LANDASAN TEORI
KISTA OVARIUM
- DEFINISI
Kista ovarium itu bersifat
neoplastik dan non neo plastic. Tumor non neoplastik akibat peradangan umumnya
dalam anamnesis menunjukan gejala-gejala ke arah peradangan genetalia dan pada
pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat digeraakkan karena
perlengkatan. Kista Non neoplastik umumnya tidak menjadi besar dan di antaranya
pada lain waktu biasanya hilang sendiri. (Prawirohardjo, 2005:350)
- GAMBARAN KLINIK KISTA OVARIUM
Gejala akibat kista ovarium dapat dijbarkan
- Akibat Pertumuhan
v
Menimbulkan
rasa berat di abdomen bagian bawah
v
Menggnggu
miksi atau defekasi
v
Tekanan
tumor dapat menimbulkan obstipasi atau odema pada tungkai bawah. Pada tumor
yang besar dapat terjadi tdak nafsu makan, rasa sesak
2. Akibat Altifitas Horomnal
Pada umumnya tumor ovarium tidak mngubah
pada haid kecuali pada tumor itu sendiri menimbulkan hormon. Tumor sel
granulasa dapat menimbulkan hipermenorea dan archenoblastoma dapat menyebabkan
menorea (Prawwirohardjo, 2005; 347)
3. Akibat Komplikasi
v
Perdarahan
intra-tumor
Perdarahan menimbulkan gejala klinik nyeri
abdomen mendadak dan memerlukan tindakan cepat
v
Perputaran tangkai
Tumor bertangkai sering terjadi perputaran
tangkai secara perlahan sehingga tidak banyak menimbulkan rasa nyeri abdomen.
Perputaran tungkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen mendadak dan segerqa
memerlukan tindakan medis.
v
Terjadi
infieksi pada tumor
Kerna suatu hal terjadi infeksi kista
ovarium sehingga menimbulkan gejala infeksi yaitu badan panas, nyeri pada
abdomen, mengganggu aktifitas sehari-hari
v
Robekan
dinding Kista
Pada torsi tangkai kista ada kemungkinan
terjadi robekan sehingga isi kista tumbuh ke dalam ruangan abdomen
v
Deerasi
ganas kista ovarium
Keganasan kista ovarium kista sering
dijumpai :
v Kista pada usia sebelum menarche
v Kista pada usia di atas 45 tahun
(Manuba,
1998:418)
- Sindrom Meigs
Sindrom yang disebabkan oleh meigs menyebutkan
terdapat fibrosa ovarii, asites, hidrotoraks. Dengan tindakan operasi fibiosa
ovarii, maka sindrom akan hilan dengan sendirinya.
(Manuba,
1998:418)
KLASIFIKASI
I.
Tumor
ovarii yang beniqna
A. Kistik
1. Non Neopastik
a. Follikel
b. Lutein
c. Stein. Leventhal
d. Endomei
e. Peradangan tuba oarial
f.
Inclusion
germinal
2. Neoplastik
a. Cysta denoma mucinosum
b. Cysta denoma Serosa
c. Dermoid
B. Solid
1. Fribroma
2. Lymphangioma
3. Mesothelioma
4. Osteochondroma
5. Brenner
II.
Tumor
Ovarii yang maligna
A. Kisti
1. Cysta denocarcinoma mucinosum
2. Cysta denocarcinoma serosum
3. Epidermoid carcinoma dari kista dermoid
B. Solid
1. Carcinoma
2. Endometrioid carcinoma
3. Mesonephroma
III.
Tumor
maligna yang lain (jarang)
1. Teratoma
2. Chorionephithelioma
3. Sarcoma
4. Lympoma
5. Melanoma
IV.
Tumor-tumor
dengan potensi endokrin
1. Dysontogenik : a. Dysgerminoma, biasanya inert
b.
Granulosa theca biasanya berpengaruh feminasi
c.
Arrahenoblastoma biasanya berpengaruh virilisasi
2. Tumor sisia adignal, biasanya mengadakan
virilisasi
3. Adenoma sel hilus, pengaruhnya virilisasi
4. Tumor-tumor dengan matrix yang berfunsi
V.
Metastatik
Misalnya tumor krukenberg
Pembagian lain (Hertiq dan gure) didasarkan atas
asalnya tumor :
1. Epitel Germinal : Cysta denoma
serosum mucinosum endometrioid
2. Jaringan ikat : Saroma fibrosa
3. Tumor sel benih : Dysgerminoma
teratoma choricarcinoma
4. Stroma gonade : Arrhenoblastoma
tumor granulosatecha
5. Tumor sisia esligial : Mesonephroma
tumor sel halus
6. Tumor melastatik
(Padjajaran, bandung bagian obsetri & ginekologi
1981:122)
- DIAGNOSA
Pembesaran pada abnomen
bagian bawah merupakan salah satu keluhan yang mendorong wanita untuk melakukan
pemerikasaan . Apabila pemeriksaan ditemukan ........... perut bagian bawah dan
rongga panggul, maka setelah diteliti sifatnya (besarnya, lokalisasi,
permukaan, karakteristik apakah dapat dapat dierakkan atau tidak). Pada tumor
donum biasanya uterus dapat diraba tersendiri terdapatt dari tumor. Jika tumor
oarium tertebak pada garis lincah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu
............. perlu dipikirkan adanya kehamilan atau kandung kemih penuh.
Umumnya dengan memikirkan kemungkinan ini , pada pengambilan anamnesis yang
cermat dan disertai pemeriksaan tambahan kemungkiinan ini dapat disinkirkan.
Di negara berkembang, karena
tidak dioprasi tumor aarium bisa menjadi besar, sehingga menisi rongga perut.
Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk menentuikan apakah pembesaran perut
disebabkan oleh tumor atau asites fibrosa ovarii 9Sindrom meigs0 dan tumor
ovarii menyebabkan asites, tapi bisa di sebabkan oleh penyakit lin seperti
sitosis hepatis. Pemeriksaan bimanual sebelum atau sesudah fungsi asites bisa
memberi petunjuk apakah ia disebabkan oleh tumor ovarium. Pemeriksaan kimiawi
caira dan pemeriksaan histologik sedimen cairan dapat membantu dalam pembuatan
dianosis
(Prawirihardjo,
2005:349)
Mmetode yang dapat membantu
pembuatan dianosis
1. Laparoskopi
Pemerikasaan ini untuk mengetahui apakah sebuah
tumor berasal dari oarium atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor
itu.
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat di tentukan letak dan
batas tumor. Apakah tumor berasal dari uterus oarium dan kandung kemih, apakah
tumor kisti dan solid dapat dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut
yang ebas dan yang tidak
3. Foto Rongten
Untuk menentukan hidrotoraks, selanjutnya pada
kista dermoid kadang-kadang dapt dilihat adanya gigi dalam tumor penggunaan
foto rongten pada pielogram intra ena dan pemasukan bubur barium dalam kolon
4. Parasentesis
Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna
untuk menentukan sebab asites perlu diangkat bahwa tindakan tersebut dapa
mencemarkan kaum peritosi dengan isi kista bila dinding kista berbusuk
(Prawirihardjo,
2005:350)
- PENANGANAN
Dapat dipakai sebagai prinsip bahwa tumor
ovarium neoplastik memerlukan operasidan tumor non neoplastik tidak melebihi
jeruk nipis dengan diameter 5 cm kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista
folikel atau kista korpus litium. Jadi tumor non neoplastik tida jarang
tumor-tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang
sehingga pada pemeriksaan ulanan sebelah beberapa minggu dapat ditemukan
ovarium yang kira-kira besarnya normal.
Tindakan operasi pada tumor oarium
neoplastik yang tidak ganas adalah pengangkatan tumor dengan mengakan reseksi
pada bagian ovarium yang mengandung tumor. Akan tetapi, jika tumornya besar dan
ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan oarium biasanya disertai
pengangkatan tuba (salpingo-oofo rektomi). Pada saat operasi kedua oarium harus
diperiksa untuk mengetahui apakah tumor ditemuan pada satu atau dua oarium.
Pada operasi oarium yang di angkat harus
segera dibuka apaah ada keganasan atau tidak. Jika keadaan meragukan, perlu ada
waktu operasi dilakukan pemeriksaan sediaan yang di bekukan (frozensection)
oleh ahli patologi anatomik untuk mendapatkan tumor ganas atau tidak.
Jika terdapat keganasan, operasi yang
tepat ialah histerektomi dan salpingo okerektomi bilateral. Akan tetapi pada
wanita muda masih ingin mendapatkan keturunan dengan tingkat keganasan tumor yang
rendah (misalnya tumor sel granulosa) dapat dipertanggung jawabkan untuk
mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak beberapa radikal
(Prawirihardjo,
2005:350)
KONSEP DASAR KEBIDANAN DENGAN Cystoma
ovarii
I.
Pengkajian
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Umur penderita cystoma ovarii rata-rata antara
30-60 th. Pendidikan dan tingkat sosial ekonomi yang rendah cenderung terkena cystoma ovarii.
(Hanifa, 2005. Hal 381)
2. Keluhan Utama
Terdapat benjolan di bawah perut. Ada yang
terletak di depan uterus dapat menekan kandung kemih dan dapat menimbulkan
gangguan nmiksi.
(Prawirohardjo, 2005:347)
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ø Pernah menderita penyakit PMS (Penyakit
menular seksual)
Ø Penyakit yang berhubungan, (andiloma
akuminota, gonorea, adnexitis) (Hanifa, hal 382)
b. Riwayat penyakit
Terdapat benjolan di bagian perut, nyeri abdomen,
dismenorea.
c. Riwayat penyakit keluarga
Adanya faktor heredier, karena prematuritas sering
dijumpai pada suatu keluarga tertentu.
4. Riwayat Perkawinan
Menikah lebih dari satu kali, sering
berganti-ganti pasangan (multipartner)
5. Riwayat KB
Pemakaian KB IUD diduga mempunyai hubungan dengan
cystoma ovarii
6. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat menstruasi
Terdapat nyeri hebat saat menstruasi
b. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Tidak bisa memiliki keturunan
7. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Kystoma ovarii dapat terjadi penurunan nafsu makan
b. Eliminasi
Gangguan pada miksi akibat pembesaran cystoma
ovarii dan dapat terjadi gangguan defekasi
(Prawirohardjo,
2005:347)
c. Istirahat
Tumor ovarii dapat menyebabkan nyeri abdomen
hipermenoria dan arhenoblastoma dapat menebabkan amenorea yang mengganggu
istirahat.
d. Aktifitas
Terganggu akibat rasa nyeri yang timbul
(Prawirohardjo, 2005:342)
B. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan umum baik bila tumor ovarii masih
kecil tidak menimbulkan gangguan atau keluhan bila klien mengalami nyeri.
Suhu : Dapat normal maupun
mengalami peningkatan apabila terjadi infeksi pada tumor
Nadi : Biasanya bila tenang
tidak ada penurunan tekanan
Pernafasan : Dapat
mengalami peningkatan sehubungan dengan gejala sekunder yaitu sesak nafas
karena adanya sirkulasi O2 dalam darah berkurang sehubungan dengan
penurunan kadar Hb karena adanya pendarahan.
(Prawirohardjo, 2005:349)
b. Pemeriksaan Fisik
Muka : Pada pasien pada Gynekologis
dengan perdarahan banyak pada konjungtiva tampak anemis.
Abdomen : Teraba adanya masa abnormal pada perut
bagian bawah konsisten keras Bentuk tidak teratur, gerakan bebas tidak sakit
tapi kadang-kadang ditemui nyeri. Terdapat benjolan pada perut bagian bawah/
rongga panggul
Genetalia : Dapat terjadi pengeluaran darah
pervagina kadang seelumnya terdapat keputihan yang lama.
Anus : Akan timbula hemoroid, luka dna
varises pecah karena keadaan obstipasi akibat penekannan kista ovarii pada
remtum.
Ekstermirtas : Penekanan pada pembuluh darah dan pembuluh
limfe dari panggul dapat menyebabkan odem tungkai.
(Hanifa,
2005:391)
c. Pemeriksaan Penunjang
Ø USG abdominal dapat membantu dan
menegakkan dugaan klinis
Ø Pemeriksaan Laboratorium
Hb akan terjadi penurunan apabila desertai
perdarahan yang hebat
Ø Terapi
Pengobatan operasi : Pengangkatan
tumor ovarii\um
Pengobatan operatif : Histerektomi dan
salpingoooforektomi bilateral
(Prawirohardjo, 2005:349)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar