BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515 ribu jiwa setiap tahun. Berarti dalam satu menit terdapat seorang ibu yang meninggal dunia karena disebabkan oleh komplikasi dalam kehamilan maupun persalinan di dalam suatu rumah tangga (Azwar, 2005).
Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005, angka kematian ibu bersalin di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur masih sangat tinggi berkisar 807.000 per 900.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya, dimana angka kematian ibu bersalin berkisar 600.000 per 900.000 kelahiran hidup, maka angka tersebut jelas lebih tinggi. Maka dari itu disini menunjukkan bahwa kurang baiknya upaya pencegahan dan pengobatan pada masa kehamilan dan persalinan (Syafruddin, 2008).
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia dan Negara-negara lainnya di dunia hampir sama, diantaranya akibat perdarahan 45,2% per 50% kelahiran hidup, infeksi 9,6% per 30% kelahiran hidup, kelainan hipertensi dalam kehamilan 13% per 20% kelahiran hidup, komplikasi aborsi yang tidak aman 11,1% per 10% kelahiran hidup, persalinan lama 6,5% per 10% kelahiran hidup, kematian ibu hamil disertai dengan anemia (defisiensi zat besi ) 1,6 per 10 kelahiran hidup. Akibat dari infeksi merupakan indikator yang menunjukkan kurang baiknya upaya pencegahan dari pengobatan infeksi pada kehamilan dan persalinan (Syafruddin, 2008).
Sebagaimana diketahui Angka Kematian Ibu (AKI) di Sumatera Utara yaitu di deaerah Labuhan Batu diperkirakan 330.000 per 307.000 kelahiran hidup. Dimana upaya untuk pencegahan kematian bagi ibu hamil, masih sangat rendah. Maka dari itu diperlukan pelayanan kegawatan obstetrik secara tepat waktu diharapkan bisa menyelamatkan jiwa ibu (Survei Demografi Kesehatan Indonesia Depkes, 2008).
Masa persalinan merupakan tahapan yang mendebarkan bagi setiap ibu hamil. Apalagi jika pengalaman pertama. Setelah berbagai upaya dilakukan selama masa kehamilan untuk kesehatan ibu dan janin, kini ibu akan mengalami satu tahapan lagi yaitu masa persalinan (Kasdu, 2005).
Persalinan pertama selalu membuat kepanikan dan ketakutan sebagian besar kaum wanita. Mengenali tanda-tanda persalinan sebelum dimulai proses sesungguhnya dapat mempermudah calon ibu menjalani persalinannya dan ibu akan mengerti kapan saat tepat untuk ke rumah sakit atau ke klinik bersalin. Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan dapat membantu ibu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan akan tiba. Kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan dapat menyebabkan bahaya pada ibu apabila ketuban sudah pecah dan ibu tidak mengetahui bahwa pecahnya ketuban adalah sebagian dari tanda-tanda persalinan (Kasdu,2005).
Adapun tanda-tanda persalinan diantaranya, keluarnya lendir yang berwarna kemerahan bercampur darah, pecahnya air ketuban yang tidak dapat ditahan tetapi tidak disertai rasa mules atau tanpa sakit, adanya perasaan dorongan pada rongga panggul dan anus (Suririnah, 2008).
Pengetahuan ibu hamil terhadap tanda-tanda persalinan sangatlah penting, karena dengan mengetahui tanda-tanda persalinan ibu bisa mengetahui bahwa persalinannya sudah dekat dan ibu siap dalam persalinan sehingga ibu dan keluarga pun dapat lebih cepat ke rumah sakit atau ke klinik bersalin (Suririnah, 2004).
Ibu yang pertama kali akan mengalami persalinan berada dalam kegembiraan serta tidak adanya pengalaman mereka mengenai persalinan menbuat mereka salah sangka tentang kemajuan persalinannya, mereka membutuhkan penerimaan atas kegembiraan dan ketakutan mereka. Seorang ibu kadang menjelaskan perasaan berbeda, gelisah atau aneh sebelum mengalami persalinan. Ibu akan mengalami perbeseran prioritas mereka ketika kelahiran semakin dekat, ditandai dengan adanya dorongan energy dan aktivitas nesting (persiapan melahirkan). Secara fisik, ibu mungkin mengalami ketidaknyamanan pada panggul ketika bayi turun kedalam panggul dan mungkin mengalami rasa nyeri pada pinggang bagian bawah (Chapman, 2006)
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di klinik Diana S, dari 10 orang ibu hamil yang diwawancarai terdapat 8 orang ibu hamil yang tidak mengetahui tentang tanda-tanda persalinan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di klinik Diana S Medan Tahun 2011.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-tanda Persalinan di Klinik Diana S Medan Januari - Mei 2011 ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-tanda Persalinan Di Klinik Diana S Medan Periode Januari-Mei 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan berdasarkan umur di Klinik Diana S Medan Periode Januari - Mei Tahun 2011.
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan berdasarkan pendidikan di Klinik Diana S Medan Periode Januari - Mei 2011.
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan berdasarkan pekerjaan di Klinik Diana S Medan Periode Januari - Mei 2011.
4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan berdasarkan paritas di Klinik Diana S Medan Periode Januari - Mei 2011.
5. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan berdasarkan sumber informasi di Klinik Diana S Medan Periode Januari - Mei 2011.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat:
a. Bagi Klinik Diana S
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi dalam pelayanan kebidanan khususnya tentang tanda-tanda persalinan.
b. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh mengenai tanda-tanda persalinan.
c. Bagi Responden
Dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang tanda-tanda persalinan.
d. Bagi institusi
Sebagai tambahan bahan bacaan di perpustakaan Akbid Helvetia Medan serta sebagai sumber dan referensi untuk peneliti selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Defenisi
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003).
Secara garis besar domain tingkat pengetahuan (kognitif) mempunyai enam tingkatan, meliputi: mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima dari orang lain (Notoadmodjo, 2003).
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005) untuk mengetahui tingkatan pengetahuan seseorang secara terperinci terdiri dari 6 tingkatan yaitu :
- Mengetahui (know)
Mengetahui artinya mengingat suatu materi yang telah dipahami sebelumnya.
- Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan tentang objek yang diketahui dan dapat mengimprestasikan materi tersebut secara benar.
- Mengaplikasi (application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi yang real (sebenarnya), aplikasi disini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum atau metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
- Menganalisis (analysis)
Menganalisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu struktur organisasi dan masih ada hubungannya satu dengan yang lain.
- Mensintesis (syntesis)
Mensintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
- Mengevaluasi (evalution)
Mengevaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk meletakkan justifikasi atau penilain terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan degan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur daru subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengatahuan :
1. Umur
Umur adalah umur responden menurut tahun terakhir. Umur sangat erat hubung nnya dengan pngetahuan seseorang, karena semakin bertambah usia maka semakin banyak pula pengetahuannya (Notoatmodjo, 2003).
- Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka diharapkan stok modal manusia (pengetahuan, keterampilan) akan semakin baik. Pendidikan secara umum adalah segala unpaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok masyarakat sehingga mereka memperoleh tujuan yang diharapkan. Sehingga individu mampu untuk meningkatkan kesehatan (Hulick, 2004)
- Pekerjaan
Kegiatan atau usaha yang dilakukan ibu setiap hari berdasarkan tempat dia bekerjayang memungkinkan ibu hamil memperoleh informasi tentang tanda-tanda persalinan. Pekerjaan sangat mempengaruhi ibu yang memiliki pekerjaan diluar rumah lebih cepat dan mudah mendapatkan informasi dari luar khususnya pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan (Notoatmodjo, 2003).
4. Paritas
Paritas adalah suatu jumlah kelahiran anak yang di hitung dari awal seorang Ibu melahirkan. Jumlah paritas seorang Ibu sangat mempengaruhi pengetahuan Ibu terhadap tanda – tanda persalinan (Notoatmodjo, 2005).
5 Sumber informasi
Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi kepuasan saat ini atau kepuasan mendatang, informasi yang datang dari pengirim pesan yang ditujukan kepada penerima pesan.
a. Media cetak seperti booklet, leaflet, poster, rubric, dan lain-lain.
b. Media elektronok seperti televise, radio. Video, slide, dan lain-lain.
c. Non-Media seperti dapat dari keluarga, teman, tenaga kesehatan (Notoadmodjo, 2005).
2.2 Ibu Hamil
2.2.1 Defenisi
Pengertiannya yaitu kehamilan yang berlangsung 40 minggu atau lebih. Keadaan ini bisa disebabkan karena faktor dari ibu dan anak. Dalam hal pengelolaannya yang terpenting adalah pemantauan keadaan janin dengan cara tes tanpa tekanan, pemantauan gerakan janin secara subyektif dan amnioskopi (Syafruddin, 2010).
Seorang ibu hamil yang mengalami proses ovulasi sampai partus kira-kira sekitar 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (42 minggu) (Prawirohardjo, 2005).
Suatu proses alami yang dialami wanita dengan diawali bertemunya sel telur dan sperma kemudian tumbuh dan berkembang secara lengkap dengan segala fungsi masing-masing dan siap dilahirkan pada minggu ke-42 (Lutfiatus, 2010).
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim seorang wanita sampai bayinya dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi dan sperma pria pasangannya akan menbuahi sel telur matang wanita tersebut (Suririnah, 2008).
2.2.2 Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut MacDougall (2004) untuk dapat memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penelitian terhadap tanda dan gejala kehamilan terbagi atas :
Tanda-tanda awal kehamilan
1. Aminorea (Terlambat dating bulan)
2. Mual dan muntah
3. Ngidam (ingin makan khusus)
4. Rasa mengantuk
5. Tidak tahan suatu bau-bauan
6. Payudata tegang
7. Sering buang air kecil
2.2.3 Tanda-Tanda Kehamilan Lanjut.
1. Tanda hegar
Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.
2. Tanda piskasek
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran perut.
3. Tanda chadwick
Perubahan warna pada servix dan vagina menjadi kebiru-biruan.
4. Tanda braxton-hicks
Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.
5. Suhu basal
Sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2oC s/d 37,8oC.
(Syafruddin, 2010)
2.2.4 Tanda-Tanda Pasti
1. Terdengar DJJ (Mulai Uk 18-20 minggu).
2. Teraba bagian-bagian anak saat dipalpasi.
3. Terasa pergerakan anak (mulai terasa pada Uk 18-20 minggu).
4. Pemeriksaan USG.
(MacDougall, 2004).
2.3 Tanda-Tanda Persalinan
2.3.1 Defenisi
Tanda-tanda persalianan adalah isyarat bahwa proses melahirkan sebentar lagi akan terjadi. Apabila tanda-tanda melahirkan tersebut sudah terjadi, berarti sudah waktunya untuk bersiap-siap untuk ke dokter atau ke rumah bersalin (Suririnah, 2004).
Kekuatan his dan mengejan mendorong janin ke arah bawah dan meninmbulkan keregangan yang bersifat pasif. Kekuatan his menimbulkan putar paksi dalam, penurunan kepala atau bagian terbawah, tekanan serviks sehingga terjadi fleksus frankenhauser sehingga terjadi refleks mengejan. Kekuatan his dan refleks mengejan semakin mendorong bagian terendah sehingga terjadilah pembukaan pintu dan penipisan perineum (Manuaba, 2009).
Tanda-tanda persalinan yaitu adanya nyeri pada abdomen yang berulang dan disertai dengan adanya pengeluaran cairan lendir yang mengandung darah atau show dan memastikan perubahan serviks secara progresif menipis dan membuka serta adanya kontraksi yang cukup dan adekuat (Sumarah, 2010).
2.3.2 Tanda-Tanda Kemungkinan Persalinan
Tanda-tanda kemungkinan persalinan merupakan tanda yang muncul hilang-timbul dan bukan predikor persalinan yang dapat diandalkan. Meskipun demikian tanda ini berfungsi mengingatkan ibu bahwa persalinan akan segera dumulai (Murkoff 2006).
Adapun tanda-tanda kemungkinan persalinan adalah :
1. Sakit Pinggang
Dapat disebabkan kontraksi dini, merupakan nyeri yang sama, mirip seperti sakit pinggang yang dialami sebelum menstruasi sering disertai dengan perasaan tidak enak dan gelisah, ketidakmampuan untuk merasa nyaman pada posisi apapun dalam wakti lama.
2. Kram pada perut bagian bawah
Dapat terjadi terus menerus rasanya seperti kram pada saat menstruasi dapat disertai rasa tidak nyaman pada perut.
3. Sering buang air besar
Keadaain ini adalah perubahan yang dipacu prostaglandin untuk mengosongkan saluran usus bagian bawah dan membuat ruang untuk bayi agar bergerak dibawah.
(Murkoff, 2006)
2.3.3 Tanda Awal Persalinan
Tanda-tanda awal persalinan merupakan tanda perkembangan tetapi tetap dikaitkan dengan proses persalinan awal atau pra persalinan (Llewellyn-Jones, 2005).
Adapun tanda awal persalinan yaitu :
- Aliran lendir bercampur darah (Blood slym).
Tanda ini dikaitkan dengan penipisan (pendataran) dan pembukaan awal (dilatasi serviks).
- Lepasnya sumbatan lendir.
Ketika leher rahim mulai menipis dan membuka, sumbat lender yang menutup jalan keluar rahim bisa menjadi terlepas.
- Perasaan bertambahnya tekanan pada panggul dan anus.
Kekejangan dan nyeri pada lipatan paha umum terjadi pada kehamilan kedua. Meskipun juga terdapat sakit punggung bawah yang terus menerus.
- Adanya dorongan pada perineum dan vulva membuka.
Ketika terjadi penurunan pada kepala bayi dan masuknya bayi ke rongga panggul akan terjadi dorongan pada perineum dan vulva akan terbuka untuk bersiap melakukan persalinan.
(Llewellyn-Jones, 2005)
2.3.4 Tanda Positif Persalinan
Tanda positif persalinan merupakan tanda paling jelas bahwa leher rahim melebar.
- Adanya mules yang frekuensi dan kekuatannya semakin lama semakin kuat.
Pada awalnya mules akan terasa kuat namun lama kelamaan akan terasa lebih kuat, menjalar dari pinggang, perut bawah sampai pangkal paha. Selain semakin kuat, mules juga akan semakin sering yang menandakan persalinan semakin dekat. Biasanya mules terjadi karena adanya kontraksi yang frekuensi dan kekuatannya semakin lama semakin kuat yaitu selama 4 x dalam 10 menit.
- Keluarnya lendir bercampur darah.
- Ketika mulut rahim menipis yang pada akhirnya membuka untuk memberi jalan kepada bayi untuk “lewat”, maka pembuluh darah yang meregang akan pecah dan mengeluarkan sedikit darah. Itu menandakan sudah adanya proses pembukaan mulut rahim yang berarti akan dimulainya proses persalinan.
- Kadang-kadang langsung terjadi keluarnya cairan ketuban yang baunya khas (amis)
Ketuban idealnya pecah/dipecahkan ketika pembukaan mulut rahim sudah lengkap, dan bayi sudah benar-benar akan lahir. Namun tidak jarang ketuban pecah pada pembukaan yang masih dini.
- Ada perasaan mengganjal pada daerah selangkangan.
Pada akhir kehamilan, kepala atau bagian terbawah janin akan semakin turun dan menekan dasar panggul. Hal itu tentu akan terasa mengganjal pada daerah pangkal paha, apalagi bila persalinan sudah sangat dekat. (Llewellyn-Jones (2005)
2.4 Ada beberapa hal yang perlu dilakukan Ibu dan keluarga bila Ibu mengalami tanda-tanda persalinan yaitu :
- Memberi dukungan moril pada ibu.
Seorang ibu yang mengalami tanda-tanda persalinan akan merasa cemas ataupun khawatir menjelang persalinannya. Untuk itu dukungan moril sangat diperlukan dari keluarga untuk membantu ibu dan membuat ibu lebih tenang.
- Bila ketuban belum pecah, ibu masih boleh berjalan-jalan.
Ibu dianjurkan untuk berjalan-jalan apabila ketuban belum pecah. Hal ini dapat mengurangi rasa nyeri.
- Ajarkan teknik relaksasi dengan menarik nafas dalam terasa nyeri atau mules. Bila ibu sudah merasa nyeri atau mules pada perut ataupun pinggang, maka ibu diajarkan teknik relaksasi dengan menarik nafas dalam. Hal ini dilakukan agar otot-otot rahim segera berelaksasi setelah adanya kontraksi.
- Mendampingi ibu(sayang ibu)
Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga yang lain bila ibu mengalami tanda-yanda persalinan.
- Segera bawa ibu ke tempat pelayanan kesehatan (bidan, puskesmas, klinik bersalin dan rumah sakit) bila ibu mengalami tanda-tanda persalinan.
- Memberikan dukungan spiritual pada ibu sangat membantu untuk menentramkan perasaan ibu yang sedang cemas mengalami tanda-tanda persalinan.
(Amalia,2009)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu untuk mngetahui bagaimana gambaran dari tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di Klinik Diana S Medan Periode Januari-Mei 2011.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di Klinik Diana S Medan karena di klinik tersebut masih banyak ibu-ibu primigravida yang tidak mengetahui tentang tanda-tanda persalinan dan belum pernah ada peneliti yang mengambil kasus tersebut.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada Bulan Januari-Mei Tahun 2011.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida yang melakukan kunjungan di Klinik Diana S Medan Tahun 2011 yaitu sebanyak 50 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 44 orang ibu hamil primigravida yang melakukan kunjungan di Klinik Diana S Medan Tahun 2011.
Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus slovin dalam Notoadmodjo (2003) yaitu n = N/1+N (e)2
n = N/1+N (e)2
n = 50/1+50 (0,0025)
= 50/1 + 0,125 = 50/1,125
= 44,4 (dibuktikan menjadi 44 sampel)
3.4 Kerangka Konsep
Variabel Dependent Variabel Independent
| |||||
| |||||
3.5 Defenisi Operasional
3.5.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang diketahui responden tentang tanda-tanda persalinan yang dapat dilihat melalui kemampian responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dengan kategori :
1. Baik : > 75% - 100% jika menjawab 16 – 20 pertanyaan dengan benar.
2. Cukup : 55% - 75% jika menjawab 11 – 15 pertanyaan dengan benar.
3. Kurang : < 55% jika menjawab < 11 pertanyaan dengan benar.
(Arikunto, 2006).
3.5.2 Umur
Umur adalah yang dihitung sejak lahir sampai ibu mengalami kehamilan yang pertama kalinya dengan kategori :
a. < 20 Tahun
b. 20-35 Tahun
c. > 35 Tahun
(Suririnah,2008)
3.5.3 Pendidikan
Pendidikan adalah proses belajar yang pernah diselesaikan ibu secara formal di dalam lembaga pendidikan terakhir dan telah mendapat ijazah dikategorikan dalam skala rodinal yaitu :
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Diploma / Perguruan Tinggi
(Arikunto, 2006)
3.5.4 Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan formal yang dulakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan nafkah, ini dikategorikan dalam skala ordinal yaitu bekerja dan tidak bekerja/ibu rumh tangga
(Notoatmodjo, 2005).
3.5.5 Paritas
Paritas adalah suatu jumlah kelahiran anak yang di hitung dari awal seorang Ibu melahirkan (Notoatmodjo, 2005).
3.5.6 Sumber Informasi
Sumber informasi yang dipakai ibu hamil primigravida untuk mendapatkan informasi tentang tanda-tanda persalinan dengan kategori :
a. Intern :Informasi kesehatan yang diperoleh dari orang tua dan teman.
b. Ekstern :Informasi kesehatan yang diperoleh dari petugas kesehatan, televisi dan media massa
(Notoatmodjo, 2005).
3.5.7 Tanda-tanda persalinan
Tanda-tanda persalinan adalah isyarat bahwa proses melahirkan sebentar lagi akan terjadi. Apabila tanda-tanda persalinan tersebut sudah terjadi, berarti sudah waktunya untuk bersiap-siap ke rumah sakit atau klinik bersalin (Kasdu, 2005).
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpualkan pada penelitian ini adalah data primer dan data skunder, berdasarkan pedoman kuesioner mengenai tingkat pengetahuan hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :
a. Penelitian lapangan yaitu secara langsung dilokasi penelitian
b. Lembar kuesioner yang berisi ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-tanda Persalinan Di Klinik Diana S Tahun 2011.
Pada waktu pengumpulan data, responden diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan dan tata kerja penelitian serta dimintai kesediaannya untuk dijadikan sampel penelitian, selanjutnya responden dimintai untuk mengisi sendiri lembar kuesioner yang telah disediakan dan lembar kuesioner dikekmbalikan saat itu juga.
3.7 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan cara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan distribusi terhadap tiap variabel dan kemudian di analisa. Data diolah secara manual melalui beberapa langkah yaitu sebagai berikut :
3.7.1 Proses Editing
Dengan melakukan pengecekan kelengkapan data-data yang sudah dikumpul dan bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dengan memeriksanya dan dilakukan pendataan ulang.
3.7.2 Proses Tabulating
Data yang teah lengkap dihitung sesuai dengan variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan kedalam tabel distrubusi frekuensi.
3.7.3 Proses Coding
Proses pengolahan data dengan cara memberikan kode pada setiap jawaban responden.
(Notoadmodjo, 2005).
3.8 Teknik Analisa Data
Data yang telah dikumpul dan diolah selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang kemudian dilakukan penguraian masing-masing variabel dengan menunjukkan jumlah presentase yang tinggi dan terendah dari hasil yang didapat, setelah itu variabel-variabel tersebut dibahas sesuai dengan tinjauan pustaka yang ada.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Telah dilakukan penelitian di klinik Diana S Medan periode Januari - Mei 2011 mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda -Tanda Persalinan, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :
4.1.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda - Tanda Persalinan
TABEL IV.1
DISTRIBUSI PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG
TANDA-TANDA PERSALINAN DI KLINIK DIANA S MEDAN
PERIODE JANUARI-MEI 2011
No | Pengetahuan | Jumlah | |
F | % | ||
1 | Baik | 11 | 25 % |
2 | Cukup | 18 | 40 % |
3 | Kurang | 15 | 34 % |
| Total | 44 | 100 % |
Dari tabel diatas diketahui bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 15 orang (34%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 11 orang (25%).
4.1.2 Tingkat pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda - Tanda Persalinan Berdasarkan Umur
TABEL IV.2
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN BERDASARKAN
UMUR DI KLINIK DIANA S MEDAN
PERIODE JANUARI-MEI 2011
No | Umur | Pengetahuan | Jumlah | ||||||
Baik | Cukup | Kurang | F | % | |||||
f | % | f | % | f | % | ||||
1 | < 20 tahun | 2 | 4 % | 3 | 6 % | 4 | 9 % | 9 | 20 % |
2 | 20-35 tahun | 9 | 20 % | 12 | 27 % | 14 | 31 % | 35 | 79 % |
3 | > 35 tahun | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| Total | 11 | 24% | 15 | 33% | 18 | 40 % | 44 | 100% |
Dari tabel diatas diketahui bahwa distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan berdasarkan umur, mayoritas pada umur 20-35 tahun berjumlah 35 orang (79%) berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (27%) dan minoritas pada kelompok umur < 20 tahun berjumlah 9 orang (20%) berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (4%).
4.1.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda – Tanda Persalinan Berdasarkan Pendidikan
TABEL IV.3
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN BERDASARKAN
PENDIDIKAN DI KLINIK DIANA S MEDAN
PERIODE JANUARI-MEI 2011
No | Pekerjaan | Pengetahuan | Jumlah | ||||||
Baik | Cukup | Kurang | F | % | |||||
f | % | f | % | f | % | ||||
1 | SD | 0 | 0 | 1 | 2 % | 2 | 4 % | 3 | 6 % |
2 | SMP | 0 | 0 | 3 | 6 % | 2 | 4 % | 5 | 11 % |
3 | SMA | 8 | 18 % | 10 | 22 % | 9 | 20 % | 27 | 61 % |
4 | Perguruan Tinggi | 6 | 13 % | 1 | 2 % | 2 | 4 % | 9 | 20 % |
| Total | 14 | 31 % | 15 | 32 % | 15 | 32 % | 44 | 100% |
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan, mayoritas dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 27 orang (61%) berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 10 orang (22%) dan minoritas dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 3 orang (6%) berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (4%).
4.1.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda – Tanda Persalinan Berdasarkan Pekerjaan
TABEL IV.4
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN BERDASARKAN
PEKERJAAN DI KLINIK DIANA S MEDAN
PERIODE JANUARI-MEI 2011
No | Pekerjaan | Pengetahuan | Jumlah | |||||||
Baik | Cukup | Kurang | F | % | ||||||
f | % | f | % | f | % | |||||
1 | Bekerja | 3 | 6% | 6 | 13% | 3 | 6% | 12 | 27% | |
2 | Tidak Bekerja | 12 | 27% | 13 | 29% | 11 | 25% | 32 | 72% | |
| Total | 15 | 33% | 19 | 42% | 14 | 31% | 44 | 100% | |
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa distribusi pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan, mayoritas pada ibu yang tidak bekerja berjumlah 32 orang (72%) berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (29%) dan minoritas pada ibu yang bekerja berjumlah 12 orang (27%) berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (6%).
4.1.5. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda – Tanda Persalinan Berdasarkan Paritas
TABEL IV.5
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN BERDASARKAN
PARITAS DI KLINIK DIANA S MEDAN
PERIODE JANUARI-MEI 2011
No | Paritas | Pengetahun | Jumlah | ||||||
Baik | Cukup | Kurang | F | % | |||||
f | % | f | % | f | % | ||||
1 | Primipara | 8 | 18% | 11 | 25% | 9 | 20% | 28 | 63% |
2 | Multipara | 5 | 11% | 7 | 15% | 4 | 9% | 16 | 36% |
3 | Grandemultipara | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
| Total | 13 | 29% | 18 | 40% | 13 | 29% | 44 | 100% |
Dari tabel diatas diketahui bahwa mayoritas ibu hamil primigravida berdasarkan jumlah paritas primipara berjumlah 28 orang (63%) yang berpengetahuan cukup sebanyak 11 orang (25%) dan minoritas jumlah paritas multipara berjumlah 16 orang (36%) yang berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (9% ).
4.1.6. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda – Tanda Persalinan Berdasarkan Sumber Informasi
TABEL IV.6
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN BERDASARKAN
SUMBER INFORMASI DI KLINIK DIANA S MEDAN
PERIODE JANUARI-MEI 2011
No | Sumber Informasi | Pengetahuan | Jumlah | ||||||
Baik | Cukup | Kurang | F | % | |||||
% | f | f | % | f | % | ||||
1 | Bidan | 11 | 25% | 12 | 27% | 4 | 9% | 27 | 61% |
2 | Orangtua | 1 | 2% | 2 | 4% | 5 | 11% | 8 | 18% |
3 | Media Elektronk | 3 | 6% | 4 | 9% | 2 | 2% | 9 | 20% |
| Total | 15 | 32% | 18 | 42% | 11 | 22% | 44 | 100% |
Dari tabel diatas diketahui bahwa mayoritas ibu hamil primigravida memperoleh sumber informasi dari Bidan berjumlah 27 orang (61%) berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (27%) dan minoritas memperoleh sumber informasi dari orangtua berjumlah 8 orang (18%) berpengetahuan cukup yaitu 2 orang (4%).
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengetahuan
Setelah melakukan penelitian yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda – Tanda Persalinan dengan jumlah responden 44 orang, maka dapat diperoleh tingkat pengetahuan responden tentang tanda – tanda persalinan mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 15 orang (34%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (40%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 11 orang (25%). Ibu memperoleh informasi dari Bidan, orangtua dan media elektronik tentang tanda-tanda persalinan namun dari hasil penelitian masih banyak ditemui responden yang berpengetahuan kurang dan ibu mengatakan kurang memahami tentang tanda-tanda persalinan.
Hal ini sesuai dengan Notoatmodjo (2005), yang mengeatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari ‘mengetahui’ setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objel tertentu. Penyebab dari ibu hamil yang tidak tahu tentang tanda-tanda persalinan adalah kurangnya pengetahuan dan informasi yang mereka terima dari Bidan tentang tanda-tanda persalinan.
Menurut asumsi peneliti, pengetahuan yang diperoleh ibu hamil didasari oleh rasa ingin tahu yang besar sehingga mereka mencari informasi dari orangtua dan untuk memperjelas sumber informasi yang telah mereka dapat lalu mengkonsultasikannya kepada Bidan.
4.2.2. Umur
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan umur yaitu mayoritas pada umur 20-35 tahun berjumlah 35 orang (79%) berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang (30%) dan minoritas pada kelompok umur < 20 tahun sebanyak 9 orang (20%) berpengetahuan baik sebanyak 2 (4%). Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat mayoritas responden berpengetahuan cukup terdapat pada kelompok umur 20-35 tahun, responden mengatakan sudah sering mendengar tentang tanda-tanda persalinan dari pengalaman orang tua dan teman.
Berdasarkan umur 20-35 tahun merupakan pencerahan kemampuan, masa produktif dari masa berprestasi dalam pola pekerjaan pada hidupnya, serta mereka yang menekuni bidang pengetahuan. Pada usia 36-44 tahun kecerdasan seseorang meningkat terutama pada orang yang tingkat kecerdasannya tinggi (Hurlock, 2005).
Menurut asumsi peneliti dari data yang yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada bahwa ibu dengan usia 20-35 tahun merupakan masa reproduktif dan masa berprestasi dalam pola pekerjaan, karena tidak merupakan usia beresiko untuk ibu hamil, keinginan dan tenaga yang dimiliki wanita yang berusia 20-35 tahun memungkinkan ibu untuk berprestasi dalam pekerjaanya. Dimana kesadaran ibu untuk dapat meningkatakan pengetahuannya tentang tanda-tnada persalinan cukup tinggi karena ibu hamil mengetahui apa-apa yang terbaik pada ibu hamil yang diberikan Bidan pada dirinya termasuk tentang tanda-tanda persalinan.
4.2.3. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian dpat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan tingkat pendidikan SD berjumlah 3 orang (6%) mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (2%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (4%), tingkat pendidikan SMP berjumlah 5 orang (11%) mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (6%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (4%), tingkat pendidikan SMA berjumlah 27 orang (61%) mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang (22%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 9 orang (20%), tingkat pendidikan Perguruan Tinggi berjumlah 9 orang (20%) mayoritas berpengetahun baik sebanyak 6 orang (12%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (4%).
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia bahwa semakin tinggi tingkat penidikan seseorang maka semakin banyak pula penhgetahuan yang didapt serta lebih mudah menerima ide-ide akan teknologi baru (SDKI, 2008).
Menurut asumsi peneliti, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan seseorang juga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan orang tersebut. Semakin tinggi tingkat penghetahuan seseoarang, maka semakin baik pula tingkat pengetahuan yang didapat, dalam hal ini berhubungan dengan penegtahuan ibu. Ibu mengerti dna mengetahui apa-apa saja yamg terbaik bagi diri dan janinnya, karena ibu yang memiliki pendidikan yang tinggi lebih mudah memahami tentang pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda persalinan. Sebaliknya apabila tingkat pengetahuan ibu rendah maka pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan kurang karena sulit untuk memahami tentang tanda-tanda persalinan.
4.2.4. Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kategori bekerja dan tidak bekerja. Dari penelitian yang dilakukan terdapat 44 responden ibu hamil primigravida yang tidak bekerja berjumlah 32 orang (72%) mayoritas ibu berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (29%) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak 12 orang (27%) berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (6%).
Pekerjaaan adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dalam kerja.Ibu primigravida yang bekerja terlalu berat dan kuirang istirahat dapat melelahkan ibu dan dapat menyebabkan terjadinya perdarahan, anemia dan juga mempengaruhi janinya (Hurlock, 2005).
Menurut asumsi peneliti pengetahuan ibu hamil primigravida juga dipengaruhi oleh pekerjaan dimana jika pekerjaan ibu semakin baik maka informasi yang didapat ibu tentunya akan semakin mudah pula didapatkan, dari hasil penelitian ditemukan bahwa ibu yang tidak bekerja masih mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 11 orang (22%) karena ibu kurang mendapatkan informasi dari luar sehingga minimnya pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan.
4.2.5. Paritas
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida dengan kategori jumlah paritas. Dari penelitian yang dilakukan terdapat 28 orang primipara (63%) mayoritas ibu yang berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang (22%) dan minoritas terdapat 16 orang multipara (36%) yang berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (9%).
Menurut asumsi peneliti pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan juga dipengaruhi oleh jumlah paritas ibu, karena semakin banyak jumlah paritas yang dialami ibu maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang akan didapat ibu tentang tanda-tanda persalinan melalui pengalaman yang telah ibu dapatkan. Sebaliknya apabila jumlah paritas yang dialami ibu baru saat ini, maka pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan akan semkin kurang pula karena tidak adanya pengalaman yang dialami ibu.
4.2.6. Sumber Informasi
Dari tabel IV.6. menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan sumber informasi adalah mayoritas responden memperoleh sumber informasi dari Bidan berjumlah 28 orang ( 63%) berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (34%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (8%), sumber informasi dari orang tua berjumlah 8 orang (18%) mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (10%), dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (4%), sumber informasi dari media elektronik berjumlah 8 orang (18%) mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (2%) dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 4 orang (9%).
Secara umum informasi dapat diartikan sebagai gagasan ataupun kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat, karena itu informasi tentang kesehatan sangat perlu disampaikan pada masyarakat luas terutama tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda persalinan di Klinik Diana S Medan Periode Januari – Mei 2011 (Notoatmodjo, 2005).
Menurut asumsi peneliti banyak ibu hamil yamg tidak mendapat informasi tentang tanda-tanda persalinan dari Bidan karena ibu hamil jarang sekali kontrol/periksa kehamilannya ke bidan tersebut dan ibu mengatakan malas untuk mengikuti penyuluhan yang diikuti oleh Bidan sehingga ibu tidak mengetahui apa-apa saja yang terbaik untuk ibu hamil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-Tanda Persalinan di Klinik Diana S Medan Periode Januari-Mei Tahun 2011.Maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-tanda Persalinan diketahui bahwa mayoritas ibu mempunyai tingkat pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (34%) sedangkan minoritasnya adalah berpengetahuan baik sebanyak 11 orang (22%).
2. Berdasarkan umur dapat dilihat bahwa mayoritas ibu berumur 20-35 tahun berjumlah 35 orang (79%) berpengetahuan cukup sebanyak 14 orang (31%) sedangkan minoritasnya adalah berumur < 20 tahun berjumlah 9 orang (20%) berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang ( 8%).
3. Berdasarkan pendidikan dapat dilihat bahwa mayoritas ibu berpendidikan SMA berjumlah 27 orang (61%) berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang (22%) sedangkan minoritas ibu berpendidikan SD berjumlah 3 orang (6%) berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (4%).
4. Berdasarkan pekerjaan dapat dilihat bahwa mayoritas ibu yang tidak bekerja berjumlah 32 orang (72%) berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (29%). Sedangkan minoritas pada ibu yang bekerja berjumlah 12 orang (27%) berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (6%).
5. Berdasarkan paritas dapat dilihat bahwa mayoritas ibu yang primipara berjumlah 28 orang (63%) berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang (22%). Sedangkan minoritas pada ibu yang multipara berjumlah 16 orang (36%) berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (9%).
6. Berdasarkan sumber informasi dapat dilihat bahwa mayoritas ibu hamil
mendapat sumber informasi dari Bidan berjumlah 28 orang (63%) berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (34%). Sedangkan minoritas ibu hamil mendapat sumber informasi dari orangtua berjumlah 8 orang (18%) berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (4%).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-Tanda Persalinan di Klinik Diana S Medan Periode Januari-Mei Tahun 2011, peneliti memberi saran :
- Disarankan kepada ibu hamil agar rajin memeriksakan kehamilannya kepada Bidan atau ke tenaga kesehatan, minimal 4 kali kunjungan yaitu satu kali pada trimester I,satu kali pada trimester II dan dua kali pada trimester III, dengan adanya kunjungan tersebut ibu akan mengetahui informasi tentang kehamilannya.
- Diharapkan pada Bidan di klinik Diana S untuk memberikan pendidikan dan penyuluhan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan pada saat kunjungan pemeriksaan kehamilan.
- Diharapkan pada peneliti yang akan datang agar penelitian selanjutnya lebih dikembangkan dengan menggunakan sampel yang lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih baik terhadap pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan
- Bagi institusi pendidikan diharapkan agar dapat menambah referensi buku bacaan tentang tanda-tanda persalinan.
- Bagi responden diharapkan agar banyak membaca buku dan mencari informasi tentang kesehatan khususnya tentang tanda-tanda persalinan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membeangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dan tak lupa penulis mengucapkan Terima Kasih kepada Orangtua, Dosen dan teman-teman seperjuangan yang telah membantu, membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam penulisa Krya Tulis Ilmiah ini sampai selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Azizi. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Aini, Halimah. 2010. Panduan Lengkap Menghadapi Persalinan. Yogyakarta : Citra Pustaka.
Diakses oleh Siti Aminah Lubis, 22 Februari 2011, 10:00 Wib.
Arikunto, Suharsini. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta.
EGC.
Kasdu, Dini. 2005. Solusi Problem Persalinan. Jakarta : Puspa swara.
Llewellyn-Jones. 2005. Setiap Wanita. Jakarta : Delapratasha.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2009. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Jakarta : Cetakan Pertama
Mochtar, Rustam. 2003. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Murkoff, Heidi. 2006. Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan.
Jakarta : Arcan.
Notoatmodjo, soekidjo. 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarata : PT. Rineka
Cipta.
Diakses oleh Siti Aminah Lubis, 22 Februari 2011, 09:00 Wib.
Sumarah, dkk. 2010. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya
Diakses oleh Siti Aminah Lubis, 25 April 2011, 10:45 Wib.
Diakses oleh Siti Aminah Lubis, 25 April 2011, 10.30 Wib.
Syafruddin. 2008. Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi. http:/www.jmabi-independent.com diakses oleh Siti Aminah Lubis, 22 Februari 2011, 10.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar