BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMineral makro merupakan salah satu mineral penting dalam tubuh. Dalam makalah ini akan dibahas mineral makro jenis Magnesium (Mg), Phospor (P), dan Clor (Cl). Mineral-mineral makro ini mempunyai fungsi masing-masing. Mineral-mineral makro ini bisa didapat dari berbagai sumber.
Pembuatan makalah ini sebagai tugas Biokimia, sehingga mahasiswa bisa mengerti tentang mineral makro jenis Magnesium (Mg), Phospor (P), dan Clor (Cl).
1.2 Permasalahan
1. Apa pengertian Magnesium, Phospor dan Clor?
2. Apa fungsi ketiga mineral makro tersebut?
3. Darimana sumber mineral makro tersebut?
4. Bagaimana jika kelebihan dan kekurangan serta dikaitan kebutuhan dengan ibu hamil?
1.3 Tujuan
1. Pengertian Mg, Cl, Phosfor.
2. Fungsi ketiga mineral makro tersebut.
3. Sumber mineral makro tersebut.
4. Kelebihan dan kekurangan serta kebutuhan ibu hamil terhadap mineral makro tersebut.
BAB II PEMBAHASAN
Mineral merupakan bagian penting dari tubuh dan memegang peran penting dalam pemeliharaan tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutma sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.Mineral dibagi menjadi mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro terdiri dari berbagai macam. Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Magnesium (Mg), Phosfor (P), dan Clor (Cl).
2.1 Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah Natrium di dalam cairan intra seluler. Magnesium merupakan bagian Clorofil daun. 60% dari 20 – 30 Mg magnesium dalam tubuh terdapat dalam tulang dan gigi, 26% dalam otot. Magnesium dalam plasma adalah sebanyak 0,75 – 1,0 mmol/l (1,5 – 2,1 Mg/l).
Magnesium banyak diabsobsi di usus. Apabila kalsium dalam makanan turun absobsi magnesium meningkat.
Dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil.
A. Fungsi Magnesium
1. Sebagai katalisator, sebagian besar reaksi terjadi dalam mikrokondria.
2. Transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah.
3. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi.
Kecukupan magnesium rata-rata sehari di Indonesia ditetapkan 4,5 mg/kg berat badan. Dengan demikian kecukupan untuk orang dewasa 280 mg/hari untuk laki-laki dan perempuan 250 mg/hari.
B. Sumber Magnesium
Magnesium banyak dibutuhkan tubuh manusia. Banyak berbagai sumber magnesium. Sayuran hijau, serelia tumbuk, biji-bijian dan kacang-kacangan. Daging, susu dasn dahannya, serta cokelat juga merupakan sumber magnesium yang baik.
C. Kelebihan dan Kekurangan Magnesium
1. Kelebihan Magnesium
Belum bisa dipastikan akibat kelebihan Magnesium. Pada orang yang mempunyai penyakit gagal ginjal biasanya ditemukan kelebihan Magnesium.
2. Kekurangan Magnesium
Kekurangan magnesium bisa terjadi pada kekurangan protein dan energi sebagai komplikasi penyakit-penyakit menyebabkan gangguan absorbsi dan atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan melalui intravena. Selain itu muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika, sehingga kekurangan magnesium berat dapat berakibat.
- Kurang nafsu makan
- Gangguan pertumbuhan
- Mudah tersinggung
- Gugup
- Kejang/tetanus
- Gangguan sistem syaraf pusat.
- Halusinasi
- Koma
- Gagal jantung
D. Kebutuhan Sehari-hari dihubungkan dengan Ibu hamil
Pada ibu hamil, kebutuhan Magnesium diharapkan dapat terpenuhi. Terutama pada awal-awal bulan, pada trimester I. Karena pada saat ini, biasanya bumil mengalami muntah-muntah (hiperemesis gravidarum).
Dengan demikian selain cairan tubuh yang hilang, magnesium juga ikut hilang.
Kebutuhan ibu hamil terhadap magnesium bisa dipenuhi dengan sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan, susu dll. Suplemen nutrisi hariannya dua kali lebih, penting pula, tanpa suplemen ini ia mungkin sulit memenuhi jumlah kebutuhan harian yang dianjurkan/RDA (terutama jika bumil menderita rasa mual di pagi hari).
Suplemen tersebut harus mengandung Magnesium karena mineral renik ini mungkin membantu untuk mencegah preeklampsia (juga disebut toxsemia). Komplikasi yang lebih sering terjadi pada bumil dengan kehamilan kembar.
2.2 Phosfor (P)
Dalam tubuh manusia 85% Phosfor berbentuk garam kalsium fosfat yaitu bagian dari kristal hidroksiapatit dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. Dalam tulang perbandingan Phosfor dengan kalsium sekitar 1 : 2. Selebihnya terdapat dalam otot, cairan ektra selular dan semua sel tubuh. Selain itu Phosfor merupakan komponen struktural dinding sel dan sebagai fosfat organik, Phospor berperan dalam reaksi penyimpangan dan pelepasan ATP.
Bayi dapat menyerap 85 – 90 % Phospor yang berasal dari ASI. Sebanyak 65 – 70 % Phospor dari susu sapi dan 50 – 70 % Phospor dari makanan normal dapat diabsopsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
A. Fungsi Phospor
1. Klasifikasi tulang dan gigi
Dalam proses ini diawali dengan pengendapan Phospor pada tulang matriks.
2. Mengatur pengalihan energi.
3. Absorbsi dan transportasi zat gizi.
4. Bagian dari ikatan tubuh esensial.
5. Pengaturan keseimbangan asam basa.
B. Sumber Phospor (P)
Phospor (P) terdapat dalam semua makanan. Hal ini dikarenakan Phospor banyak terdapat di setiap sel makhluk hidup. Phospor terutama terdapat dalam makanan yang kaya protein, contohnya : daging, ayam, ikan, telur susu dan hasilnya serta kacang-kacangan dan serelia.
C. Kelebihan dan Kekurangan Phospor (P)
1. Kelebihan Phospor
Konsumsi Phospor yang berlebih akan mengakibatkan kadar Phospor darah meningkat. Kadar Phospor yang terlalu tinggi akan mengakibatkan ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang. Kebutuhan akan Phospor bagi orang dewasa dierkirakan sekitar 0,8 sampai 1,5 gram per hari, jumlah tersebut biasanya akan meningkat sejalan dengan pertambahan usia pertumbuhan dan pada ibu-ibu yang sedang hamil.
2. Kekurangan Phospor
Sangat jarang terjadinya kekurangan Phospor , karena Phospor banyak terdapat dalam makanan. Penggunaan antasid untuk menetralkan asam lambung seperti almunium hidrosida dalam jangka lama dapat mengakibatkan kekurangan Phospor . Aluminium hidroksida mengikat Phospor sehingga Phospor sulit diserap.
Selain itu kekurangan Phospor juga bisa terjadi pada orang yang kehilangan banyak cairan melalui cairan melalui urin, kekurangan Phospor dapat berakibat kerusakan tulang dengan gejala rasa lelah, kurang nafsu makan dan keruaskan tulang. Terlalu cepatnya pembentukan tulang pada bayi prematur dapat menyebabkan kekurangan Phospor . Hal ini karena kebutuhan Phospor belum dapat dipenuhi oleh ASI.
D. Kebutuhan sehari-hari dihubungkan dengan ibu hamil
Pada ibu hamil angka kecukupan gizi + 200 – 300 mg. Dengan demikian kebutuhan Phospor dapat dipenuhi demi pertumbuhan tulang janin.
Apalagi pada bulan-bulan pertama kandungan. Dan semakin bertambahnya usia kehamilan bertambah pula kebutuhan akan Phospor .
2.3 Clor (Cl)
Clor merupakan amion utama cairan ekstraseluler. Dalam cairan serebrospina kosentrasi clor tertinggi. Selain itu juga terdapat dalam lambung dan pankreas. Clor yang bereaksi dengan Natrium atau Hidrogen, akan bermuatan negatif (Cl-).
Absorbsi Clor paling banyak terjadi di usus halus dan diekskres melalui urin dan keringat.
A. Fungsi Clor (Cl)
Seperti mineral makro lainnya. Clor memiliki fungsi :
1. Clor berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Dalam lambung Clor merupakan bagian ari asam Clorida (HCl) yang diperlukan untuk memelihara suasana asam di dalam lambung.
3. Bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya seperti Phospor atau sulfur sebagai anion Clor membantu pemeliharaan keseimbangan asam basa.
4. Clor yang bebas keluar masuk sel darah merah dan masuk ke plasma darah membantu mengikat CO2 ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
5. Dan ada dugaan Clor mengatur sistem renin-angiotensin-aldosteron.
B. Sumber Clor (Cl)
Biasanya Clor terdapat dalam garam dapur bersama Natrium. Jadi Clor dapat diperoleh dengan memakan makanan yang mengandung garam dapur. Selain dari garam dapur Clor yang dapat diperoleh dari beberapa sayuran dan buah-buahan.
C. Kelebihan dan Kekurangan Clor (Cl)
Tak beda dengan mineral makro lain, clor (Cl) mempunyai kelebihan dan kekurangan.
1. Kelebihan Clor (Cl)
Kelebihan Clor akan mengakibatkan tidak seimbangnya kadar Cl dalam darah dan eritrosit yang berfungsi sebagai mekanisme homeostatik utama dalam mengendalikan pH darah.
2. Kekurangan Clor (Cl)
Kekurangan Clor pada manusia jarang terjadi, meskipun demikian kekurangan Clor bisa saja terjadi karena kesalahan manusia. ASI lebih banyak mengandung Clorida dari pada susu sapi, jadi penambahan Clorida penting dalam pembuatan susu formula bayi.
Akibat kekurangan Clorida yang sangat banyak bisa mengakibatkan kematian. Kekurangan Clor dapat pula terjadi pada muntah-muntah, diare hebat dan keringat berlebihan.
D. Kebutuhan sehari-hari dihubungkan dengan ibu hamil.
Karena clor terdapat dalam garam, ibu hamil tidak dianjurkan terlalu banyak mengkonsumsi garam dapur. Terlalu banyak mengkonsumsi garam akan
meningkatkan tekanan darah ibu hamil. Pada ibu hamil tekanan darah akan meningkat. Jika seorang ibu hamil banyak mengkonsumsi akan beresiko terjadi preeklamsi dan berpotensi menjadi eklamsia.
BAB III PENUTUP
3.1 KesimpulanMineral makro Magnesium (Mg), Phospor (P), dan Clor (Cl) mempunyai fungsi masing-masing. Selain itu mineral makro tersebut berasal dari sumber yang mudah didapat.
Masing-masing mineral mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ibu hamil yang memakan dan mengkonsumsi mineral makro tersebut mempunyai efek.
Ibu yang mempunyai penyakit tertentu bisa diganti dengan makanan yang mempunyai kandungan mineral sama tapi jenis makanan yang berbeda.
Mineral-mineral makro tersebut mempunyai fungsi masing-masing yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasr Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Elsen Berg, Arlene, dkk. 1999. Makanan : Apa yang Anda Butuhkan Selama Kehamilan. Jakarta : Arcan.
Marsetyo, Kartasapoetra. 1991. Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Melton Putra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar