KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
TERHADAP KEADAAN PSIKOLOGI IBU MENOPAUSE
ABSTRAK
Hubungan Motivasi Intrinsik Dan Ekstrinsik Terhadap Keadaan
Psikologi Ibu Menopause Di Desa Wonosari Wilayah
Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri. 2008.
Menopause merupakan suatu proses
peralihan dari masa produktif menuju ke masa non produktif. Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau
perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan lansia tersebut. Motivasi atau dukungan informatif,
emosional,penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan
psikologis pada ibu yang mengalami menopause. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi
intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Desain Penelitian yang digunakan adalah korelasi cross
sectional. Sampel penelitian adalah wanita menopause berusia 40 – 60 tahun yang
bertempat tinggal di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri yang berjumlah 33
orang . Teknik sampling adalah Simple
Random Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah angket yang bersifat tertutup. Analisa data menggunakan Fisher
Probability Exact Test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : (1) sebagian besar responden mempunyai motivasi tinggi (2) sebagian besar responden
mempunyai psikologi yang baik (3) dari analisa data didapatkan tidak ada
hubungan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Peneliti memberikan saran perlu ditingkatkannya kegiatan konseling
dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan setempat tentang menopause, perubahan – perubahan yang terjadi dan cara mengatasi perubahan – perubahan
tersebut sehingga wanita menopause Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri dapat menjalani masa tuanya dengan perasaan lebih
tenang.
Kata Kunci : Motivasi, Menopause, Psikologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.11 Latar Belakang
Menopause merupakan suatu tahap
dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya
kemampuan wanita untuk bereproduksi. Ketika menopause siklus yang tidak menentu dapat terjadi sewaktu-waktu dan bukan hal yang aneh jika
menstruasi tidak datang selama beberapa bulan (Zainuddin Kuntjoro, 2007). Di Indonesia jumlah wanita yang telah mengalami menopause telah mencapai 30 juta orang, sementara di Jawa Timur mencapai 5 juta
orang yang berarti merupakan angka yang cukup tinggi (Jatim, 2005). Secara normal wanita akan mengalami menopause antara 40 tahun
sampai 50 tahun (Zainuddin Kuntjoro, 007). Umur waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan,
kesehatan umum, dan pola kehidupan. Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua (Prawirohardjo, 1999 : 130). Seorang wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun mengalami penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi hormon
esterogen.Sitem hormonal seluruh tubuh mengalami kemunduran dalam
mengeluarkan hormon. Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai
perubahan pada fisik dan psikis (Manuaba, IBG, 1999 : 188). Fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi
secara tiba-tiba disekujur tubuh. Misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas.
Kadang-1 kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin,
pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah dan berdebar-debar. Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak
sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual mereka tidak
dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka serta kehilangan ferminitas karena
fungsi reproduksi yang hilang. Aspek psikologis yang terjadi pada lansia
atau wanita menopause sangat penting peranan
dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-masalah (Zainuddin Kuntjoro, 2007).
Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi klimakterium sampai senium berdasar atas keharmonisan keluarga dan
saling pengertian. Di tengah keluaraga yang harmonis kesiapan menerima
proses penuaan makin besar tanpa menghadapi gejolak klinis yang berarti
(Manuaba, IBG, 1999 ; 192). Motivasi atau dukungan informatif, emosional,
penghargaan dan instrumental merupakan cara mengatasi gangguan psikologis pada
ibu yang mengalami menopause (Nisa, 2007). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10-13
Maret di Desa Wonosari Wilayah Kerja Puskesmas Pagu Kabupaten Kediri
dari 1843 jumlah penduduk wanita didapatkan 569 wanita usia 40-60 tahun
dan 164 orang diantaranya sudah menopause, kemudian dilakukan wawancara dengan 10 orang dari jumlah tersebut tentang keadaannya sekarang
dalam menjalani masa tua. Diantara 10 orang, 7 orang mengatakan
mendapatkan dukungan dari keluarganya sehingga mereka merasa baik – baik saja
dalam menjalani masa tuanya, 3 orang lainnya mengatakan kurang baik
karena mereka harus menjalani kehidupannya sendiri dan memenuhi kebutuhan hidupnya seorang diri. Dari data tersebut peneliti ingin
mengetahui adakah hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan
psikologi ibu menopause di Desa Wonosari Wilayah
Kerja Puskesmas Pagu KabupatenKediri.
1.12 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas,
dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Adakah hubungan antara movitasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap
keadaan
psikologi ibu menopause?
1.13 Tujuan Penelitian
1.13.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara movitasi intrinsik dan ekstrinsik
terhadap keadaan psikologi ibu menopause.
1.13.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi motivasi
intrinsik dan ekstrinsik ibu menopause.
2. Mengidentifikasi keadaan
psikologi ibu menopause.
3. Meganalisa hubungan
motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap
keadaan psikologi ibu menopause.
1.14 Manfaat Penelitian
1.14.1 Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman secara langsung tentang
hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan
psikologis ibu menopause.
1.14.2 Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat menjadi masukan dalam memberikan informasi
tentang motivasi terhadap keadaan psikologis pada ibu menopause.
1.14.3 Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan masukan untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar