagian bawah, pagi ini
keluar darah kotor dari vagina bau busuk seperti nanah. Ibu melahirkan pada
tanggal 6 Januari 2007, perdarahan normal, ibu melahirkan di rumah ditolong
oleh dukun tidak didampingi tenaga kesehatan.
C.
Riwayat Kebidanan
Riwayat kehamilan (G2P1Ao)
ibu mengatakan tidak ada masalah yang dengan kehamilan yang sekarang, ibu
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas 4 kali, imunisasi TT2 kali, kadang
periksa hamil dengan dukun bayi.
D.
Riwayat Persalinan yang Lalu
No
|
Tgl/Tahun
|
Tempat Persalinan
|
Usia Kehamilan
|
Jenis Kehamilan
|
Penolong
|
Faktor Penyulit
|
Jenis Kehamilan
|
BB/PB
|
Keadaan anak
|
1.
|
12-08-1999
|
Rumah
|
39 mgg
|
Normal
|
Dukun
|
Tidak ada
|
L
|
3000gr/ 48cm
|
Hidup sehat
|
2.
|
06-01-2007
|
Rumah
|
40 mgg
|
Normal
|
Dukun
|
Tidak ada
|
P
|
8200gr/
48 cm
|
Hidup sehat
|
E.
Riwayat Persalinan Sekarang (P2Ao)
Ibu melahirkan spontan aterm normal pada
tanggal 6 Januari 2007 jam 22.00 Wib, jenis kelamin perempuan, anak tunggal,
hidup tidak cacat bawaan, placenta lahir spontan lenkap, perdarahan kurang
lebih 250 cc. pada perenium tidak ada laserasi jalan lahir. Ibu melahirkan di
rumah dan ditolong oleh dukun bayi.
Lama Persalinan
Kala I lamanya 6
jam
Kala II lamanya 20
menit
Kala III lamanya 10 menit
Jumlah lamanya 6
jam 30 menit
Banyaknya perdarahan
Kala I
Kala II 25
cc
Kala III 150
cc
Kala IV sampai 2 jam post
partum 100 cc
Jumlah 275
cc
F.
Riwayat Kontrasepsi
Ibu pernah memakai alat kontrasepsi suntik
kadang-kadang di selingi pil
G.
Keadaan Psiko Sosial
Ibu nampak gelisah saat merasakan nyeri perut
dibagian bawah
H.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu tidak pernah menderita penyakit TBC,
hepatitis, DM dan penyakit jantung. Dalam keluarga tidak pernah ada yang
menderita penyakit TBC, DM, hepatitis dan penyakit jantung.
I.
Kebiasaan Sehari-hari
Eliminasi
1.
BAB
Sebelum melahirkan : 1
kali sehari
Setelah melahirkan :
belum BAB
2.
BAK
Sebelum melahirkan : 4 – 5
kali sehari
Setelah melahirkan :
belum BAK
Nutrisi
Sebelum
melahirkan : makan 3 kali sehari, sejak sakit nafsu makan berkurang
Setelah melahirkan : makan
4 kali sehari dengan porsi banyak
Istirahat
Sebelum
melahirkan : Tidur malam 8 jam, siang jarang tidur, sejak sakit tidur, makan +
4 – 5 jam
Setelah
melahirkan : Tidur malam 6 jam, siang tidak tidur makan + 5-6 jam
J.
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan Umum
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 24
x/menit
Suhu : 39,50C
2.
Inspeksi
Rambut : tampak
bersih dan tidak rontok
Muka : tidak
ada kelainan pada wajah
Mata
: konjungtiva merah simetris kiri dan kanan sclera normal, tidak ada
pembenkakan pada mata, fungsi penglihatan normal
Mulut
: merasa mulut tidak ada sariawan, keadaan bersih, gigi tidak ada
caries.
Telinga
: simetris,
bersih, tidak ada peradangan, fungsi pendengaran normal
Leher
: tidak ada kelainan pembesaran kelenjar dan vena jugulars
Hidung
: bersih,
simetris tidak ada polip, funsi penciuman normal
Dada
: pada payudara tampak menonjol simetris kiri dan kanan, keadaan
bersih. Asi keluar lancar
Abdomen
: tidak
adal luka operasi, TFU normal pada palpasi, ibu merasakan nyeri tekan diperut
bagian bawah
Ekstermitas
Atas
: tangan tidak ada oedema/pergerakan normal
Bawah
: tidak ada oedema pada kaki tidak ada varices, reflek patella dan
baik, pererakan normal
Genetalia : perenium
tidak ada bekas laserasi jalan lahir tidak ada bekas luka, masih tampak cairan
lochea rubra, kecocokan dan bau busuk, perdarahan normal.
K.
Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin : 10,4
gr %
Leukosit : 150.00
UI
Golongan darah : 0
II.
INTER PRESTASI DATA DASAR, DIAGNOSA DAN
KEBUTUHAN
1.
Diagnosa P2Ao
Post partum hari ke empat dengan gejala
metritis
Dasar :
b.
Ibu melahirkan pada tanggal 10 Januari 2007
c.
Panas tinggi 39,5 0C
d.
Lochea merah kehitaman berbau busuk seperti
nanah
e.
Nyeri perut bagian bawah
f.
Uerus tegang, subinvolusio
g.
Perdarahan
2.
Masalah
a.
Gangguan rasa nyaman dan gangguan aktivitas
b.
Demam tinggi 39,5 0C
c.
Gangguan psikologis berupa cemas
3.
Kebutuhan
a.
Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
b.
Kolaborasi untuk pemberian therapy dengan dokter
c.
Konseling mengatasi cemas
III.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
POTENSIAL
Potensial terjadinya syok hemorargi, abses
pelvik peritonitis, syok septik trombosis vena yang dalam, emboli pulmonal,
infeksi pelvik menahun penyumbatan dan infertilitas.
IV.
EVALUASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA DAN
KOLABORASI
Tindakan segera
a.
Mengurangi cairan yang hilang
b.
Mengganti cairan yang hilang
Kolaborasi
a.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy
b.
Menyiapkan rujukan bila sewaktu-waktu diperlukan
V.
RENCANA
MANAJEMEN
1.
a.
Jelaskan kepada ibu dan keluarga kondisi ibu saat ini
b.
Libatkan keluarga untuk melakukan kompres hangat pada ibu
c. Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
d. Berikan obat-obatan anti biotik dan obat-obatan
untuk mengurangi rasa sakit
e.
Pasang infus kalau perlu transfusi darah
2.
Anjurkan ibu untuk :
a.
Banyak minum minimal 8 gelas / hari
b.
Makan dengan diet gizi seimban dan lunak
c.
Personal hygiene
d.
Memakai celana dalam longgar dari bahan katun
e.
Istirahat yang cukup 7 – 8 jam/hari
f.
Lakukan vulva hygiene
3.
a. Persiapkan
ibu untuk dirujuk
b. Memberitahu keluarga dan libatkan keluarga
c. Meyiapkan surat
rujukan
d. Menyediakan obat-obat yang diperlukan selama proses rujukan
1)
Infus
2)
Oksigen
3)
Analgetik
4)
dll
e.
Siapkan kendaraan yang akan di gunakan untuk
mengantarkan klien ke tempat rujukan
f.
Siapakan uang untuk kebutuhan administrasi
g.
Bila ada persediaan darah, siapkan darah untuk
transfusi
4.
Potensial terjadi syok hemorargi
Rencana menajemen
a.
Jelaskan kepada ibu jika kondisi ibu saat ini
jika segera diatasi maka akan terjadi perdarahan, jika terjadi perdarahan dapat
mengakibatkan syok
b.
Libatkan keluarga untuk turun merawat dan
memberi dukungan terhadap ibu
c.
Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
d.
Jaga dan lanjutkan perawatan dan pengobatan
terhadap ibu sesuai dengan prinsip penanganan metritis dan kolaborasi dokter
VI.
IMPLEMENTASI
1.
Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang
kondisinya saat ini
2.
Melakukan observasi keadaan umum dan tanda vital
Suhu : 39,8 0C
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 24
x/menit
TD : 90 / 60 mmHg
3.
Memberikan kompres hangat untuk membantu
mengurangi rasa sakit dan menurunkan panas
4.
Tindakan metritis
a.
Segera transfuse jika ada perdarahan
b.
Berikan antibiotika kombinasi sampai ibu bebas
dari demam selama 48 jam
1)
Ampicilin 2 gr IV setiap 6 jam
2)
Gentamycin 5 mg/kg BB IV tiap 24 jam
3)
Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam dosis tunggal
Antibiotika oral tidak diprelukan setelah
terapi suntikkan
c.
Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan
eksplorasi digital dan keluarkan bekuan serta sisa kotiledon.
5.
Memasang infus RL dengan tetesan 20 tetes/menit
mengganti doek minimal 3 kali ganti doek
6.
Menganjurkan pada ibu untuk sedikitnya 8
liter/hari
7.
Menganjurkan pada ibu untuk makan yang cukup dan
mengandung gizi
8.
Menganjurkan pada ibu untuk mandi 2 x/hari dan
mengganti doek minimal 3 kali ganti doek.
9.
Mengajurkan pada ibu untuk memakai celana dalam
yang longgar dari bahan katun mencegah lembab dan infeksi
10.
Menganjurkan pada ibu untuk banyak istirahat
11.
Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bibla
sewaktu-waktu dirujuk ke rumah sakit
VII.
EVALUASI
1.
Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini
2.
Keadaan umum ibu sudah membaik dan tampak lebih
tenang
TD : 90/60
mmHg
Suhu : 38,5
0C
Pernapasan : 20
x/menit
Nadi : 80
x/menit
3.
Perut bagian bawah masih sakit bila ditekan
terasa keras dan bulat
4.
Ibu mau minum air putih 6 gelas sehari
5.
Ibu sudah mulai makan dengan diet nasi lauk dan
sendok setiap kali makan
6.
Ibu mandi masih di lap 2 x/hari lakukan vulva
hygine 2 x/hari dan 3 x ganti doek
7.
Ibu sudah bisa istirahat malam hari, siang belum bisa tidur
8.
Ibu merasa enak dan nyaman setelah dilakukan
vulva hygiene
9.
Lochea masih keluar, bau busuk, ganti doek 3 x
10.
Ibu mau minum obat secara teratur
CATATAN PERKEMBANGAN I
Tanggal : 11 Januari
2007 Post Partum Hari Ke-4
S : Data Subyektif
a. Ibu
masih merasa sakit perut bagian bawah
b. Ibu
mengatakan suhu tubuhnya sudah menurun
c. Ibu
mengatakan cairan yang keluar masih berbau busuk
d. Ibu
mengatakan nafsu makan masih kurang
O : Data Objektif
a. Suhu
tubuh : 39,5 0C
b. TD
: 100/60 mmHg
c. Nadi : 80
x/menit
d. Pernapasan
: 20
x/menit
e. BAB
: lancar 1 x/hari
f. BAK
: normal, 4 – 5 x/hari
g. Palpasi
: nyeri tekan perut bagian bawah terasa keras dan bulat
h. TFU : 3 jari dibawah pusat
i. Lochea
: alba, warna kecoklatan, masih bau busuk
j. Heating
: tidak ada laserasi jalan lahir dan robekan perenium
k. ASI
: sudah keluar lancar
l. Pendarahan
: pendarahan
50 cc ganti softek 3 x sehari
A : Analisis Data
Diagnosa
Ibu post
partum hari ke-4 dengan metritis
Dasar :
a. Ibu
melahirkan pada tanggal 10 Januari 2007
b. Ibu
masih merasa nyeri bagian bawah
c. Suhu
tubuh 39,8 0C
Masalah
a. Ibu
mengatakan sakit dibagian pinggang dan merasa nyeri dibagian bawah
b. Suhu
tubuh 39,8 0C
c. Lochea
berbau
Kebutuhan
a. Istirahat/bedrest
untuk mengurangi rasa nyeri
b. Pemenuhan
kebutuhan cairan dan pemberian anti piretik untuk mengatasi demam
c. Berikan
anti biotik seperti :
-
Ampicilin
-
Gentamisin
-
Metronidazol
d. Lakukan
rujukan dan kolaborasi denan dokter
P : Perencanaan
1. a.
Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini
b. Libatkan keluarga untuk melakukan kompres
hangat pada ibu
c. Observasi keadaan umum ibu dan tanda vital
d. Berikan obat-obatan anti biotik dan
obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit, serta obat anti piretik
e. Pasang infus kalau perlu transfusi darah
2. Anjurkan ibu untuk :
a. Banyak
minum minimal 8 gelas/hari
b. Makan
dengan diet gizi seimbang dan lunak
c. Personal
hygiene
d. Memakai
pakaian dalam longgar dari bahan katun
e. Istirahat
yang cukup 7 – 8 jam/hari
f. Lakukan
vulva hygiene
g. Siapkan
dan beri penjelasan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu akan dirujuk
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal : 12 Januari 2007 Post
Partum Ke-5
S : Data Subyektif
a. Ibu
mengatakan masih merasa sakit perut bagian bawah bila ditekan
b.
Ibu mengatakan nafsu makan mulai membaik, ibu
makan nasi lunak 3 – 4 sendok setiap makan
c. Ibu
mengerti dan mengerjakan semua yang dianjurkan
O : Data Objektif
a. Lochea
masih keluar dan bau bila ganti doek pagi dan sore
b. Tinggi
fundus uteri sudah idak teraba
c. Ibu
menyusui bayinya dengan baik, ASI keluar lancar
d. BAB/BAK
lancar
e. Vital
sign
f. TD
: 100/70 mmHg
g. Nadi : 80
x/menit
h. Pernapasan
: 20
x/menit
i. Suhu
tubuh : 37 0C
j. Lochea
: alba, kekuningan masih berbau seperti nanah
A : Analisis Data
Diagnosa
Ibu post
partum hari ke-5
Dasar :
a. Ibu
mengatakan nyeri purut bawah bila ditekan
b. Lochea
masih berbau busuk
Masalah
a. Bagian
bawah ibu masih terasa sakit
b. Lochea
masih berbau busuk
Kebutuhan
a. Menganjurkan
ibu untuk melanjutkan terapi
b. Vulva
hiegyiene
c. Berdrest
untuk mengurangi rasa nyaman
P : Perencanaan
a. Melanjutkan
perawatan vulva hygiene
b. Menjaga
makan dengan menu seimbang
c. Menganjurkan
pada ibu untuk minum obat yang diberikan oleh dokter
1) Amoxilin
4 x 1 tablet/hari
2) Asam
mefamanat 3 x 1 tablet/hari
3) Metronidazole
4 x 1 tablet/hari
CATATAN PERKEMBANGAN III
Tanggal : 13 Januari 2007 Post
Partum Ke-6
S : Data Subyektif
a. Ibu
mengatakan perut bagian bawah masih nyeri bila dikena
b. Ibu
mengatakan nafsu makan sudah lebih baik
c. Ibu
melakukan aktivitas duduk dan jalan serta menyusui bayinya
d. Ibu
mengatakan sudah lebih enak dan nyaman
O : Data Objektif
a. Keadaan
umum baik, sudah bisa beraktivitas
b. Lochea
kadang masih bau, 2 x ganti doek
c. Tinggi
fundus uteri normal sudah tidak teraba lagi
d. Vital
sign
TD
: 100/70 mmHg
Suhu : 37
0C
Pernapasan
: 20
x/menit
Nadi : 80
x/menit
e. ASI
lancar
f. Infus
sudah dilepas
A : Analisis Data
Diagnosa
Ibu post
partum hari ke-6 dengan metritis
Dasar :
a. Ibu
mengatakan perut bagian bawah nyeri jika ditekan
Masalah
a. Ibu masih merasa nyeri tekan pada perut
bagian bawah
Kebutuhan
a. Melakukan
aktivitas yang ringan
b. Mobilisasi
dini
c. Melanjutkan
terapi ke dokter
d. Tetap
menjaga kebersihan (vulva hiene)
P : Perencanaan
a. Menganjurkan
pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan badan dan daerah vagina
b. Menganjurkan
pada ibu untuk memakai celana dalam yang longgar dari bahan katun untuk
mengurangi penekanan dan mengurangi kelembaban
c. Menganjurkan
pada ibu untuk tetap beraktivitas ringan dan tetap dibantu keluarga agar tidak
terlalu capek
d. Menganjurkan
pada ibu untuk istirahat yang cukup
DAFTAR
PUSTAKA
Yayasan
Bina pustaka sarwono Prawirohadjo, Buku Acuan nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Jakarta,
2002
Buku
Ginekologi Bagian Obstetri dan Gynekologi, Bandung
Materi-materi
Kuliah Askeb III
Tidak ada komentar:
Posting Komentar