PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bayi prematur yang masa di kandungan hanya 36-37 minggu mempunyai angka kematian lima kali lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan, sedangkan bayi yang usia kandungan hanya di bawah 32 minggu maka
angka kematiannya lebih tinggi lagi yaitu empat puluh lima
kali lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan. Bayi dengan BBLR kurang
menurut usia kehamilan beresiko tinggi untuk mengalami gangguan tumbuh
kembang dan beresiko tinggi terhadap sejumlah penyakit pasca lahir
seperti hipoksia perinatal, masalah kardiovaskuler, mata juling, masalah
neurologik, gangguan pendengaran, gangguan nafas, ikterus, cedera kedinginan ( Firmansayah 2008 ).
Menurut World Health organization (WHO) menjelaskan, bahwa di Indonesia kematian perinatal sebagian besar 70 % oleh persalinan prematur (Manuaba, 2007).
Dari
hasil analisis medis dkk 1955-1958 kelahiran sebelum usia gestasi 37
minggu pada sebuah study populasi kehamilan tunggal yg dilakukan di
NICHD Maternal Ferat Medicine Units Net Works sekitar 28% kelahiran
pretrm di dindikasi disebabkan oleh pre-eklamsia (43%), gawat janin
(27%), pertumbuhan janian terhambat (10%) ablansia plasenta (7%),
Kematian janin (7%) dan (72%) sisanya disebabkan oleh persalinan
Pre-term spontan dengan atau tanpa pecah ketuban (Wiliamas 2006)
Menurut
hasil penelitian kami kristanti tampubolon (2001) data yg di dapat di
RSUD Dr.RM Djoelham tahun 2004 jumlah persalinan sebanyak 345 dan angka
keejadian pratus prematur 5%. Tahun 2005 jumlah persalinan sebanyak 345
dan angka kejadian partus prematur sebanyak 7% pada tahun 2006 jumlah
persalinan 415 angka kejadiian partus prematur sebanyak 8% sedangkan
menurut survey penelity di RSUD kelas B kota binjai tahun 2007 jumlah
persalinan 556 angka kejadian partus sebyak 9%.
Berdasarkan
persentase diatas maka penulis tertarik untuk meneliti penyebab
dominant tingginya angka kejadia persalinan premature di RSUD di kelas B
kota binjai tahun 2007.
1.2 Tujuan penulisan
1.2.1 Tujuan umun
Agar mahasisiwi mengetahui mengenai premautr pada ibu dan bayi
1.2.2 Tujuan khusus
1. untuk memgetahui penyebab partus prematur
2. untuk mengetahui penyebab partus prematur yang berdasarkan pertumbuhan janin yang kurang selaras.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Persalinan
premature : persalinan yang di mulai setiap saat setelah awal minggu
gestasi ke-20 sampai akhir gestasi ke-37. Persalinan premature mencapai
puncak nya pada kelahiran premature yang merupakan hampir 12% dari semua
kelahiran di amerika serikat dan merupakan urutan ke 2, penyebab defek
kelahiran sebagai penyabab utama mortalitas neonatus.
(buku ajar asuhan kebidanan edisi 4 tahun 2008)
Persalinan preterm : persalinan yang terjadi pada kehamilan 37 minggu atau kurang, istilah yang di gunakan untuk menyebut bayi yang di lahirkan terlalu dini. Merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai dampak potensial meningkatkan kematian prenatal. Kematian prenital umumnya berakitan dengan berat berat baan redah. Berat lahir rendah dapat di sebabkan oleh bayi preterm dan pertumbuhan janin yang terhambat .
Persalinan preterm : persalinan yang terjadi pada kehamilan 37 minggu atau kurang, istilah yang di gunakan untuk menyebut bayi yang di lahirkan terlalu dini. Merupakan hal yang berbahaya karena mempunyai dampak potensial meningkatkan kematian prenatal. Kematian prenital umumnya berakitan dengan berat berat baan redah. Berat lahir rendah dapat di sebabkan oleh bayi preterm dan pertumbuhan janin yang terhambat .
(cuningham 17, garry 2006, obstetric wiliiam, Jakarta : egc)
Persalinan
preterm dapat didefenisikan sebagai persalinan yang terjadi antara usia
kehalian 20-37 minggu di hitung dai hari pertama haid terakhir (ACOG
1995). Dinegara berkembang insidennya sekitar 7% dari seluruh
persalinan.
Menurut WHO, bayi premature adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari pertama haid terakhir).
The
American academy of prediatic, mengambil batasan 38 minggu untuk
menyebut premature atau bayi pre-term adalah bayi yang berumur kehamilan
37 minggu tanpa memperhatikan berat badan. Sebagian besar bayi lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi premature.
Pada
tahun 1935, American academi of pediatrics mendefenisikan sebagai bayi
yang lahir hidup dengan berat badan 2500 gram atau kurang (cone,
1985). Kriteria ini di gunakan luas sampai di dapatkan adanya
ketidaksesuaian antara usia gestasi dan berat lahir akibat pertumbuhan
janin yang terhambat (obstetric wiliiams tahun 2006)
Pembagian persalinan
- Persalinan premature dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan BBJ sama untuk masa kehamilan (SMK)
- Persalinan premature dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan BB kecil untuk masa kehamilan (KMK) dan nama lain digolongan ini disebut small foor gestasional (SGA) intarauteri growth retadation (IUG RED), intrauteri growth restriction (IUG, RED).
2.2 ETIOLOGI
Sekitar
28% kehamilan preterrm di indifikasikan, disebabkan pre-eklamsi (43%).
Gawat janin (27%) pertumbuhan janin terhambat (10%), oblasia plasenta
(7%) dan kematian janin (7%) sisanya di sebabkan oleh persalinan preterm
spontan dengan atau tanpa pecah ketuban, ibu dengan plasenta previa dan
kehamilan multipet, yang keduanya sering di sertai dengan kelahiran
preterm disingkirkan dari analisis ini.
2.2.1 FAKTOR GAYA HIDUP
Perilaku
seperti merokok, gizi buruk dan penambahan BB kurang baik selama
kehamilan serta penggunaan obot seperti kokain atau alcohol menjadi
peranan penting kejadian dan hasil akhir bayi
dengan berat badan lahir rendah. Hickey dkk (1995) telah memperlihatkan
bahwa penambahan BB prenatal ibu yang rendah secara spesifik berkaitan
dengan pendek dan factor pekerjaan.
Faktor gaya
hidup lain tampak penting namun belum diteliti secara formal : stres
psikologis pada ibu hedergroord dkk 1993 melakukan sebuah peneletian
tindak lanjut prospktif tentang ukuran stres dengan menggunakan
kuesioner pada 5872 wanita dengan kehamilan tunggal. Ditemukan hubungan
langsung antara stres psikologis pada minggu gestasi ke-30 dan kelahiran
dari NICHD maternal fetal medicine units network preterm prediction
study, melaporkan bahwa stres pada ibu di sertai dengan kelahiran preterm spontan pada usia gestasi kurang dari 35 minggu.
Faktor yang dapat menimbulkan persalinan prematur adalah :
1. factor yang berasal dari maternal
a. penyakit maternal
- ginjal
- hipertensi
- penyakit diabetes mellitus
2. Pertumbuhan janin yang kurang selaras dan serasi
a. pertumbuhan janin terlambat dan menimbulkan kecil untuk masalah kehamilan
- akibat gangguan sirkulasi retroplasenta
- kekurangan nutrisi / gizi menahun.
b. terdapat pemicu persalinan premature
- terjadi solusio plasenta
- terdapat plasenta previa
- terjadi infeksi yang menimbulkan korioamnion
- pada persalinan hamil ganda
c. terdapat factor inkompatibilitas
- factor rhesus inkompatibilitas
- factor incompatibilitas darah ab, a., b, atau o
3. Faktor khusus inkompeten
a. dapat dijumpai pada abortus / persalinan premature berulang
b. overdistensi uterus
c. kehamilan ganda’
d. kehamilan dengan hidramnion
2.2.2 FAKTOR GENETIK
Kelahiran
preterm merupakan suatu kondisi yang terjadi secara familiar observasi
ditambah sifat kelahiran preterm yang berulang dan pre-valensinya yang
berbeda antara ras telah menimbulkan dugaan adanya penyebab genetic
persalinan preterm.
Infeksi cairan amnion dan koriroamnion
Infeksi
cairan korioamnion yang disebabkan oleh berbagai mikro organisme telah
muncul sebagai kemungkinan penjelasan berbagai kasus pecah ketuban /
persalinan preterm yang tidak dapat di jelaskan. Infeksi saluran
produksi wanita sudah dikaitkan dengan prematuritas lebih dari 45 tahun
yang lalu (kox dan hoerner 1995) timbul minat baru ketika bobbit dan
ledger (1997) mencurigai infeksi cairan amnion subklinis sebagai
penyebab persalinan preterm (obstelle willion 2006).
Penyebab kelahiran premature ;
· Faktor ibu
· Faktor janin
· Factor plasenta
· Tidak diketahui
1. FAKTOR IBU
- toksemia gravidarum yaitu pre-eklamsi dan eklamsi
- Kelainan bentuk uterus (misal ; uterus bikornis, inkompeten serviks)
- Tumor (misal ; mioma uteri, sistoma)
- Ibu yang menderita, antara lain ;
a. Akut dengan gejala panas tinggi (misal ; tifus abdorninalis, malaria)
b. Kronis (misal ; TBC, penyakit jantung, gromerulon etritis kronis.
- Trauma pada masa kehamilan, antara lain :
a. Fisik (misal jatuh)
b. fsikologis (misal strees)
- Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun plasenta antara lain plasenta previa, solusia plasenta
2.3 GAMBARAN KLINIS BAYI PREMATUR
Tampak
luar dan tingkah laku bayi premature tergantung dari tuanya umur
kehamilan makin muda umur kehamilan makin jelas tanda –tanda immaturitas
karakteristik untuk bayi premature adalah berat lahir sama dengan
kurang dari 2500 gram.
Kepala
relatif besar dari badannya, kulit tipis, transparan lanugonya banyak
lemak subkutan kurang, sering tampak peristaktik usus, tangisannya lemah
dan jarang, pernapasan tidak teratur dan sering timbul apnea bila hal
ini sering terjadi dan tiap serangan lebih dari 20 detik maka
kemungkinan besar timbulnya kerusakan otak yang permanen lebih berat.
Otot-otot masih hipotenik, sehingga sikap selalu dalam keadaan kedua
paha dalam abduksi, sendi lutut dan pergelangan kaki dalam fleksi atau
lurus dan kepala mengarah ke satu titik.
Reflek
tonik leher lemah dan reflek mono positif gerakan otot jarang akan
tetapi lebih baik dan bayi cukup bulan. Daya isap lemah terutama dalam
hari-hari pertama. Bayi yang lapar akan menangis gelisah dan
mengerak-gerakkan tangannya. Bila tanda-tanda lapar tersebut tidak
timbul dalam waktu 96 jam, maka harus curiga akan adanya perdarahan.
Intraventikuler atau infeksi odema biasanya sudah terlihat segera sesudah
lahir
dan makin bertambah jelas dalam 24 jam-28 jam berikutnya. Kulit
mengkilat, licin, putting edema dan edema ini dapat berpindah dengan
perubahan posisi.
Odema
yang hebat merupakan tanda bahaya bagi bayi tersebut. Odema ini secara
berhubungan dengan perdarahan antepartum toksesmia graviadrum dan DM.
Frekensi
nadi berkisar antara 108-140 permenit pada hari pertama frekuensi
pernapasan 40-50 permenit, pada hari-hari berikutnya 35-45 permenit
harus waspada kemungkinan terjadi nya sindrom gangguan pernapasan
seperti membranahialin pneumonia, gangguan metabolic atau ganggua
susunan saraf pusat, dalam hal ini harus dicari penyebabnya. Missalnya
dengan membuat foto paru pemeriksaaan ultrasonografi, dll (ilmu
kebidanan 2005).
GAMBARAN KLINIS PERSALINAN PREMATUR
Selain
kontraksi uterus yang nyeri atau tidak terasa nyeri gejala-gejala
kontraksi vagina cair atau berdarah dan nyeri punggung bawah secara
eraptris berkaitan gejala seperti itu dianggap oleh beberapa orang
sebagai kejadian tidak di perhatikan oleh gejala-gejala ini
sudahditentukan oleh beberapa peneliti (lans 1990, kragt dan keirse
1990).
Sebaiknya
cooper dkk (1990) tidak menemukan gejala ini. Untuk prediksi kelahiran
preterm lams dkk (1994) dalam sebuah penelitian tidak lanjut terhadap
penelitian mereka tahun 1990 menemukan bahwa tanda dan gejala yang
menjadi sinyal persalinan preterm termasuk kontraksi uterus, hanya di
temukan dalam waktu 24 jam sebelum persalinan preterm.
Oleh karena itu tanda-tanda ini merupakan tanda peringatan kelahiran preterm yang terlambat.
Osstretri William vol 1 edisi 21
2.4 TANDA DAN GEJALA PERSALINAN PREMATUR
- Kram hebat seperti tanda saat menstruasi kemungkinan tertukar dan nyeri disekitar ligament.
- nyeri tumpul pada panggul bawah berbeda dari nyeri panggul bawah yang biasa di alami oleh wanita hamil.
- nyeri atau tekanan supra pubis mungkin tertukar dengan infeksi saluran kemih.
- sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis.
- perubahan karakter atau jumlah raba vagina ( lebih kental, lebih encer, berair, berdarah, warna coklat tidak bewarna).
- diare
- kontraksi uterus tidak dapat dipalpasi ( nyeri hebat atau tidak nyeri) yang dirasaan lebih sering dari setiap 10 menit selama 1 jam atau lebih dan tidak mereda dengan tidur berbaring.
- keluhan pecah dini.
Tanda
dan gejala persalinan premature harus menjadi bagian rutin dalam
pendidikan prenatal wanita, yang dimulai sekitar usia generasi minggu
ke-20 smpai ke-24
Tanda dan gejala bayi premature
- Alat kelamin pada bayi laki-laki paling mentasi dan ragae pada skrotum testis belum turun kedalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minoria belum tertutup oleh labia mayora.
- tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakan lemah.
- fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap, menelan dan batuk masih lemah / tidak epektif dan tangisannya lemah.
- Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
- Verniks karsiosa tidak ada atau sedikit (perawatan bayi resiko tinggi tahun 2006).
2.5 DIGNOSIS PERSALINAN PREMATUR
Sebelum persalinan berlangsung telah dapat dirasakan tanda sebagai berikut :
- terdapat nyeri di pinggang bagian belakang
- rasa tertekan pada perut bagian bawah
- terdapatnya kontraksi irregular sejak sekitar 24-48 jam
- terdapat pembawa tanda seperti :
a. bertambahnya cairan vagina
b. terdapat lendir bercampur darah
Jika proses persalinan Permatur bekelanjutan,akan terjadi gejala klinik berikutnya.
1. Kontraksi terus berlangsung sekitar 4 kali per 20 menit, atau 8 kali per 60 menit.
2. Terjadi perubahan Progresif serviks
a. Perubahan lebih dari 2 cm
b. Perlunakan sekitar 75-80%
c. Bahkan terjadi penipisan Serviks
Pemeriksaan
yang masih penting di lakukan adalah Pemeriksaan Figronektin Janin.Yang
merupakan substansi ekstrasi untuk Meletakkan Janin.
Jika
Konsentrasi nya sudah melebihi 50 mg/M1. Ini merupakan bahwa Proses
persalinan Prematur telah berlangsung sehingga mempunyai indikasi untuk
memberikan tokourik.
BAB III
TEORI MENEJEMEN
Manajemen
kebidanan adalah proses Pemecahan masalah yang di gunakan sebagai
metode untuk Mengorganisasi pikiran serta tindakan berdasar kan teori yang ilmiah.
Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian Tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien.
Manajemen
asuhan pada kebidanan Antenatal terdiri dari 7 langkah yang berurutan
di mulai dengan pengumpulan data dasar hingga evaluasi.
Langkah 1 (pertama)
Langkah ini Merupakan Pengumpulan semua data yang di butuh kan untuk menilai keadaan pasien secara keseluruhan.
Meliputi data Subjektif maupun Objektif.
Data Subjektif terdiri dari ;
- Biodata, data demografi, Riwayat kesehatan termasuk berdafer kecelakaan, Riwayat Menstruasi, riwayat Obsteictan, Ginekologi, Nifas ibu laktasi, Bio psikospiritual Ibu.
- Keluhan Ibu (data Subjektif).
- Ranggul halid terami
- Pergerakan janin kurang
Data Objektif terdiri dari ;
a. Pemeriksaan
fisik (sesuai kebutuhan) dan tanda-tanda Vital pada pemeriksaan fisik,
Penderita (Ibu) tetap menuntun dari sebelum hamil.
b.
Pemeriksaan khusus meliputi (inspeksi ,Palpasi,Auskultasi,dan Perkusi)
pada pemeriksaan penunjang khusus terasa gerak janin berkurang dan air
ketuban terasa kurang.
c.Pemeriksaan penunjang (Laboratorium. Disenstric,US6).
Langkah 2 (Interpretasi Data)
Pada
langkah ini di lakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
masalah kebutuhan klien berdasarkan Interpretasi yang benar atas data
.Data yang telah di kumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan di Interpretasikan sehingga di temukan masalah diagnosa yang spesifik.
Diagnosa :
Hamil,kehamilan….Minggu, Janin Hidup ,Persentasi Kepala (bokong) tunggal, atau gamely, punggung kiri/kanan.
Masalah : Cemas
Kebutuhan : - Suport Mental
- Pengawasan yang ketat
- Terminasi kehamilan ( induksi Persalinan/Sectio Cesaria).
Langkah 3 (Mengidentifikasi Diagnosa Masalah Potensial)
Pada
Langkah ini Teridentifikasi masalah, atau Diagnosa Potensial
Berdasarkan rangkaian masalah atau diagnosa yang sudah di identifikasi .
Dan ini merupakan langkah penting dalam melakukan asuhan yang aman.
-Diagnosa masalah potensial pada ibu
-Diagnosa masalah potensial pada janin
Langkah 4 (Mengidentifikasi Daignosa menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera)
Mengidentifikas
perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk di
tangani, bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi
klien.
- Kolaborasi dengan dokter
- Terminasi Kehamilan
Langkah 5(Merencanakan Asuhan Yang menyeluruh)
Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap Diagnosa atau masalah yang telah di identifikasi atau di antisipasi.
Perencanaan:
- Infomasikan pada ibu hamil pemeriksaan
- Anjurkan ibu untuk melakukan USG
- Lakukan konsultasi pada dokter
- Anjurkan pada ibu untuk bersalin di RUMAH SAKIT
Langkah 6 (Melaksanakan Perencanaan)
Langkah
ini Merupakan rencana Asuhan menyeluruh yang telah di uraikan pada
langkah 5, dapat di laksanakan secara efisien dan aman.
Pelaksanaan:
- Menginformasikan pada ibu untuk melakukan USG
- Melakukan dukungan mental agar ibu tidak cemas
- Melakukan Konsultasi /kolaborasi dengan dokter
- Menganjurkan ibu untuk bersalin di RUMAH SAKIT
Langkah 7 (evaluasi)
Langkah ini sebagai pengecekan apakah rencana asuhan tersebut efektif,Jika memang benar efektif dalam penggunaan nya.
Evaluasi:
- Pasien (klien) Mengetahui kehamilan kurang bulan /waktu (penentuan)
- Pasien (klien) Masih cemas
- Pasien (klien) Bersedia bersalin di RUMAH SAKIT
BAB IV
MENAJEMEN ASUHAN PADA IBU BESALIN
1.PENGKAJIAN
A.DATA SUBJECTIF
1.Identitas
Nama : Ny.A
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat Rumah : Jln.Sumber Amal NO.10 Medan
Nama : Tn. A
Umur : 27 Tahun
Agama : islam
Suku/ kebangsaan : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Jln.Sumber amal No.10 Medan
2. Anamnese
Tanggal :02-03-2009 Pukul: 01.00 WIB Oleh: Bidan
- Keluhan Utama waktu masuk: Keluar darah bercampur lendir dari vagina yang di sertai rasa mules yang menjalar sampai ke pinggang pukul:00.20 wib.
b.Riwayat kehamilan sekarang
G:1 P: O AB:O
Trimaster 1 : mual muntah
Trimester 2 : nyeri pada pinggang
Trimaster 3 : -
2.1. Riwayat Menstruasi
Menarche :13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6 hari
Banyak darahnya : 3x ganti doek
Sifat darah : encer
Warna : Merah
HPHT :30-09-2008
TTP :07-07-2009
2.2. Riwayat Perkawinan
Kawin Ke : 1
Umur ketika menikah : 24 tahun
Lama menikah : 2 tahun
2.3.Riwayat kehamilan persalinan nifas yang lalu
Kehamilan
|
Persalinan
|
nifas
|
Keadaan anak
| ||||||||
anc
|
cara
|
penyakit
|
penolong
|
penyulit
|
lake
|
set
|
BBL lahir
|
Umur sekarang
|
ket
| ||
H
|
A
|
M
|
I
|
L
|
I
|
N
|
I
| ||||
2.4 Riwayat Ginekologi
Tumor Ginekologi : Tidak pernah
Operasi Ginekologi : Tidak Pernah
Penyakit Kelamin
-Go : Tidak Pernah
-Sipilis : Tidak Pernah
-Herpes : Tidak Pernah
2.5 Riwayat Penyakit yang pernah di derita
-DM : Tidak Pernah
-TBC : Tidak Pernah
-Rubella : Tidak Pernah
-Asma : Tidak Pernah
-Epilepsi : Tidak Pernah
2.6.Riwayat Sosial budaya
Hubungan dengan suami : Harmonis
Hubungan dengan lingkungan tetangga : Baik
Penerimaan ibu terhadap kehamilan sekarang : Senang
Keluarga yang tinggal serumah : Suami,istri,mertua
2.7. Pola makan/minum
Makan 3 kali sehari
- Pagi : 1 potong roti + 1 gelas susu
- siang : 1 piring nasi + 1 mgk sayur + 1 potong ayam
- malam : 1 piring nasi + 1 mgk sayur + 1 buah pisang
+ 1 gelas susu
- minum : 8 gelas / hari
2.8. pola Eliminasi
Bak : 12 kali /hari
Bab : 1 kali /hari
2.9. Pola Istirahat
Siang : 2 jam (13.00-15.00 wib)
Malam : 8 jam (22.00-06.00 wib)
2.10 .Pergerakan Fetus yang di rasakan pertama kali : usia kehamilan 16 minggu
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : 10-20 kali
2.1.1 Keluhan yang di rasakan pada kehamilan ini
- Rasa lelah : Ada
- Mual dan muntah yang lama : Tidak ada
- Nyeri perut : Ada
- Panas Menggigil : Tidak ada
2.1.2.Pengeluaran Pervagina : Darah bercampur lendir
B.DATA OBJECTIF
1.Pemeriksaan Fisik
1.Status generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran :
Rd : 120/80 mmHg
Pois : 80 kali /i
RR : 24 kali/ i
Suhu : 36,5 C
TB : 175 cm
BB : 62 kg
Lila :26 cm
2. pemeriksaan
2.1. mata
Konjungtiva : Tidak anemi
Sklera : Tidak Ikterus
2.2. Mulut : Tidak ada stomatitis pada lidah pada gigi
Gigi : Tidak ada
2.3. Kelenjar Thyroid : Tidak ada Pembengkaan
2.4. Kelenjar getah bening : Tidak ada Pembengkaan
2.5. Dada : Simetris
Jantung : Normal
Paru-paru : Normal
Pembesaran payudara : Ada
2.6. Puting susu : Menonjol
Areola : hyperpigmentasi
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : Kolostrum
Rasa Nyeri : Tidak ada
2.7.Punggung belakang
Posisi tulang belakang : Lordosis
Pinggang nyeri : Tidak ada
3.Pemeriksaan Kebidanan
Abdoman
a.inspeksi
Pembesaran Uterus : sesuai dengan usia kehamilan
Bekas Luka operasi : Tidak ada
Pembesaran lever : Tidak ada
Linea nigra : Ada
Linea alba : Ada
Striae Albican : Ada
Striae livid : Ada
b.Palpasi
-Leopold 1 : Tfu 2-3 jari di bawah pusat
-Leopold 2 : Teraba 1 bagian keras dan memapan pada sisi kiri abdomen ibu dan teraba bagian 2,letak janin pada sisi kanan abdomen ibu
-Leopold 3 : Teraba 1 bagian lurus dan bulat di bagian bawah abdomen ibu
-Leopold 4 : Teraba, Berarti kepala masuk PAP
Kontraksi : -Frekuensi : 4 kali dalam 10 menit
uterus -Lama nya : 40 detik
-Kekuatan : sangat kuat
c.Auskuitasi
-DJJ : (+)
-Puncak Max : Kiri bawah
- Frekuensi : (11+12+13) * 4 = 136kali/i (teratur)
d.Anogenital
-perineum : Tidak ada luka parut
-Vulva/vagina : membuka
-warna : merah muda
-Luka : Tidak ada
- Pengeluaran : Blood show (darah bercampur lendir)
- warna : Merah
- konsistensi : Kental
e.Pemeriksaan dalam
-Pukul : 02.10 wib
-atas indikasi : pemeriksaan Pembukaan
-Pembukaan serviks : >4 cm
- Penurunan kepala : 2/5
-Ketuban : utuh
Kala I
2. INTERPRESTASI DATA DASAR KALA I
Diagnosa : ibu inpartu 20 mgg fase aktif
Dasar : -Keluar darah bercampur lendir di sertai preaklamsia
- Adanya HIS yang hilang lebih kuat
- Pembukaan : >4 cm
- HPHT : 30-09-2008
- TTP : 07-07-2009
- Ketuban : utuh
- His : Kuat,frekuensi 4 kali /10 menit durasi 40 detik
- Terdapat nya nyeri di pinggang bagian belakang
- Rasa tertekan pada perut bagian bawah
- Terdapat konsentrasi irreguler sejak sekita 24-48 jam
- Terdapat pembawa tanda seperti ;
a.bertambah nya cairan vagina
b.terdapat lendir bercampur darah
Masalah : adanya rasa nyeri yang menjalar sampai ke pinggang
Dasar : ibu mengatakan adanya rasa nyeri yang menjalar sampai ke
pinggang.
Kebutuhan : pertolongan persalinan
Dasar : pembukaan > 4 cm
Frekuensi HIS 4
3.IDENTIFIKASI DIAGNOSA & MASALAH POTENSIAL : tidak ada
4.TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI : tidak ada
5.PERENCANAAN
1.Informasikan pada ibu hasil pemeriksaan
2. beri ibu support mental
3. anjurkan ibu untuk opname
4 kaloborasi dengan dokter
6.PELAKSANAAN
- Menginformasikan kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu dan janinnya sehat dengan vital sign.
Td : 120/80 mmHg
Nadi : 80 kali /1
RR : 24 kali /i
Djj : (11+12+13)kali 4 /i
Dan kehamilan ibu telah lewat waktu,sebaik nya ibu opname karena bahaya pada kehamilan ibu dapat mengakibat kan asfikasi pada janin.
- Memberi ibu support mental
“Ibu tidak usah cemas, karena ibu dan janin baik-baik saja”.
- Menganjurkan ibu untuk opname agar dapat di lakukan penanganan segera.
- Mengatakan kepada keluarga pasien untuk mempersiapkan dana.
- Melakukan kolaborasi dengan dokter.
- Menganjurkan ibu untuk di rujuk ke rumah sakit.
7. EVALUASI
1. ibu telah mengetahui keadaan umumnya baik dan usia kehamilannya kurang waktu dengan vital sign.
2. ibu masih cemas
3. ibu bersedia di opname/ di rujuk dan sudah di antar ke ruangan
4. ibu bersedia untuk di lakukan terminasi kehamilan
5. keluarga telah menyiapkan dana
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Persalinan Prematus adalah persalinan yang di mulai setiap saat setelah awal minggu gestasi ke 20 sampai akhir gestasi k 37
Menurut KIHO bayi prematus dalam bai lahir hidup sebelum Usra kehamilan minggu ke 37(di hitung dari hari pertama hari terakhir)
Etiologi
Sekitar
28% kelahiran pettem di indikasikan . disebabkan preeklamasi(43%) gawat
janin(27%), pertumbuhan janin sisanya si sebabkan oleh persalinan
preterm DG atau tanpa pecah ketuban
Penyebab Kelahiran Prematur
- Faktor Ibu
- Faktor janin
- Faktor plasenta
- Tidak di Ketahui
Gambaran Klimis
Tempat
luar dan tingkah laku bayi premature tergantung dari tua nya umur
keham,ilan makin muda , umur kehamilan makin jelas tanda-tanda
Immaturitas karatesfisik untuk bayi premature adalah berat lair sama
dengan kurang dari 2500 gram.
Tanda dan gejala persalinan prematur
- kram hebat seperti tanda saat menstruasi kemungkinan tertukar dan nyeri di sekitar ligament
- Nyeri tumpul pada panggul bawah berbeda dari nyeri panggul bawah yang biasa di alami oleh wanita hamil
- nyeri atau tekanan supra pugis mungkin tertukar dengan infeksi saluran kemih
- sensasi adanya tekanan atau great pada volusi
- perubahan karakter atau jumlah raga vagina(lebih kental) lebih encer, berair, berdarah, warna cokelat tidak berwarna
- diare
- Kontraksi uterus tidak dapat di palpasi ( Nyeri hebat atau tidak nyeri) yang di rasakan lebih seri dari setiap 10 menit tidur 1 jam atau lebih dan tidak mereda dengan tidur berbaring
- kerugan pecah dini
Tanda da gejala bayi prematur
- Alat kelamin pada bayi laki-laki piamentasi dan ragae pada skrotum kurang testis belum turun ke dalam skrotum untuk bayi perempuan klitoris menonjol,lagio,minoria,belum tertutup oleh lagia mayora
- Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif pergerakan lemah
- fungsi yang belum atau kurang matang mengakibatkan refeksi isap menelan batuk masih lemah
- jaringan kelenjar otot jaringan lemah masih kurang
- verniks kelseosa tidak ada atau sedikit
SARAN
Adapun saran yang di gerakkan dalam masalah mengenai prematur ini adalah
- Bagi tenaga kesehatan khusus
bidan di harapkan dapat meningkatkan upaya system pelayanan secara
tepat dan cepat agar memberi kepuasan kepada pasien serta perlunya
peningkatan pengatahuan mengenai prematur.
Agar
dapat mengindetifikasi atau menentukan diagnosa untuk membuat tindakan
yang dapat sehingga dapat menurunkan angka moegiditas dan mortalitas.
- Bagi intitusi pendidikan
Bagi intitusi pendidikan khusus nya perputakaan dapat di jadi kan sebagai bahan bacaan dan baha semings
DAFTAR PUSTAKA
-cubbingham , f, garry.2005. obstri William . Jakarta ehc
-varney ,Helen, dkk. 2007. asuhan kebidanan Jakarta egc
- wikjosashro rahim hadhi sarwono prawirohardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar