BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Metode Lendir Serviks atau lebih dikenal sebagai Metode
Ovulasi Billings/MOB atau metode dua hari mukosa serviks dan metode
Simtomtermal adalah yang paling efektif. Cara yang kurang efektif misalnya
Sistem Kalender atau pantang berkala dan Metode Suhu Basal yang sudah tidak
diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup
tinggi (>20%) dan waktu pantang yang lebih lama. Lagi pula sudah ada cara
lain yang lebih efektif dan masa pantang lebih singkat. Di Indonesia dengan surat dari BKKBN Pusat
kepada BKKBN Provinsi dengan SK 6668/K.S. 002/E2/90. Tanggal 28 Desember 1990,
Metode Ovulasi Billings (MOB) sudah diterima sebagai salah satu Metode KB
(Mandiri). (Bari
Saifuddin, Abdul. 2006)
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
·
Mengetahui dan memahami
pelayanan KB dengan metode lendir serviks.
1.2.2. Tujuan Khusus
·
Agar mahasiswa mampu memahami
tentang pelayanan KB dengan Metode Lendir Serviks secara menyeluruh.
·
Agar mahasiswa mampu mengerti
tentang keuntungan pada pelayanan KB dengan Lendir Serviks.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Teknik Pantang Berkala
1.
Untuk Kontrasepsi
Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan
pertenganhan siklus haid atau terdapat tanda-tanda adanya kesuburan yaitu keluarnya
lendir encer dari liang vagina.
Untuk perhitungan masa subur dipakai rumus siklus
terpanjang dikurangi 11, siklus
terpendek dikurangi 18. antara kedua waktu senggama dihindari.
2.2. Manfaat
1.
Kontrasepsi
·
Dapat digunakan untuk
menghindari atau mencapai kehamilan
·
Tidak ada resiko kesehatan yang
berhubungan dengan kontrasepsi
·
Tidak ada efek samping sistemik
·
Murah atau tanpa biaya
2.
Nonkontasepsi
·
Meningkatkan keterlibatan suami
dalam keluarga berencana
·
Manambah pengetahuan tentang
sistem reproduksi pada suami dan istri
·
Memungkinkan mengeratkan
relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi antara suami istri/pasangan.
2.3. Keterbatasan
·
Sebagai kontraseptif sedang
(9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian). Cacatan
untuk Metode Ovulasi Billing’s bila aturan ditaati kegagalan 0% (kegagalan
metode/method failure dan 0-3% kegagalan pemakai/user’s failure, yaitu pasangan
dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah kehamilan)
·
Keefektifan tergantung dari
kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti intruksi.
·
Perlu ada pelatihan sebagai
persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif secara benar
·
Dibutuhkan pelatih/guru KBA
(bukan tenaga medis)
·
Pelatih/guru KBA harus mampu
membantu ibu mengenali masa suburnya, memotivasi pasangan untuk mentaati aturan
jika ingn menghindari kehamilan dan menyediakan alat batu jika diperlukan ;
misalnya buku catatan khusus, termometer (oral atau suhu basal)
·
Perlu pantang selama masa subur
untuk menghindari kehamilan
·
Perlu pencatatan setiap hari
·
Infeksi vagina membuat lendir
serviks sulit dinilai
·
Termometer basal diperlukan
untuk metode tertentu
·
Tidak terlindung dari IMS
temasuk HBV (Virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS
2.4. Yang dapat menggunakan KBA
1.
Untuk Kontrasepsi
·
Semua perempuan semasa
reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak teratur. Tidak haid baik
karena menyusui maupun pramenopause.
·
Semua perempuan denga paritas
berapa pun termasuk nulipara.
·
Perempuan kurus ataupun gemuk
·
Perempuan yang merokok
·
Perempuan dengan alasan
kesehatan tertentu a.1. hipertensi sedang, varises,disminore, sakit kepala
sedang atau hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii, anemia defesiensi
besi, hepatitis virus, malaria, trmbosis vena dalam, atau emboli psru.
·
Pasangan dengan alasan agama atau
folosopi untuk tidak menggunakan metode lain.
·
Perempuan yang tidak dapat
menggunakan metode lain.
·
Perempuan yang inin pantang
senggama lebih dari seminggu pada setiap siklus haid.
·
Pasangan yang ingin dan
termotivasi untuk mengovservasi,
mencatat, dan menilai tanda dan gejala kesuburan.
2.
Untuk Konsepsi
Pasangan yang ingin mencapai kehamilan, senggama
dilakukan pada masa subur untuk mencapai kehamilan.
2.5. Tabel
Keadaan
|
Anjuran
|
Pengeluaran cairan vagina secara menetap
|
Jelaskan kepada kllien bahwa akan menjadi lebih sulit untuk
memprediksi kesuburan dengan menggunakan lendir serviks. Jika dia kehendaki,
bantu dia memilih metode lain. Pada Metode
Ovulasi Billing’s (MOP) klien harus belajar benar-benar untuk mengenal
Pola Dasar Ke-tidak-Suburan
|
Menyusui
|
Jelaskan kepada klien bahwa akan menjadi lebih sulit untuk
memprediksi kesuburan dengan menggunakan lendir serviks. Jika dia kehendaki,
bantu memilih metode lain. Pada Metode
Ovulasi Billing’s (MOP) klien harus belajar benar-benar untuk mengenal
Pola Dasar Ke-Tidak-Suburan.
|
2.6. Yang Seharusnya Tidak Menggunakan KBA
·
Perempuan yang dari segi umur,
paritas atau masalah kesehatannya membuat kehamilan menjadi suatu kondidi
resiko tinggi
·
Perempuan sebelum mendapat haid
(menyusiu, segera setelah abortus), kecuali
MOB
·
Perempuan dengan siklus haid
yang tidak teratur, kecuali MOP
·
Pasangan yang pasangannya tidak
mau bekerja sama (berpantang) selama waktu tertentu dalam siklus haid.
·
Perempuan yang tidak suka
menyentuh daerah genetalianya.
2.7. Instruksi Pada Klien
·
Metode Lendir Serviks
Billing’s/Metode Ovulasi Billing’s (MOB)
Anda dapat mengenali masa subur
dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina, pengamatan sepanjang
hari dan ambil kesimpulan pada malam hari. Periksa lendir dengan jari tangan atau
tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak
dianjurkan untuk periksa ke dalamvagina.
·
Untuk Menggunakan Metode
Ovulasi Billing’s (MOB) Ini, seorang perempuan harus belajar mengenal Pola
Kesuburan dan Pola Dasar Ke-Tidak-Suburannya. Untuk menghindari kekeliruan dan
untuk menjamin keberhasilan pada awal masa belajar, pasangan diminta secara
penuh tidak bersenggama pada satu siklus haid, untuk mengenali pola kesuburan
dan pola ketidaksuburan.
·
Pola Kesuburan adalah pola yang terus
berubah, dan Pola Dasar Ke-Tidak-Suburan
adalah pola yang sama sekali tidak berubah dari hari kehari. Keua pola ini
mengikuti kegiatan hormon-hormon (Khususnya Estrogen Dan Progestoren) yang
mengontrol daya tahan hidup sperma dan pembuahan. Oleh karena itu, dapat
informasi yang dapat diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
·
Suatu Catatan Yang Sederhana
Dan Tepat Adalah Kunci Untuk Keberhasilan. Suatu rangkaian kode digunakan untuk
melengkapi catatan. Kode ini harus cocok dengan budaya lokaldan dapat digunakan
oleh pengguna KBA, secara luas. Dibeberapa tempat dipakai tempelan/stiker atau
tinta berwarna, ditempat lain lebih praktis membuat kode yang dapat ditulis
dengan tangan ; ada juga yang mengombinasikan keduanya yaitu kode yang dtulis
tangan dengan menggunakan tinta berwarna. Contoh berikut adalah tabel
pencatatan kode untuk siklus normal (teratur) biasa, berkisar antara 28 hari
dan siklus normal (teratur) pendek, berkisar antara 20-25 hari.
2.8. Tabel
2.9. Defenisi
- .Hari-hari kering : setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak terlihat adanya lendir dan daerah vagina terasa kering. Ini dinamakan hari-hari kering.
- Hari-hari subur : ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi, ibu dianggap subur, ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis lendir kental dan lengket. Lendir subur yang basah dan licin mungkin sudah ada di serviks dan hari subur sudah di mulai.
- Hari puncak : adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur, dan ada perasaan basah.
2.9.1. Contoh Kode Yang Dipakai Untuk Mencatat Kesuburan
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan
(haid). Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering. Gambar suatu
tanda (L) atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah,
jernih, licin, dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan
lendir tak subur yang kental, putih, keruh, dan lengket
2.9.2. Untuk Kontrasepsi/Menghindari Kehamilan
·
Lendir mungkin berubah pada
hari yang sama, periksa lendir setiap kali ke belakang dan sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah waktu
siang. Setiap malam sebelum tidur, tentukan tingkat yang paling subur (lihat
kode diatas) dan beri tanda pada catatan ibu dengan kode yang sesuai.
·
Pantang senggama untuk paling
sedikit satu siklus sehingga ibu akan kenali hari-hari lendir, mengenali Pola
Kesuburan dan Pola Ke-Tidak-Suburan ibu
dengan bimbingan pelatih/guru KBA
·
Hindari senggama pada waktu
haid. Hari-hari ini tidak aman ; pada siklus pendek ovulasi dapat terjadi pada
hari-hari haid
·
Pada hari kering setelah haid.
Aman untuk bersenggama selang satu malam (aturan
selang-seling). Ini akan menghindari ibu bingung dengan cairan sperma dan
lendir.
·
Segera setelah ada lendir jenis
apa juga atau perasaan basah muncul, hindari senggama atau kontak seksual. Hari-hari lendir, terutama hari-hari
lendir subur adalah tidak aman. (Aturan
awal atau “jika hari basah, ibu aikan memperoleh bayi”).
·
Tandai hari terakhir dengan
lendir paling licin dan mulur dengan tanda X. ini adalah hari puncak ; ini
adalah hari ovulasi dan adalah hari paling subur.
·
Setelah hari puncak, hindari
senggama untuk 3 hari berikut siang
dan malam.hari-hari ini adalah tidak aman (Aturan
puncak). Mulai dari pagi hari keempat setelah kering, ini adalah hari-hari
aman untuk bersenggama sampai hari haid berikutnya bila ingin menghindari
kehamilan.
·
Pada siklus yang teratur
seperti pascapersalinan atau pramenopause maka perlu memperhatikan
(Pola Dasar Ke-Tidak-Suburan) dimana ada waktu 1-2 hari subur yang menyelingi
di antara hari-hari tidak subur. Ibu harus mengamati perubahan ini dan bila PDTS sudah pulih kembali dan
berlangsung minimal 3 hari berturut-turut tanpa perubahan maka senggama boleh
dilakukan (Aturan Sabar Menunggu/wait
and see rule)
2.9.3. Untuk Kontrasepsi/Mencapai Kehamilan
·
Bersenggama pada setiap siklus
pada hari-hari terdapat lendir yang terasa mulur basah, dan licin
2.10. DASAR
Perubahan siklis dari lendir serviks yang terjadi kerena
perubahan kadar estrogen.
2.11. PERANAN LENDIR SERVIKS
Lendir serviks yang diatur oleh hormon estrogen dan
progesterone ikut berperan dalam reproduksi.
Pada tiap siklus haid di produksi 2 macam lendir serviks
oleh sel-sel serviks, yaitu :
1.
Lendir Tipe-E (Estrogenik)
a.
Di produksi pada fase akhir
pra-ovulasi dan fase ovulasi.
b.
Sifat-sifat:
-
Banyak, tipis, seperti air
(jernih) dan viskositas rendah.
-
Spinnbarkeit (elastisitas)
besar. Spinnbarkeit : sampai seberapa jauh lendir dapat diregangkan sebelum
putus.
-
Bila dikeringkan terjadi bentuk
seperti daun pakis (fernlike patterns, ferning, arborization).
c.
Spermatozoa dapat “menembus”
lendir ini.
2.
Lendir Type-G (Gestagenik)
a.
Diproduksi pada fase awal
pra-ovulasi dan setelah ovulasi.
b.
Sifat-sifat
-
Kental
-
Viskositas tinggi
-
Keruh (opaque).
c.
Dibuat karena peningkatan kadar
progesterone.
d.
Spermatozoa tidak dapat
menembus lendir ini. (Depkes, 2004)
3.
Ciri-ciri Lendir Serviks pada
berbagai fase dari siklus haid (30 hari)
a.
Fase 1 :
-
Haid
-
Hari 1-5
-
Lendir dapat ada atau tidak,
dan “tertutup” oleh darah haid.
-
Perasaan wanita : basah dan
licin (lubrikatif).
b.
Fase 2 :
-
Pasca haid
-
Hari 6-10
-
Tidak ada lendir atau hanya
sedikit sekali
-
Perasaan wanita : kering.
c.
Fase 3 :
-
Awal pra-ovulasi.
-
Hari 11-13
-
Lendir keruh, kuning atau
putih, dan liat.
-
Perasaan wanita : liat dan /
atau lembab.
d.
Fase 4 :
-
Segera sebelum, pada saat dan
sesudah ovulasi.
-
Hari 14-17.
-
Lendir bersifat jernih, licin,
basah, dapat diregangkan.
-
Dengan konsistensi seperti
putih telur.
-
Hari terakhir dari fase ini
dikenal sebagai “gejala-puncak” (peak symptom).
-
Perasaan wanita : lubrikatif
dan atau basah.
e.
Fase 5 :
-
Pasca-ovulasi.
-
Hari 18-21.
-
Lendir sedikit, keruh, dan
liat.
-
Perasaan wanita : liat / atau
lembab.
f.
Fase 6 :
-
Akhir pasca-ovulasi atau segera
pra-haid.
-
Hari 27-30.
-
Lendir jernih dan seperti air.
-
Perasaan wanita : liat dan /
atau lembab dan/atau basah.
4.
Teknik Metode Lendir Serviks
a.
Abstinens dimulai pada hari
pertama diketahui adanya lendir setelah haid dan berlanjut sampai dengan hari
ke-empat setelah gejala puncak (peak symptom).
5.
Penyulit-penyulit Metode Lendir
Serviks
a.
Keadaan fisiologis : sekresi
vagina karena rangsangan seksual.
b.
Keadaan patologis : infeksi
vagina, serviks, penyakit-penyakit, pemakaian obat-obat.
c.
Keadaan psikologis : stress
(fisik dan emosional).
6.
Efektivitas Metode Lendir
Serviks
a.
Angka kegagalan : 0,4-39.7
kehamilan pada 100 wanita pertahun.
b.
Disamping abstinens pada saat
yang diperlukan, masih ada 3 sebab lain terjadinya kegagalan / kehamilan :
-
Pengeluaran lendir mulainya
terlambat.
-
Gejala puncak (peak symptom)
timbul terlalu awal/dini.
-
Lendir tidak dirasakan oleh si
wanita atau dinilai/interpretasi salah. (Hartanto, Hanafi,1994).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi
perempuan dimana terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga
bila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi
kehamilan.
Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan
yaitu esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan
fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui beberapa indikator
klinis seperti:
1.
Perubahan suhu basal tubuh.
2.
Perubahan sekresi lendir leher
rahim (serviks).
3.
Perubahan pada serviks.
4.
Panjangnya siklus menstruasi
(metode kalender).
5.
Indikator minor kesuburan
seperti nyeri perut dan perubahan payudara.
3.2. Saran
Fase subur dan fase tidak subur dalam siklus menstruasi
dapat dinilai secara akurat dan pengetahuan ini dapat digunakan untuk
merencanakan kehamilan dan menghindari kehamilan. Metode yang paling efektif
adalah dengan menggunakan pendekatan berbagai indikator biasanya perubahan suhu
yang dikombinasikan dengan perubahan lendir serviks. Indikator-indikator ini
secara ilmiah telah terbukti merefleksikan perubahan hormonal dan status
kesuburan secara akurat.
Selain suhu dan perubahan lendir serviks, ada beberapa
cara yang bisa digunakan untuk mengetahui masa subur wanita, yaitu: indikator
perubahan pada serviks, Metode Kalender, dan Indikator Minor Kesuburan.
Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat bagi
pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:
1.
Menilai kejadian dan waktu
terjadinya ovulasi.
2.
Memprediksikan hari-hari subur
yang maksimum.
3.
Mengoptimalkan waktu untuk
melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan kehamilan.
4.
Membantu mengindentifikasi
sebagian masalah infertilitas.
Dan pada
pemeriksaan lendir serviks ini ada beberapa yang harus diingat:
1.
Jumlah dan kualitas lendir
bervariasi pada seorang perempuan dengan perempuan lain dan pada satu siklus
dengan siklus yang lain.
2.
Setiap perubahan sensasi dan
bahkan pada sejumlah kecil lendir harus diperhatikan.
3.
Jika menemukan kesulitan dalam
mendeteksi lendir dari luar, kadang-kadang lebih mudah dikenali setelah
berolahraga atau setelah buang air besar.
4.
Kegel (gerakan mengerutkan otot
panggul bagian bawah seperti menahan kencing) juga kadang membantu pengeluaran
lendir.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi, Edisi -2. Penerbit : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta 2006
2.
Birth-control-comparison.info/fam.htm
diunduh 25 Maret 2010, 12:09 AM.
3.
Birthcontrolsolutions.com/types/natural/basal-body-temperature.htm
diunduh 25 Maret 2010, 12:15 AM.
contracept.org/nfpchart.php diunduh 25 Maret 2010, 12:10 AM.
4.
Erlina, 2009. Bagaimana
Menghitung dan Menentukan Masa Subur.
dokternasir.web.id/2009/03/bagaimana-menghitung-dan-menentukan-masa-subur.html
diunduh 26 Maret 2010, 02:42 PM.
5.
Nasir, 2009. Suhu Basal Tubuh
Untuk Mengetahui Masa Subur Wanita.
dokternasir.web.id/2009/03/suhu-basal-tubuh-untuk-mengetahui.html diunduh 26
Maret 2010, 02:43 PM.
6.
Saifuddin, BA. 2008. Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 13- MK 14).
7.
scribd.com/doc/26873688/23546177-Sap-Kontrasepsi
diunduh 26 Maret 2010, 12:39 AM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar