SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Tanda – Tanda Bahaya Kehamilan
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Sasaran :
Ibu – Ibu Hamil
Waktu :
20 menit
Tempat/Tanggal :
I.. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah
mendapat penjelasan ataupun penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan
Dapat
mengetahui manfaat pentingya mengetahui tanda bahaya pada kehamilan
Beserta
pengertiannya.
2. Tujuan Khusus
- Peserta penyuluhan mengerti dan memahami apa – apa saja tanda bahaya Pada kehamilan
- Peserta mengerti manfaat dari pentingya mengetahui tanda bahaya pada Kehamilan
- Peserta mengetahui bahaya pada kehamilan
II. Materi
Terlampir
III. Manfaat
Penyuluhan dapat meningkatkan
pengetahuan para ibu hamil tentang pentingnya mengetahui tanda – tanda bahaya
pada kehamilan diwilayah kerja puskesmas Helvetia.
IV. Metode
Tanya jawab dan ceramah
V.
Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
VI. Kegiatan
No.
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
Media
|
Waktu
|
1.
|
Pembukaan
|
|
|
|
|
* memberikan salam
|
* menjawab salam
|
|
5 menit
|
|
* memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
|
* mendengar dan memperhatikan
|
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
|
|
|
|
|
* menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
|
* mendengarkan dan memperhatikan
|
poster
|
10 menit
|
|
* menjelaskan manfaat kepada penyuluhan tentang tanda bahaya pada
kehamilan
|
|
|
|
|
* menjelaskan bahaya – bahaya kehamilan
|
|
|
|
3.
|
Penutup
|
|
|
5 menit
|
|
* memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
|
* bertanya dan aktif
|
|
|
|
* melakukan evaluasi
|
* Menjawab pertanyaan
|
|
|
|
* menyimpulkan materi
|
* mendengar dan memperhatikan
|
|
|
|
* memberi salam
|
* menjawab salam
|
|
|
VI.
Materi
Tanda Bahaya Pada Kehamilan, persalinan dan Nifas
Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda gejala yang
menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnnya dalam keadaan bahaya. Bila ada
tanda bahaya, biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit.
Kebanyakan
kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal. Namun 15
sampai 20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan
atau nifas.
Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya
tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan
masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda bahaya. Tujuannya, agar dapat
segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit,
untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya.
Ada 10 tanda bahaya yang
perlu dikenali yaitu :
Ibu
tidak mau makan dan muntah terus
Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering
merasa mual dan kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan
sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan.
Tetapi,
bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus menerus sampai ibu lemah dan tak
dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi keadan jani dan kesehatan.
Berat
badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena
adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat kehamilan.
Kenaikan berat badan itu biasanya terlihat nyata sejak kehamilan berumur 4
bulan sampai menjelang persalinan.
Bila
berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg pada
akhir bulan keenam, pertumbuhan janin mungking terganggu. Kehidupan janin
mungking terancam. Ibu mungkin kekurangan gizi. Mungkin juga ibu mempunyai
penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria, dll yang segera perlu diobati.
Perdarahan
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan dan
nifas sering merupakan tanda bahaya yang dapat berakibat kematian ibu dan atau
janin.
- Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga
- Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri prut bawah yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, meupakan keadaan dangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk diselamatkan jiwanya.
- Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan di rumah sakit.
- Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
- Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) yang berlangsung terus menerus, disertai bau tak sedap dan demam, juga merupakan tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke rumah sakit.
Bengkak
tangan/wajah, pusing, dan dapat diikuti kejang
Sedikit bengkak pada kaki atau tungkai bawah pada umur
kehamilan 6 bulan ke atas mungkin masih normal. Tetapi , sedikit bengkak pada
tangan atau wajah, apa lagi bila disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala
(pusing), sangat berbahaya. Bila keadaan ini dibiarkan maka ibu dapat mengalami
kejang-kejang. Keadaan ini disebut keracunan kehamilan atau eklamsi.
Keadaan
ini sering menyebabkan kematian ibu serta janin. Bila ditemukan satu atau lebih
gejala tersebut, ibu harus segera meminta pertolongan kepada bidan terdekat
untuk di bawa ke rumah sakit
Gerakan
janin berkurang atau tidak ada
Pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu
pertama kali pada umur kehamilan 4-5 bulan. Sejak saat itu, gerakan janin sering
dirasakan ibu.
Janin
yang sehat bergerak secara teratur. Bila gerakan janin berkurang, melemah atau
tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam, kehidupan bayi mungkin terancam. Ibu
perlu segera mencari pertolongan.
Kelainan
letak janin
Pada keadaan normal, kepala janin berada di bagian bawah
rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi
turun dan masuk ke rongga panggul ibu.
Kadang-kadang
letak bayi tidak normal sampai umur kehamilan 9 bulan. Pada keadaan ini, ibu
harus melahirkan di rumah sakit, agar ibu dan bayi dapat diselamatkan.
Persalinan mungkin mengalami gangguan atau memerlukan tindakan. Anjurkan
ibu/keluarganya untuk menabung.
Kelainan
letak janin antara lain :
- Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
- Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Kalau
menjelang persalinan terlihat bagian tubuh bayi di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu perlu segera di bawa ke rumah sakit
Ketuban
pecah sebelum waktunya (KPSW)
Biasanya
ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda awal persalinan seperti
mulas dan keluarnya lendir, bercampur sedikit darah. Cairan ketuban biasanya
berwarna jenih kekuningan.
Bila
ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda
persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu
maupun janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk di
bawa ke rumah sakit.
Persalinan
lama
Persalinan
berlangsung sejak ibu mulai merasa mulas sampai kelahiran bayi. Persalinan
tersebut buasanaya berlangsung kurang dari 12 jam. Ibu yang melahirkan anak
kedua dan selanjutnya biasaya lebih cepat dari ibu yang melahirkan anak
pertama.
Bila
bayi belum lahir lebih dari 12 jam sejak mulainya mulas, maka persalinan
tersebut terlalu lama. Perlu dilakukan tindakan. Ibu perlu mendapat pertolongan
di rumah sakit untuk menyelamakan janin dan mencegah terjadinya perdarahan atau
infeksi pada ibu.
Penyakit
ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan
Kesehatan
dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Bila ibu mempunyai
penyakit yang berlangsung lama atau merugikan kehamilannya, maka kesehatan dan
kehidupan janinpun terancam
Beberapa
penyakit yang merugikan kehamilan antara lain:
- Penyakit jantung : gejalanya ibu sering berdebar, mudah sesak nafas bila melakukan kegiatan ringan sehari-hari
- Kurang darah (anemia) berat : gejalanya pucat, lesu, lemah, pusing dan sering sakit.
- Tbc : gejalanya batuk tidak sembuh-sembuh, nafsu makan kurang, berat badan turun, berkeringat pada malam hari.
- Malaria : gejalanya demam menggigil secara berkala, lemah, pucat
- Infeksi pada saluran kelamin : gejalanya tidak selalu nyata, misalnya keputihan, luka atau nyeri pada alat kelamin
Ibu
dengan keadaan tersebut harus diperikasa dan mendapat pengobatan secara teratur
oleh dokter. Anjurkan ibu dan keluarganya menabung untuk persiapan
persalinannya nanti
Demam
tinggi pada masa nifas
Ibu yang pada masa nifas (selama 42 hari sesudah melahirkan )
mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari, dan disertai keluarnya cairan (dari
lubang rahim) yang berbau, mungkin mengalami infeksi jalan lahir. Pada keadaan
ini cairan liang rahim tetap berdarah. Keadaan ini mengancam jiwa ibu
VIII. Kriteria Evaluasi
- Evaluasi Struktur
- Kesiapan peserta penyuluhan mengikuti
penyuluhan
- Media dan alat yang memadai
- tempat sesuai denga kegiatan
- Evaluasi Proses
- Pelaksanaa pre planning sesuai alokasi
waktu
- Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan efektif dam
koperatif
- Peserta menanyakkan hal – hal yang kurang
jelas
- Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Katarak
Sub Pokok Bahasan :
Penyebab Terjadinya Katarak
Sasaran :
WUS, PUS, Lansia
Waktu :
20 menit
Tempat/Tanggal :
I. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang katarak,
diharapkan sasaran mampu memahami dan melaksanakan penanganan dari katarak
2.Tujuan khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit sasaran
diharapkan mampu :
1. Sasaran mengetahui
pengertian katarak.
2. Sasaran mengetahui penyebab
katarak.
3. Sasaran mengetahui jenis
katarak
4. Sasaran mengetahui gejala
katarak
5. Sasaran mengetahui tentang
pencegahan katarak
6. Sasaran mengetahui
penanganan katarak
II. Manfaat
- Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit katarak.
- Sasaran mampu melaksanakan tindakan penanggulangan pada pasien dengan katarak.
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
V. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
VI. Kegiatan
No.
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
Media
|
Waktu
|
|
|
|
|
|
1
|
Pembukaan
|
|
|
|
|
* memberi salam
|
* menjawab salam
|
|
5 menit
|
|
*memperkenalkan diri
|
* mendengarkan dan memperhatikan
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Kegiatan Inti
|
|
|
|
|
*menjelaskan tentang pengertian KATARAK
|
* mendengar dan memperhatikan
|
Selebaran dan poster
|
10 menit
|
|
* menjelaskan apa penyebab terjadinya
KATARAK
|
|
|
|
|
* Menjelaskan gejala dan pencegahan
terjadinya KATARAK
|
|
|
|
3.
|
Penutup
|
|
|
|
|
* memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
|
* bertanya dan aktif
|
|
5 menit
|
|
* melakukan evaluasi
|
* Menjawab pertanyaan
|
|
|
|
* memberi salam
|
* menjawab salam
|
|
|
VII. Materi
1.
Pengertian
Katarak
merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut pada lensa mata
2.
Penyebab
•
Penyebab
penyakit katarak antara lain:
v Kekurangan gizi yang dapat mempercepat
proses berkembangannya penyakit katarak
v Katarak umumnya merupakan proses penuaan
v Paparan sinar ultraviolet panjang
v Penggunaan obat-obatan seperti
kortikosteroid
v Penyakit tertentu seperti diabetes juga
dapat mempercepat timbulnya katarak.
v Katarak juga dapat terjadi pada saat lahir
atau trauma pada mata.
Ø Gejala
•
Gejala
umum gangguan katarak meliputi:
v Penglihatan tiak jelas,seperti terdapat
kabut menghalangi objek
v
Peka
terhadap cahaya dan sinar
v
Dapat
melihat dobel pada satu mata
v
Memerlukan
pencahayaan yang terang untuk dapat membaca
v
Lensa
mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.
Ø Pencegahan
v Pencegahan utama adalah mengontrol
penyakit yang berhubung dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang
mempercepat terbentuknya katarak.
v Menggunakan kaca mata hitam ketika berada
di luar ruangan pada siang hari bisa mengurangi jumlah sinar ultraviolet yang
masuk ke dalam mata.
v Berhenti merokok bisa mengurangi resiko
terjadinya katarak
Ø Penanganan
v Satu-satunya pengobatan untuk katarak
adalah pembedahan/operasi pembedahan di lakukan jika penderita tidak dapat
melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegiatannya
sehari-hari.beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya
dengan mengganti kaca matanya.
v Penderita yang telah menjalani pembedahan
katarak biasanya akan mendapat lensa buatan sebagai pengganti lensa yag telah
di angkat.lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang di sebut lensa
intraokuler,biasanya lensa intraktor di masukan ke dalam kapsul lensa
mata.untuk mencegah infeksi mengurangi perdarahan dan mempercepat penyabunan
selama beberapa minggu setelah pembedahan di berikan tetes mata atau
salep.untuk melindugi mata dari penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau
pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar
sembuh
VIII. Kriteria Evaluasi
- Jenis evaluasi : pernyataan lisan
- Waktu : akhir kegiatan
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Gizi Pada Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Gizi pada Ibu Hamil
Sasaran :
Ibu – Ibu Hamil
Waktu :
20 menit
Tempat/Tanggal :
I. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah
mendapat penjelasan ataupun penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan Dapat
mengetahui manfaat pentingya mengetahui manfaat pentingnya kebutuhan Gizi pada
ibu hamil
2. Tujuan Khusus
- peserta penyuluhan mengerti dan memahami pengertian dari pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil
- peserta mengerti manfaat dari kebutuhan gizi pada ibu hamil
- peserta mengetahui akibat tidak terpenuhinya kebutuhan gizi pada ibu hamil
II. Materi
Terlampir
III. Manfaat
Penyuluhan dapat meningkatkan
pengetahuan para ibu hamil tentang pentingnya kebutuhan gizi pada ibu hamil.
IV. Metode
Tanya jawab dan ceramah
V.
Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
VI. Kegiatan
No.
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
Media
|
Waktu
|
1.
|
Pembukaan
|
|
|
|
|
* memberikan salam
|
* menjawab salam
|
|
5 menit
|
|
* memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
|
* mendengar dan memperhatikan
|
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
|
|
|
|
|
* menjelaskan pengertian pemenuhan gizi pada ibu hamil
|
* mendengarkan dan memperhatikan
|
poster
|
10 menit
|
|
* menjelaskan manfaat kebutuhan gizi pada ibu hamil
|
|
|
|
|
* menjelaskan bahaya – bahaya akibat tidak terpenuhinya gizi pada ibu
hamil
|
|
|
|
3.
|
Penutup
|
|
|
5 menit
|
|
* memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
|
* bertanya dan aktif
|
|
|
|
* melakukan evaluasi
|
* Menjawab pertanyaan
|
|
|
|
* menyimpulkan materi
|
* mendengar dan memperhatikan
|
|
|
|
* memberi salam
|
* menjawab salam
|
|
|
VI. Materi
Vitamin untuk ibu hamil serta asupan makanan
yang mengandung gizi dan nutrisi yang tepat pada tahap kehamilan. Hal ini sangat
penting terutama bagi calon ibu yang baru pertama kali hamil. Kadang sebagian
calon ibu kurang memperhatikan hal tersebut, padahal dengan memperhatikan dan
fokus pada gizi maka proses melahirkan dan bayi yang dilahirkan akan lebih
baik.
Gizi yang
baik pada masa kehamilan akan sangat membantu ibu dan bayi untuk tetap sehat.
Perlu diperhatikan bahwasanya kebutuhan akan nutrisi tertentu pada masa
kehamilan seperti kalsium, zat besi dan asam folat meningkat. Wanita sebagai
calon ibu harus didorong untuk makan makanan yang banyak mengandung gizi, serta
rutin mengontrol berat badan selama masa kehamilan. Pertambahan berat badan
yang normal adalah sekitar 10-13 kg untuk wanita yang sebelum kehamilan
memiliki berat badan ideal.
Jenis Makanan Sehat
untuk Wanita Hamil
Dalam memilih makanan, perlu
diketahui bahwa jenis makanan sehat sangat bervariasi, pemilihan makanan yang
tepat akan sangat berpengaruh. Hal penting untuk memenuhi kebutuhan gizi baik
untuk wanita hamil maupun bagi bayi yang sedang dikandung.
Ibu bisa mencoba mengkonsumsi:
v Sayur-sayuran
dan buah-buahan, roti dari gandum utuh, cereal dalam jumlah besar
v Produk
susu rendah lemak dan daging tanpa lemak dalam jumlah sedang
v Makanan
tinggi lemak, gula dan garam dalam jumlah kecil
v Daging
tanpa lemak, ayam dan ikan
v Kacang
yang dikeringkan, lentil
v Kacang-kacangan
dan biji-bijian
v Susu
rendah lemak, keju dan yogurt
v Sayur-sayuran
berdaun hijau
v Suplemen
asam folat
Seperti halnya diet
sehat, suplemen asam folat direkomendasikan untuk dikonsumsi sebelum konsepsi
dan pada trimester pertama untuk membantu menurunkan resiko neural tube defects
(cacat tabung saraf) seperti spina bifida.
Masalah Anemia dan
Asupan Zat Besi
Masa
kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan zat besi. Janin
yang sedang berkembang mengambil sejumlah zat besi dari ibunya hingga 5-6 bulan
setelah lahir sehingga kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan.
Kehilangan zat besi selama kehamilan cenderung menurun karena wanita hamil
tidak mengalami menstruasi sehingga bisa menyerap zat besi dari usus dengan
lebih baik. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber zat besi
setiap harinya (contoh: daging merah), dan juga
mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber vitamin C (seperti jeruk) untuk
membantu penyerapan zat besi.
Rekomendasi Asupan
Harian Zat Besi
Rekomendasi Asupan Harian atau Recommended Daily Intake (RDI)
zat besi untuk wanita hamil adalah 22-36 mg (10-20 mg lebih tinggi daripada
wanita yang tidak hamil). Jumlah kebutuhan tersebut tergantung pada jumlah zat
besi yang tersimpan pada tubuh seorang wanita sebelum ia hamil. Jika jumlah
‘simpanan’ zat besi sangat sedikit, maka wanita tersebut membutuhkan asupan
lebih yang berasal dari suplemen. Namun perlu diingat bahwa suplemen zat besi
dapat menyebabkan konstipasi.
Kalsium
RDI kalsium untuk wanita hamil adalah 1.100 mg (300 mg lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil). Selama trimester ketiga, terjadi perpindahan sejumlah kalsium kepada janin yang sedang memulai membentuk dan memperkuat tulang-tulangnya. Jika sang ibu tidak meningkatkan asupan kalsiumnya, kebutuhan kalsium bagi janin yang sedang dalam masa pembentukan tulang ini akan diambil dari tulang ibunya. Sebagian besar wanita mampu mengembalikan kondisi tulang dengan cepat setelah ia berhenti menyusui. Makanan harian selama anda hamil harus dipastikan mengandung kalsium yang cukup untuk melindungi tulang anda dan untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin anda.
Produk-produk susu seperti susu, keju dan yogurt, serta susu kedelai yang difortifikasi dengan kalsium merupakan sumber kalsium yang sangat baik.
RDI kalsium untuk wanita hamil adalah 1.100 mg (300 mg lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil). Selama trimester ketiga, terjadi perpindahan sejumlah kalsium kepada janin yang sedang memulai membentuk dan memperkuat tulang-tulangnya. Jika sang ibu tidak meningkatkan asupan kalsiumnya, kebutuhan kalsium bagi janin yang sedang dalam masa pembentukan tulang ini akan diambil dari tulang ibunya. Sebagian besar wanita mampu mengembalikan kondisi tulang dengan cepat setelah ia berhenti menyusui. Makanan harian selama anda hamil harus dipastikan mengandung kalsium yang cukup untuk melindungi tulang anda dan untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin anda.
Produk-produk susu seperti susu, keju dan yogurt, serta susu kedelai yang difortifikasi dengan kalsium merupakan sumber kalsium yang sangat baik.
Folat
dan Cacat Tabung Syaraf (Neural Tube Defects)
Semua wanita yang dapat hamil, sedang merencanakan kehamilan
atau dalam masa-masa awal kehamilan, harus meningkatkan asupan folat hingga 0.4
– 0.5 mg per hari.
Folat (juga dikenal sebagai asam folat) merupakan kelompok
vitamin B yang dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan seperti yang
tercantum pada daftar dibawah ini. Beberapa cereal untuk sarapan telah
difortifikasi dengan folat dan akan tercantum pula pada daftar dibawah.
Jika seorang wanita hamil tidak mengkonsumsi folat dalam
jumlah yang cukup, bayi yang dikandungnya beresiko terkena cacat tabung syaraf
(neural tube defects) seperti spina bifida. Folat yang dikonsumsi pada masa pra
konsepsi dan beberapa minggu pertama masa kehamilan, dapat mencegah 7 dari 10
kasus cacat tabung syaraf.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah
Faktor Ibu
Gizi saat hamil
yang kurang
Kekurangan
gizi selama hamil
akan berakibat buruk terhadap janin. Penentuan status gizi yang baik yaitu
dengan mengukur berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikkan berat badan selama
hamil. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra
partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/ minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg,
selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada
akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat
kenaikan berat badan yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak,
kehamilan kembar, hidroamnion, atau anak besar. Indikator lain untuk mengetahui
status gizi ibu hamil adalah dengan mengukur LLA. LLA adalah Lingkar Lengan
Atas. LLA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/ buruk. Ibu berisiko untuk melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Dengan demikian, bila hal ini ditemukan sejak awal kehamilan, petugas
dapat memotivasi ibu agar ia lebih memperhatikan kesehatannya (Hidayati, 2009).[
Umur
Berat badan
lahir rendah juga berkolerasi dengan usia ibu. Persentase tertinggi bayi dengan
berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok remaja dan wanita
berusia lebih dari 40 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara
emosional dan fisik belum matang, selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu
yang masih muda masih tergantung pada orang lain. Kelahiran bayi BBLR lebih
tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja seringkali
melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi karena mereka belum
matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita
dewasa. Pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi
badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi
janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Faktor usia ibu
bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran BBLR tampak meningkat
pada wanita yang
berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun.[rujukan?]
Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Jarak kehamilan kurang dari 2
tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan
perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik.
Ibu yang melahirkan anak
dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami
peningkatan risiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk
karena alasan plasenta
previa, anemia
dan ketuban pecah dini serta dapat
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.[rujukan?]
Paritas ibu
Anak
lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan
rahim biasanya sudah lemah.
Penyakit menahun ibu
Asma bronkiale:
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari
sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen (O2)
atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan
berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran, persalinan premature atau
berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan (gangguan pertumbuhan janin).
v Infeksi saluran kemih dengan bakteriuria
tanpa gejala (asimptomatik):
Frekuensi
bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2 – 10%, dan dipengaruhi oleh paritas, ras,
sosioekonomi wanita hamil tersebut. Beberapa peneliti mendapatkan adanya
hubungan kejadian bakteriuria dengan peningkatan kejadian anemia dalam
kehamilan, persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin, dan
preeklampsia.
v Hipertensi:
Penyakit
hipertensi
dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau
timbul dalam kehamilan atau pada permulaan persalinan, hipertensi dalam
kehamilan menjadi penyebab penting dari kelahiran mati dan kematian neonatal.
Ibu dengan hipertensi akan menyebabkan terjadinya insufisiensi plasenta,
hipoksia sehingga pertumbuhan janin terhambat dan sering terjadi kelahiran
prematur. Hipertensi pada ibu hamil merupakan gejala dini dari pre-eklamsi, eklampsi dan penyebab gangguan
pertumbuhan janin sehingga menghasilkan berat badan lahir rendah.
v Gaya hidup
Konsumsi obat-obatan
pada saat hamil: Peningkatan penggunaan obat-obatan (antara 11% dan 27% wanita
hamil, bergantung pada lokasi geografi) telah mengakibatkan makin tingginya insiden
kelahiran premature, BBLR, defek kongenital, ketidakmampuan belajar, dan gejala
putus obat pada janin (Bobak, 2004). Konsumsi alkohol pada saat hamil:
Penggunaan alkohol selama masa hamil dikaitkan dengan keguguran (aborsi
spontan), retardasi mental, BBLR dan sindrom alkohol janin.
v Faktor kehamilan
v Komplikasi Hamil
v Pre-eklampsia/ Eklampsia:
Pre-eklampsia/
Eklampsia dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan
atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena Pre-eklampsia/Eklampsia pada ibu akan
menyebabkan perkapuran di daerah plasenta, sedangkan bayi memperoleh makanan
dan oksigen
dari plasenta,
dengan adanya perkapuran di daerah plasenta, suplai makanan dan oksigen yang
masuk ke janin berkurang.
v Ketuban Pecah Dini
Ketuban
dinyatakan pecah sebelum waktunya bila terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung. Ketuban Pecah Dini (KPD) disebabkan oleh karena berkurangnya
kekuatan membran yang diakibatkan oleh adanya infeksi yang
dapat berasal dari vagina dan serviks. Pada persalinan normal selaput ketuban
biasanya pecah atau dipecahkan setelah pembukaan lengkap, apabila ketuban pecah
dini, merupakan masalah yang penting dalam obstetri yang berkaitan dengan penyulit
kelahiran prematur dan terjadinya infeksi ibu.
Hidramnion atau
kadang-kadang disebut juga polihidramnion adalah keadaan di mana banyaknya air
ketuban melebihi 2000 cc. Gejala hidramnion terjadi semata-mata karena faktor
mekanik sebagai akibat penekanan uterus yang besar kepada organ-organ
seputarnya. Hidramnion harus dianggap sebagai kehamilan dengan risiko tinggi
karena dapat membahayakan ibu dan anak. Prognosis anak kurang baik
karena adanya kelainan kongenital, prematuritas, prolaps funikuli dan
lain-lain.
v Hamil ganda/Gemeli
Berat badan janin
pada kehamilan kembar lebih ringan daripada janin pada kehamilan tunggal pada
umur kehamilan yang sama. Sampai kehamilan 30 minggu kenaikan berat badan janin
kembar sama dengan janin kehamilan tunggal. Setelah itu, kenaikan berat badan
lebih kecil, mungkin karena regangan yang berlebihan menyebabkan peredaran
darah plasenta mengurang. Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata
1000 gram lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang
baru lahir umumnya pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor
penting dalam hal ini ialah kecenderungan terjadinya partus prematurus.
v Perdarahan Antepartum
Perdarahan
antepartum merupakan perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga mejelang
persalinan yaitu sebelum bayi dilahirkan (Saifuddin, 2002). Komplikasi utama
dari perdarahan antepartum adalah perdarahan yang menyebabkan anemia dan syok
yang menyebabkan keadaan ibu semakin jelek. Keadaan ini yang menyebabkan
gangguan ke plasenta
yang mengakibatkan anemia
pada janin bahkan terjadi syok intrauterin yang mengakibatkan kematian janin
intrauterin (Wiknjosastro, 1999 : 365). Bila janin dapat
diselamatkan, dapat terjadi berat badan lahir rendah, sindrom gagal napas dan
komplikasi asfiksia.
v Faktor janin
Cacat Bawaan
(kelainan kongenital)
Kelainan kongenital
merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan
hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital,
umumnya akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi kecil
untuk masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan kongenital
yang mempunyai berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya
v Infeksi Dalam Rahim
Infeksi
hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur
dan mempertahankan metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu
atau berkurang. Oleh karena itu, pengaruh infeksi hepatitis
menyebabkan abortus
atau persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim. Wanita hamil
dengan infeksi rubella akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat
menyebabkan bayi berat lahir rendah, cacat bawaan dan kematian janin
VIII. Kriteria Evaluasi
- Evaluasi Struktur
-
Kesiapan
peserta penyuluhan mengikuti penyuluhan
-
Media
dan alat yang memadai
-
Tempat
sesuai denga kegiatan
- Evaluasi Proses
-
Pelaksanaa
pre planning sesuai alokasi waktu
-
Peserta
penyuluhan mengikuti kegiatan dengan
efektif dam koperatif
-
Peserta
menanyakkan hal – hal yang kurang jelas
-
Peserta
menjawab pertanyaan yang diajukan
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
ASI Eksklusif
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian ASI Eksklusif
Sasaran :
Ibu – Ibu Hamil
Waktu :
20 Menit
Tempat/Tanggal :
I. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapat penjelasan
ataupun penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan dapat mengetahui manfaat
pentingya ASI Eklusif
2. Tujuan Khusus
- peserta penyuluhan mengerti dan memahami pengertian ASI Eklusif
- peserta mengerti manfaat dari pentingya ASI Eklusif
II. Materi
Terlampir
III. Manfaat
Penyuluhan
dapat meningkatkan pengetahuan para ibu yang menyusui tentang pentingnya ASI
Elusif pada bayinya
IV. Metode
Tanya jawab dan ceramah
V.
Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
VI. Kegiatan
No.
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
Media
|
Waktu
|
1.
|
Pembukaan
|
|
|
|
|
* memberikan salam
|
* menjawab salam
|
|
5 menit
|
|
* memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
|
* mendengar dan memperhatikan
|
|
|
2.
|
Kegiatan Inti
|
|
|
|
|
* menjelaskan pengertian tentang ASI Eklusif
|
* mendengarkan dan memperhatikan
|
poster
|
10 menit
|
|
* menjelaskan manfaat ASI Eklusif
|
|
|
|
3.
|
Penutup
|
|
|
5 menit
|
|
* memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
|
* bertanya dan aktif
|
|
|
|
* melakukan evaluasi
|
* Menjawab pertanyaan
|
|
|
|
* menyimpulkan materi
|
* mendengar dan memperhatikan
|
|
|
|
* memberi salam
|
* menjawab salam
|
|
|
VII. Materi
ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi
bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung
berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Terkait itu, ada satu hal yang perlu disayangkan, yakni
rendahnya pemahaman ibu, keluarga, dan masyarakat mengenai pentingnya SI bagi
bayi. Akibatnya program pemberian ASI eksklusif tidak berlangsung secara
optimal.
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI
Eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk-produk makanan tambahan dan formula.
Menurut Adelia iklan-iklan tersebut bisa mengarahkan para ibu untuk berfikir
bahwa ASI yang diberikan kepada bayi belum cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Sesungguhnya,
yang dimaksud dengan pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI
selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu,
air the, dan air putih, serta tampa tambahan makanan padat, seperti pissang,
bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan
obat. Selain itu pemberian ASI eksklusif juga berhubungan dengan tindakan memberikan
ASI kepada bayi hingga berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain, kecuali
siruf obat.
Setelah
6 bulan, bayi boleh diberi makanan pendamping ASI (MPASI), dan ASI masih
diberikan hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih. Sungguh, tidak ada yang bisa
menggantikan komposisi ASI, karena ASI didesain khusus untuk bayi, sedangkan
susu formula menggantikan fungsi ASI.
ASI
mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya,
serta antibody yang bisa membantu bayi membangun sisitem kekebalan tubuh dalam
masa pertumbuhannya.
Sesungguhnya, lebih dari 100 jenis terdapat dalam ASI.
Diantaranya adalah AA, DHA, taurin, dan spingomyelin yang tidak terkandung
dalam susu sapi. Beberapa produsen susu formula mencoba menambahkan zat gizi tersebut,
tetapi hasilnya tetap tidak mampu
menyamai kandungan gizi ASI. Lagi pula, jika penambahan zat-zat gizi ini tidak
dilakukan dalam jumlah dan komposisi yang seimbang. Maka akan menimbulkan
terbentuknya zat yang berbahaya bagi bayi.
Alasan Pemberian ASI
Eksklusif
ASI diberikan
kepada bayi karena mengandung banyak manfaat dan kelebihan. Diantaranya ialah
menurunkan resiko terjadinya penyakit infeksi, misalnya infeksi saluran
pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan, dan infeksi telinga. ASI juga
bisa menurunkan penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma, dan eksem. Selain
itu , ASI pula meningkatkan IQ dan EQ anak.
Menyusui anak bisa
menciptakan ikatan phatologis dan kasih saying kuat antara ibu dan bayi. Bayi
merasa terlindung dalam dekapan ibunya, mendengar ;angsung degup jantung ibu,
serta merasakan sentuhan ibu saat menyusui olehnya. Hal itu tidak akan
dirasakan bayi ketika minum susu lainnya selain ASI. Karena ia harus
menggunakan botol.
Penundaan Pemberian
Makanan Padat Selain ASI
Pada dasarnya,
penundaan pemberian makanan padat hingga bayi berusia 6 bulan berlaku bagi bayi
yang mendapatkan ASI atau susu formula. ASI merupakan satu-satunya makanan dan
minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai berumur 6 bulan. ASI juga bertindak
sebagai makanan bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna tubuh bayi.
ASI mengandung zat-zat tertentu yang dapat membantu penerapan nutrisi.
Pada bulan-bulan
awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif bisa membantu
melindunginya dari penyakit diare, sindrom kematian secara tiba-tiba atau SIDS
(Sudden Infant Death Syndrome),
infeksi telinga, serta penyakit infeksi lainnya, riset medis menerangkan bahwa
ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama dan
bulan-bulan berikutnya.
WHO
menjelaskan bahwa ASI eksklusif adalah
makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berdasarkan hasil
penelitian, diketahui bahwa pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan merupakan
cara yang optimal dalam pemberian makanan kepada bayi. Setelah 6 bulan,
biasanya bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng. Ketika inilah,
nutrisi tambahan bisa diperoleh dari makanan padat dengan porsi yang sedikit.
Bayi-bayi tertentu dapat minimum ASI sehingga berusia 12 bulan atau lebih. Jika
bayi terus tumbuh dan berkembang secara optimal, berarti ASI memenuhi
kebutuhannya dengan baik.
Sesungguhnya,
menunda pemberian makanan padat kepada bayi dapat memberikan perlindungan yang
lebih baik terhadap berbagai penyakit. Meskipun bayi terus menerima imunitas
melalui ASI selama disusui, kekebalan tubuh bayi terbaik ialah saat diberi ASI
eksklusif. ASI mengandung 50 faktor imunitas sudah diketahui dan faktor lainnya yang belum dikenal.
Tanda-tanda yang
menunjukan bahwa bayi sudah siap memperoleh makanan padat adalah sebagai
berikut :
v Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu orang lain.
v Reflex lidah bayi sudah hilang. Jadi ia tidak bisa mendorong makanan
padat keluar dari mulutnya dengan lidah secara otomatis.
v Bayi telah mampu mengolah makanan
v Bayi sudah bisa menjumput, sehingga ia dapat memegang makanan atau
benda lainnya dengan jempol dan telunjuknya.
v Bayi terlihat bersemangat makan dengan mencoba meraih makanan, lalu
memasukannya kedalam mulut.
Kualitas Fisik ASI Yang Baik
Jika disiamkan
dalam waktu lama, ASI tampak terbagi menjadi dua lapisan. Lapisan atas berwarna
lebih kental dan kaya lemak ketimbang lapisan bawah. Meskipun begitu, bukan
berarti bahwa ASI telah basi. Saat itu hendaknya wadah berisi ASI perasan
dikocok, sehingga menjadi larutan homogeny kembali.
Sebenarnya tampilan
ASI berbeda setiap saat lantaran
kandungan berubah-ubah, termasuk kandungan lemak dan warna ASI. Terkait ini ada
beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang ibu, antara lain :
1.
Jumlah lemak dalam ASI akan fluktuatif
dari hari kehari. ASI yang keluar pada menit awal setelah kelahiran bayi akan
mempunyai warna yang berbeda
dibandingkan asi berikutnya.
2.
ASI yang baru dip eras mengandung
banyak protein dan terlihat lebih encer.
3.
Warna ASI tidak tergantung dari
makanan dan minuman yang dikomsumsi ibu.
4.
Dalam kondisi normal ASI segar,
berbau, dan beraroma manis.
5.
ASI yang berwarna pink
mengindikasikan adanya darah dalam ASI.
6.
Terkadang ASI beku yang dicairkan
beraroma seperti sabun sehingga bayi tidak bersedia meminumnya.
7.
Jika ASI perasan berbau asam, pahit, dan anyir mungkin ASI
telah basi.
Manfaat ASI Eksklusif
Pemberian ASI
merupakan metode pemberian makanan bayi yang terbaik, terutama bayi berumur
kurang dari enam bulan. ASI mengandung berbagai zat gizi dan cairan yang
dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi
bayi pada 6 bulan pertama setelah kelahiran. Beberapa manfaat ASI bagi
bayi adalah sebagai berikut :
1.
Ketika bayi berusia 6-12 bulan
bertindak sebagai makanan utama bayi, kerena mengandung lebih dari 60 % kebutuhan
bayi.
2.
ASI memang terbaik untuk bayi
manusia, sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi.
3.
ASI merupakan komposisi makanan
ideal untuk bayi.
4.
Para dokter menyepakati bahwa
pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit, serta
elergi
5.
Bayi yang diberi ASI kebal
terhadap penyakit ketimbang bayi yang tidak memperoleh ASI.
6.
Bayi yang diberi ASI mampu
menghadapi efek penyakit kuning.
7.
ASI selalu siap sedia ketika bayi
menginginkannya.
8.
ASI selalu dalam keadaan steril
dan suhunya juga cocok.
9.
Dengan adanya kontak mata dan
badan, pemberian ASI semakin mendekatkan hubungan antar ibu dan anak.
10. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan
kepadanya, karena ASI sangat mudah dicerna, dengan mengkonsumsi ASI bayi semakin
cepat sembuh.
11. Bayi lahir premature akan lebih cepat tumbuh jika diberi ASI.
12. Beberapa penyakit yang jarang menyerang bayi yang diberi ASI antara
lain kolik, kematian bayi secara mendadak, eksem, chon`s disease dan ulcerative
colitis.
13. IQ bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9 poin ketimbang bayi yang
tidak diberi ASI.
14. Menyususi bukanlah sekedar
member makanan melainkan juga mendidik anak. Sambil menyusui ibu perlu mengelus
bayi dan mendekapnya dengan hangat.
Manfaat Menyusui Bayi
1.
Isapan bayi dapat membuat rahim
menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali kemasa prakehamilan, serta
mengurangi resiko perdarahan.
2.
Lemak disekitar panggul dan paha
yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah kedalam ASI, sehingga ibu lebih
cepat langsing kembali.
3.
Resiko terkena kanker payudara dan
kanker rahim pada ibu menyusui lebih rendah.
4.
Menyusui bay lebih menghemat waktu
5.
ASI praktis lantaran ibu bisa
berjalan-jalan keluar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan, seperti
botol, kaleng susu formula, air panas dan lain-lain.
6.
ASI lebih murah
7.
ASI selalu bebas kuman
8.
Ibu yang menyusui bayinya
memperoleh manfaat fisik dan emosional.
9.
ASI tidak akan basi karena
senantiasa diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara.
VII.
Evaluasi
Penyuluhan telah
diberikan dan masyarakat sudah mengetahui tentang manfaat ASI Eksklusif.
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Kejang Demam
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Kejang Demam
Sasaran :
Semua Ibu-ibu yang datang ke Posyandu
Waktu :
30 menit
Tempat/Tanggal :
I.Tujuan
1.
Tujuan Umum
Diharapkan kepada
masyarakat agar dapat mengetahui bahaya Kejang Demam serta pencegahannya.
2.
Tujuan Khusus
v Agar masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya Kejang Demam
v Agar masyarakat lebih mengetahui tanda dan gejala Kejang Demam
v Agar masyarakat lebih mengetahui pencegahan Kejang Demam
II.
Metode
1.
Ceramah, Diskusi, Promosi
kesehatan
2.
Tanya Jawab Langsung
III.
Media
Poster
IV.
Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
V.
Kegiatan
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan
|
Kegiatan Audiens
|
Waktu
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menyampaikan materi kepada
masyarakat tentang penyakit Kejang Demam
|
Mendengarkan dan
menjawab
|
10 Menit
|
Penyajian
|
Menyampaikan isi
materi tentang Kejang Demam
|
Mendengar
|
15 Menit
|
Evaluasi
|
Memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya tentang Kejang Demam
|
Bertanya kepada
penyaji
|
10 Menit
|
Penutup
|
Menyimpulkan
hasil materi
|
Mendengar
|
10
enit
|
VI.
Materi
A.
Pengertian Kejang Demam
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan
yang tinggi yang disebabkan oleh kelainan ekstrakranial. Derajat tinggi suhu
yang dianggap cukup untuk diagnose kejang demam adalah 38 derajat celcius atau
lebih (Soetomenggolo, 1989). Lumbantobing, 1995) kejang terjadi akibat loncatan
listrik abnormal dari sekelompok neuron otak yang mendadak dan lebih dari
biasanya.
B. Penyebab
Penyebab kejang demam menurut buku kapita selekta kedokteran belum
diketahui dengan pasti, namun disebutkan penyebab utama kejang demam ialah
demam yang tinggi. Demam yang terjadi
disebabkan oleh :
1.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (
ISPA)
2.
Gangguan Metaboli
3.
Penyakit Infeksi diluar susunan
saraf misalnya tonsillitis, otitis media, bronchitis
4.
Keracunan obat
5.
Faktor heriditer
6.
Idiopatik
C. Klasifikasi Kejang Demam
Menurut
livingstone (1970), membagi kejang demam menjadi dua:
1. Kejang Demam Sederhana
Diagnosisnya
:
Ø Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
Ø Serang kejang kurang Dari 15menit atau singkat
Ø Kejang bersifat umum ( tonik/klonik)
Ø Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
Ø Frekuensi kejang kurang dari 3 kali/tahun
Ø Temperatur lebih dari 39 derajat celcius
2. Epilepsi Yang di Provokasi
Demam
Diangnosisnya:
Ø Kejang lama dan bersifat local
Ø Umur lebih dari 6 bulan
Ø Frekuensi serang lebih dari 4 kali/tahun
Ø EEG telah tidak demam abnormal
3.
Kejang Demam Berulang
Diangnosisnya:
Ø Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam
D. Gejala
Gejala
Berupa:
1.
Suhu anak tinggi
2.
Anak pucat/diam saja
3.
Mata terbelalak keatas disertai
kekakuan dan kelemahan
4.
Umumnya kejang berlangsung singkat
5.
Gerakan sentakan berulang tanpa
didahului kekakuan atau hanya sentakan atau kekakuan local
6.
Serangan tonik klonik (dapat
berhenti sendiri)
7.
Kejang dapat diikuti sementara berlangsung
beberapa menit
8.
Sering kali kejang berhenti
sendiri
E. Cara Mengatasi
Beberapa tips bagi orang tua dirumah:
1.
Hindari kondisi demam yang terlalu
tinggi, berikan obat penurun panas dan selalu siapkan termometer pribadi
dirumah. Sehingga anda dapat segera membawa anak anda bila panas tidak turun
atau tidak terlalu tinggi
2.
Bila terjadi kejang, jangan panik
dan tetaplah tenang
3.
Kendorkan pakaian anak, miringkan
agar bila anak muntah atau mengeluarkan lendir dapat segera diseka dan
dikeluarkan (mencegah aspirasi)
4.
Siapkan atau berikan diazepam
rectal, untuk dosis mudahnya, 5mg pada anak berat badan < 10 > =10kg
5.
Segera bawa kerumah sakit, apalagi
bila kejang tidak berhenti setelah pemberian diazepam rectal
VII.
Evaluasi
Penyuluhan telah diberikan dan
masyarakat sudah mengetahui tentang Kejang Demam.
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Diabetes Mellitus (DM)
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Diabetes Mellitus
Sasaran :
Semua Pasien yang hadir di Posyandu Helvetia
Waktu :
35 Menit
Tempat/Tanggal :
I.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Diharapkan kepada masyarakat agar dapat
mengetahui bahaya Diabetes Mellitus serta pencegahannya.
2.
Tujuan Khusus
v Agar masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya Diabetes Mellitus
v Agar masyarakat lebih mengetahui tanda dan gejala Diabetes Mellitus
v Agar masyarakat lebih mengetahui pencegahan Diabetes Mellitus
II.
Metode
1.
Ceramah, Diskusi, Promosi
kesehatan
2.
Tanya Jawab Langsung
III.
Media
Poster
IV.
Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
V.
Kegiatan
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan
|
Kegiatan Audiens
|
Waktu
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menyampaikan materi kepada
masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus
|
Mendengarkan dan
menjawab
|
10 Menit
|
Penyajian
|
Menyampaikan isi
materi tentang Diabetes Mellitus
|
Mendengar
|
15 Menit
|
Evaluasi
|
Memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya tentang Diabetes Mellitus
|
Bertanya kepada
penyaji
|
10 Menit
|
Penutup
|
Menyimpulkan
hasil materi
|
Mendengar
|
10 Menit
|
VI. Materi
A. Penyakit Diabetes Mellitus
(DM)
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal
sebagai penyakit kencing manis atau
penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan system
metabolism dalam tubuh, dimana organ pancreas tidak mampu memproduksi hormone
insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh
pancreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah
dan insulin dibutuhkan untuk merubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi
energy yang diperlukan tubuh manusia. Hormone insulin berfungsi menurunkan
kadar gula dalam darah.
B.
Sebenarnya bias dengan berbagai
macam cara
Misalnya:
1. Genetik Atau Faktor Keturunan
Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diawariskan, bukan
ditularkan. Anggota keluarga penderita DM diabetes memiliki kemungkinan lebih
besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak
menderita DM. para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit yang
terpaut kromoson seks atau kelamin. Biasanya kaum perempuan sebagai pihak yang
membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya.
2. Virus Dan Bakteri
Virus penyebab DM adalah rubella, mumps dan human coxsackievirus B4
melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan
destruksi atau perusakan sel. Bias juga virus ini menyerang melalui reaksi
otoimunitas yang menyebabkan hilang otoimun dalam sel beta.
3. Bahan Toksik atau Beracun
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah
alloxan,pyrinuron (rodentisida) dan streptozoctin (produk dari sejenis jamur)
bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.
4. Nutrisi
Nutrisi yang berlebihan (overnutrion) merupakan factor resiko pertama
yang diketahui menyebabkan DM. semakin berat badan berlebihan tau obesitas
akibat nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan seseoarang terjangkit
DM.
C. Tanda Dan Gejala Diabetes
Mellitus
Tanda awal yang dapat
diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat
langsung dari efek peningkatan kadar gula darah,dimana peningkatan kadar gula
dalam darah mencapai nilai 160-180mg/dl dan
air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose),
sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Meskipun tidak semua
dialami oleh penderita :
1.
Jumlah urine yang dikeluarkan
lebih banyak (Polyuria)
2.
Sering atau cepat merasa
haus/dahaga (Polydipsia)
3.
Lapar yang berlebihan atau makan
banyak (Polyphagia)
4.
Frekwensi urine meningkat/kencing
terus (Glycosuria)
5.
Kehilangan berat badan yang tidak
jelas sebabnya
6.
Kesemutan/mati rasa pada ujung
syaraf ditelapak tangan dan kaki
7.
Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8.
Mengalami rabun penglihatan secara
tiba-tiba
9.
Apabila luka/tergores (koreng)
lambat penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
D. Tipe Penyakit Diabetes
Mellitus
1. Diabetes Mellitus Tipe I
Diabetes Mellitus Tipe I adalah diabetes yang bergantung
pada insulin dimana tubuh kekurangan hormone insulin, dikenal dengan istilah
insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel
beta penghasilan insulin pada pulau-pulau Langerhans pancreas. Diabetes
Mellitus tipe I banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe I hanya dapat di obati
dengan pemberian therapy insulin yang dilakukan secara terus menerus
berkeseimbangan. Riwayat. Keluarga, diet dan factor lingkungan sangat haruslah
diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya sebaiknya
menggunakan alat test gula darah.terutama pada anak-anak atau balita terserang
berbagai penyakit .
2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes
tipe 2 adalah dimana hormone insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan
semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin dependent Diabetes Millitus
(NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemukinan seperti kecacatan dalam
produksi insulin, resistensis terhadap insulin yang ditandain dengan
meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada
beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya risisten terhadap insulin,
diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2,
pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan
dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan
pemberian tablet diabetic. Apabila dengan pemberian table belum maksimal respon
penanganan level gula dalam darah maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk
diberikan.
E. Apa Bahaya Penderita DM?
Penyakit
DM dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan jiwa maupun
mempengaruhi kualitas hidup seseorang :
·
Komplikasi Akut
1.
Komplikasi akut yang paling
berbahaya adalah terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah sangat rendah),
karena dapat mengakibatkan koma (tidak sadar) bahkan kematian bila tidak cepat
ditolong. Keadaan hipoglikemia ini biasanya dipicu karena penderita tidak patuh
dengan jadwal makanan (diet) yang telah ditetapkan, sedangkan penderita tetap
minum obat anti diabetika atau mendapatkan infeksi insulin. Gejala-gejala
terjadinya hipoglikemia adalah rasa lapar, lemas, gemetar, sakit kepala,
keringat dingin dan bahkan sampai kejang-kejang.
2.
Koma pada penderita DM juga dapat
disebabkan karena tingginya kadar gula dalam darah, yang biasanya dipicu adanya
penyakit infeksi atau karena dianjurkan. Gejala dari hiperglikemia adalah rasa
haus, kulit hangat dan kering, mual dan muntah, nyeri abdomen, pusing dan
poliuria. Karena sulit untuk membedakan komplikasi karena hipo atau
hiperglikemia, maka dianjurkan kalau ada gejala-gejala seperti diatas pada
penderita DM, lebih baik segera ditolong dengan diberikan air gula atau permen,
kemudian penderita segera dikirim ke Rumah Sakit.
·
Komplikasi Kronis
Bila
sudah terjadi komplikasi yang mengakibatkan tingginya kadar gula darah dalam
waktu lama seperti gangguan pada saraf, mata, hati, jantung, pembuluh darah dan
ginjal, selain upaya menurunkan kadar gula darah dengan obat antibiotic/insulin
dan terapi diet, perlu pengobatan untuk komplikasinya. Diet juga ditujukan
untuk mengurangi / menyembuhkan komlikasi tersebut (misalnya kadar kolesterol juga
tinggi, diet diarahkan juga untuk menurunkan kadar kolesterol tersebut).
F. Pencegahan dan Pengobatan DM
·
DM dapat dicegah dengan menerapkan
hidup sehat sedini mungkin yaitu dengan mempertahankan pola makanan sehari-hari
yang sehat dan seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran, buah dan serat,
membatasi makanan yang tinggi karbohidrat, protein dan lemak, mempertahankan BB
yang normal sesuai dengan umur dan tinggi badan ( TB) serta olah raga (OR)
teratur sesuai umur dan kemampuan.
·
Tujuan pengobatan penderita DM
ialah: untuk mengurangi gejala, menurunkan BB bagi yang kegemukan dan mencegah
terjadinya komplikasi.
1.
Diet penderita DM sangat
dianjurkan untuk menjalankan diet sesuai yang dianjurkan, yang mendapat
pengobatan anti diuretic atau insulin, harus mentaati diet terus menerus baik
dalam jumlah kalori, komposisi dan waktu makan harus teratur. Ketaatan ini sangat
diperlukan juga pada saat : undangan/pesta, melakukan perjalanan, olah raga
(OR) dan aktivitas lain.
2.
Obatan-obatan
Tablet/suntikan anti diabetes diberikan,
namun therapy diet tidak boleh dilupakan dan pengobatan penyulit lain menyertai
/ suntikan insulin
3.
Olah Raga
Dengan olahraga teratur
sensitivitas sel terhadap insulin menjadi lebih baik, sehingga insulin yang ada
walaupun relative kurang, dapat dipakai dengan lebih efektif. Lakukan olahraga
1-2 jam sesudah makan terutama pagi hari
selama ½-1 jam perhari minimal 3 kali /seminggu. Penderita DM sebaiknya
konsultasi gizi kepada dokter atau nutritionis (ahli gizi) setiap 6 bulan
sekali untuk mengatur pola diet dan makan guna mengakomodasikan pertumbuhan dan
perubahan BB sesuai pola hidup. Penderita DM dianjurkan untuk melakukan
olahraga secara teratur 3-4 kali/seminggu, setidaknya 20-30 menit (misalnya
jalan kaki cepat, senam). Untuk BB pada penderita gemuk atau obesitas. Bila
melakukan olahraga berat sebaiknya sebelum, selama dan sesudah olahraga memonitor
kadar gula darah, khususnya untuk DM tipe I, guna menentukan kebutuhan insulin
dan asupan makanan harus disesuaikan.
Cukup snak kecil
sebelum olahraga pada gula darah <80mg/dl. Untuk olahraga yang lama snack
diperlukan setiap ½-1 jam. Pada olahraga berat dan lama seperti ski lintas
alam, dosis insulin perlu diturunkan untuk mencegah hipoglikemia (kadar gula
darah turun). Pada penderita DM dianjurkan memperbanyak cairan sebelum, selama
dan sesudah olahraga untuk mencegah dehidrasi.
VII.
Evaluasi
Penyuluhan telah
diberikan dan masyarakat sudah mengetahui tentang bagaimana tanda dan gejala
Diabete Mellitus serta cara pencegahannya.
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Gizi Buruk
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Gizi Buruk
Sasaran :
Semua Pasien Yang Datang ke Puskesmas
Waktu :
45 menit
Tempat/Tanggal :
I.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Diharapkan kepada masyarakat agar dapat mengetahui bahaya dan ciri-ciri
anak uang menderita Gizi Buruk.
2.
Tujuan Khusus
v Agar masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya Gizi Buruk
v Agar masyarakat lebih mengetahui ciri-ciri anak yang menderita Gizi
Buruk
v Agar masyarakat lebih mengetahui pencegahan Gizi Buruk
II.
Metode
1.
Ceramah, Diskusi, Promosi
kesehatan
2.
Tanya Jawab Langsung
III.
Media
Poster
IV.
Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
V.
Kegiatan
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan
|
Kegiatan Audiens
|
Waktu
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menyampaikan materi kepada
masyarakat tentang Gizi Buruk
|
Mendengarkan dan
menjawab
|
10 Menit
|
Penyajian
|
Menyampaikan isi
materi tentang Gizi Buruk
|
Mendengar
|
15 Menit
|
Evaluasi
|
Memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya tentang Gizi Buruk
|
Bertanya kepada
penyaji
|
10 Menit
|
Penutup
|
Menyimpulkan
hasil materi
|
Mendengar
|
10 Menit
|
VI.
Materi
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas
sumber daya manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan
angka kematian tetapi jiga menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel
otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan.
Penyakit-penyakit gizi di Indonesia terutama tergolong
kedalam kelompok penyakit defesiensi.
Penyakit gizi lebih (overmutrition) dan keracunan pangan (food intoxication)
belum dianggap telah mencapai tingkat bahaya nasional. Meskipun demikian, semakin banyak perhatian para ahli kesehatan
dan gizi yang diajukan pada penyakit-penyakit gizi metabolic yang tergolong
kelompok gizi lebih.
Pada tahun 1988 kementrian kesehatan Republik Indonesia
mengenal 4 jenis penyakit defesiansi gizi yang dianggap sudah mencapai
kegawatan nasional karena kerugian yang mungkin ditimbulkannya terhadap
pembangunan Bangsa Indonesia secara Nasional.
a.
Penyakit Kekurangan Kalori dan
Protein
b.
Penyakit Defisiensi Vitamin A
c.
Penyakit defesiensi Yodium
d.
Penyakit Anemia Defisiensi Zat
Besi
Pengenalan keempat penyakit defisiensi tingkat nasional ini terjadi
secara bertahap. Pada permulaan terjadi pada tahun 1950, baru penyakit KKP dan
Defisiensi Vitamin A yang dikenal mempunyai tingkat kegawatan nasional,
kemudian pada dasawarsa berikutnya lagi dilebarkan mencakup Defisiensi Fe. Hal
ini terjadi karena penelitian dan para ahli berangsur-angsur bertambah dan mencurahkan perhatiannya lebih banyak kepada
penyakit-penyakit tersebut.
Dampak yang ditimbulkan
akibat Gizi Buruk
Berbagai masalah
yang timbul akibat Gizi buruk antara lain tingginya angka kelahiran bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Hal ini disebab kan, jika ibu hamil menderita
kurang Energi Protein akan berpengaruh pada gangguan fisik, mental dan
kecerdasan anak, dan juga meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kurang zat
besi. Bayi yang kurang zat besi dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan
sel-sel otak, yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak.
Secara umum gizi
buruk pada bayi, balita dan ibu hamil dapat menciptakan generasi yang secara
fisik dan mental lemah. Dilain pihak gizi buruk rentan terhadap penyakit karena
menurunnya daya tahan tubuh.
Penyakit defisiensi KKP
Penyakit kekurangan
Kalori dan Protein diberi nama Internasional Calori Protein Malnutrition (CPM)
dan kemudian diganti dengan Protein Energi Malnutrition (PEM). Penyakit ini
mulai banyak diselidiki di Afrika, dibenua tersebut dikenal dengan nama local
Kwashiorkor, yang berarti penyakit rambut merah. Ditempat tersebut masyarakat
menganggap Kwashiorkor sebagai kondisi yang biasa terdapat pada anak kecil yang
sudah mendapat adik lagi.
Di Indonesiapun
pendapat ini terdapat di kalangan para ibu
dan masyarakat yang kurang mampu ekonominya. Kondisi anak dengan
gejala-gejala KKP ini dianggap kondisi biasa dan sudah mendapat adik lagi.
Termiologi yang dipergunakan oleh masyarakat kita ialah kondisi kesundulan
artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang telah muncul dilahirkan.
Salah satu gejala
dari penderita KKP ialah hepatomegali, yaitu pembesaran hepar yang terlihat
oleh ibu-ibu sebagai pembuncitan perut. Anak yang menderita tersebut sering
pula terkena infestasi cacing dan mengeluarkan cacing dari anusnya. Kedua
gejala pembuncitan perut dan keluar cacing ini di asosiasikan dalam pendapat
bahwa anak yang buncit perutnya itu karena menderita penyakit cacingan. Maka
masyarakat di Indonesia terutama para ibunya berpendapat bahwa anak yang buncit
perutnya itu bukan karena menderita KKP tetapi karena penyakit cacingan.
Faktor Penyebab Gizi Buruk
1.
Penyebab Tak Langsung
Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi,
menderita penyakit infeksi, cacat bawaan, menderita penyakit kanker.
2.
Penyebab Langsunga
Ketersediaan pangan rumah
tangga, perilaku, pelayanan kesehatan
Sedangkan faktor-faktor lain
selain faktor kesehatan, tetapi juga merupakan masalah utama Gizi Buruk adalah
kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan dan kesempatan kerja. Oleh
karena itu, untuk mengatasi gizi buruk dibutuhkan kerja sama lintas sektor.
Tanda-tanda gejala
dari gizi buruk tergantung dari jenis nutrisi yang mengalami defisiensi.
Walaupun demikian, gejala umum dari gizi buruk adalah :
v
Kelelahan dan kekurangan energi
v
Pusing
v
System kekebalan tubuh yang rendah
(yang mengakibatkantubuh kesulitan untuk melawan infeksi)
v
Kulit yang kering dan bersisik
v
Gisi bengkak dan berdarah
v
Gigi yang membusuk
v
Sulit untuk berkonsentrasi dan
mempunyai reaksi yang lambat
v
Berat badan kurang
v
Pertumbuhan yang lambat
v
Kelemahan pada otot
v
Perut kembung
v
Tulang yang mudah patah
v
Terdapat maslah pada fungsi organ
tubuh.
Didalam
klinik sekarang dibedakan gambaran penyakit Kwashiorkor, Marasmus dan
Marasmickwashiorkor. Dalam pandangan ahli gizi semua gambaran klinik tersebut
termasuk berbagai variasi bentuk KKP.
v Kwashiorkor adalah penyakit KKP dengan kekurangan protein sebagai
penyebab dominan, dengan tanda-tanda dan
gejala adalah sebagai berikut :
Ø Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai
seluruh tubuh.
Ø Perubahan status mental
Ø Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa
rasa sakit.
Ø Wajah membulat dan sembab
Ø Pandangan mata sayu
Ø Pembesaran hati
Ø Kelainan kulit berupa bercak muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkelupas.
v Marasmus merupakan gambaran KKp dengan defisiensi energi yang ekstrem, dengan
tanda-tanda dan gejala sebagai berikut :
Ø Tampak sangat kurus
Ø Wajah seperti orang tua
Ø Cengeng, rewel
Ø Kulit keriput
Ø Perut cekung
v Marasmickwashiorkor merupakan
kombinasi defisiensi kalori protein pada berbagai variasi dan merupakan
gabungan beberapa gejala klinik Kwashiorkor-Marasmus
Untuk diagnosa
terjadinya gizi buruk, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan :
v Memeriksa tinggi dan berat badan
pasien untuk menentukan BMI (Body Mas Index).
v Melakukan pemeriksaan darah untuk melihat ketidak normalan.
v Melakukan pemeriksaan X-Ray untuk memeriksa apakah ada kelainan pada
tulang dan organ tubuh lain.
v Memeriksa penyakit atau kondisi lain
yang dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk.
Penyakit penyerta / penyulit pada anak Gizi Buruk
Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, anak yang berada dalam status gizi buruk, umumnya sangat
rentan terhadap penyakit. Seperti lingkaran setan, penyakit-penyakit tersebut
justru menambah rendahnya status gizi anak. Penyakit-penyakit tersebut adalah :
v
ISPA
v
Diare persisten
v
Cacingan
v
Tuberculosis
v
Malaria
v
HIV/AIDS
Penanganan Anak Dengan Kasus Gizi Buruk
Pemberian makanan
secara teratur, bertahap, porsi kecil, sering dan mudah diserap. Aneka ragam makanan, beri ASI, makanan yang
mengandung minyak, santan dan lemak, berikan buah-buahan.
Cara mengatasi masalah
v
Lingkungan harus disehatkan
misalnya dengan mengupayakan perkarangan rumah menjadi taman gizi.
v
Perilaku harus diubah sehingga
menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS bidang gizi yang harus diperhatikan adalah :
v
Makana denga Gizi seimbang
v
Minum tablet besi selama hamil
v
Member ASi Eksklusif
v
Mengkonsumsi garam beryodium
v
Member bayi dan balita kapsul
vitamin A
Pemecahan Masalah Gizi
Masalah gizi buruk, tidak dapat diselesaikan sendiri oleh sektor
kesehatan. Gizi Buruk merupakan dampak dari berbagai macam penyebab seperti
rendahnya tingkat pendidikan, kemiskinan, ketersediaan pangan, transportasi,
adat istiadat (social budaya), dan sebagainya. Oleh karena itu pemecahannyapun
secara komprehensip.
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat) dapat merupakan titit-titik pangkal bagi terciptanya
lingkungan sehat dan hilangnya pengganggu kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam
praktiknya kedua hal tersebut diupayakan melalui perilaku manusia. Lingkungan
akan menjadi sehat, jika manusia mau
berperilaku hidup bersih dan sehat. Pengganggu kesehatan juga akan
dihilangkan jika manusia mau berperilaku untuk mengupayakannya. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa penyebab utama timbulnya masalah-masalah gizi dalam
bidang kesehatan adalah masalah perilaku. Misalnya untuk mencegah
terjadinya kekurangan protein pada
balita, maka perilaku ibu dalam member makanan balitanya harus diubah, sehingga
menjadi pola makan dengan gizi seimbang.
Perilaku keluarga dalam memanfaatkan pekarangan juga harus diubah, sehingga
pekarangan menjadi taman gizi
VII. Evaluasi
Penyuluhan telah
diberikan dan masyarakat sudah mengetahui tentang Gizi Buruk dan ciri-ciri yang
menderita Gizi Buruk.
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sasaran :
Semua ibu-ibu yang datang ke Posyandu
Waktu :
45 Menit
Tempat/Tanggal :
I.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Diharapkan kepada
masyarakat agar dapat mengetahui bahaya DBD serta pencegahannya.
2.
Tujuan Khusus
v Agar masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya DBD
v Agar masyarakat lebih mengetahui tanda dan gejala DBD
v Agar masyarakat lebih mengetahui pencegahan DBD
II.
Metode
1.
Ceramah, Diskusi, Promosi
kesehatan
2.
Tanya Jawab Langsung
III.
Media
Poster
IV.
Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
V.
Kegiatan
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan
|
Kegiatan Audiens
|
Waktu
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menyampaikan materi kepada
masyarakat tentang DBD
|
Mendengarkan dan
menjawab
|
10 Menit
|
Penyajian
|
Menyampaikan isi
materi tentang DBD
|
Mendengar
|
15 Menit
|
Evaluasi
|
Memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya tentang DBD
|
Bertanya kepada
penyaji
|
10 Menit
|
Penutup
|
Menyimpulkan
hasil materi
|
Mendengar
|
10 Menit
|
VI.
Materi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.
Penyakit DBD masa ingkubasi awal hari ke-1-4,
pengobatannya tidak selalu harus diberikan obat antibiotika. Yang terpenting
adalah perbaikan antibody tubuh dengan
perbanyak istirahat dengan mengurangi gerakan tubuh, makan teratur semaxsimal
mungkin, perbanyak cairan tubuh dengan minum air putih atau minuman isotonic
sebanyak-banyaknya sesuai dengan berat badan penderita (karena anak kecil
memiliki keterbatasan untuk minum).
Selama nyamuk aides aigypti tidak terkontaminasi virus
dengue maka gigitan nyamuk DBD tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut
menghisap darah penderita DBD maka nyamuk menjadi bahaya karena bisa menularkan
virus dengue yang mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk jenis aedes
aegypti agar virus dengue tidak menular dari orang yang satu ke orang yang
lain.
Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi
terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam
berdarah mempunyai cirri-ciri merah terang. Selain itu tanda dan gejala lainnya
adalah sakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala
berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil
kasus bisa menyebabkan sindrom Shock
dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan
yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera berkonsultasi ke
dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut.
Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena
mengnggap ringan gejala-gejala tersebut.
Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari orang
yang tertular dapat mengalami menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4
bentuk berikut ini :
v Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun
v Dengue Klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4-7 hari,
nyeri-nyeri pada tulang, di ikuti dengan munculnya bintik-bintik atau
bercak-bercak perdarahan dibawah kulit.
v Dengue Haemorrhagic Fefer (Demam Berdarah Dengue/DBD) gejalanya sama
dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung
(epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
v Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan Syok/
presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena seringnya
terjadi perdarahan dan syok maka penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi,
oleh karena itu setiap penderita yang diduga menderita Demam Berdarah dalam
tingkat yang manapun harus segera dibawa kedokter atau Rumah Sakit, mengingat
sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.
Demam berdarah umumnya
lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil
terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga
pasien dianggap afebril.
Tanda dan gejala :
v
Demam tinggi mendadak disertai
nyeri kepala, nyeri belakang bola mata dan terkadang juga nyeri perut.
v
Ada tanda ruam atau bintik merah
dikulit.
v
Tidak disertai dengan batuk atau
sakit ditenggorokan.
v
Trombosit dan leukosit turun
(kurang dari normal)
v
Terjadi peningkatan hematokrit
(naik 20% dari normal)
v
Perdarahan pada jaringan lunak
(hidung, mulut dan gusi)
Penyakit
DBD berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Masyarakat
yang kurang peduli kebersihan lingkungan dan ancaman penyakit berbahaya
merupakan lokasi yang sangat baik sebagai endemik DBD. Diperlukan kesadaran dan
peran aktif semua lapisan masyarakat untuk mengenyahkan demam berdarah dengue
dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Epidemologi
Wabah pertama terjadi pada
tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika dan Amerika Utara. Penyakit ini
kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di asia
Tenggara pada 1950-an hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab
kematian utama diantaranya yang terjadi pada anak-anak didaerah tersebut.
Diagnosis
Diagnosis demam berdarah bisa
dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber
infeksi, ruam petikial dengan trombositopenia
dan leucopenia relative. Serologi dan
reaksi berantai polymerase tersedia untuk memastikan diagnose demam berdarah
jika teridikasi secara klinis. Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat
mengurangi risiko kematian dari pada menunggu akut.
Pencegahan
Tidak ada vaksin
yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Pencegahan utama
demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vector nyamuk demam
berdarah. Inisiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna
(misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang
disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang
hal-hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Pencegahan DBD yaitu
dengan 3M+1T :
v
Menguras bak mandi untuk
memastikan tidak adanya larva atau telur nyamuk melekat didinding bak mandi.
v
Menutup tempat penampungan air
agar tidak ada tempat nyamuk untuk bertelur.
v
Mengubur bahan bekas sehingga
tidak dapat menampung air hujan untuk berkembang nyamuk.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan
agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut :
1.
Melakukan kebiasaan baik, seperti
makan-makanan bergizi, rutin olah raga dan istirahat yang cukup.
2.
Memasuki masa pancaroba,
perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu
menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur
barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik
nyamuk, meskipun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena
dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas
tersebut didaur ulang.
3.
Fogging atau pengasapan hanya akan
mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik-jentik
pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangan nyamuk.
4.
Segera berikan obat penurun panas
untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi.
Pengobatan
Bagian terpenting
dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga
penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat
dilakukan, penambahan dengan cairan
intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi
yang berlebihan Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun
drastic. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum ekstrak
daun jambu biji. Merujuk hasil kerja sama penelitian Fakultas Kedokteran Unair dan BPOM, ekstrak
daun jambu biji bisa menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga
meningkatkan trombosit tanpa efek samping.
Korban akibat DBD
diperkirakan terus bertambah terutama pasca banjir, pergantian musim, dan pada
waktu curah hujan jarang terjadi dimana banyak penampungan air seperti vas
bunga, tendon air, bak mandi, tempayan serta ban bekas, kaleng bekas botol
minuman bekas dan sebagiannya yang dekat dengan lingkungan pemukiman penduduk
tidak dibersihkan, sehingga menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti
penular DBD.
Nyamuk ini juga
menularkan penyakit chikungunya yang menyerang otot-otot dan menimbulkan nyeri
berat. Menggigit pada siang hari dengan waktu efektif 2 jam setelah matahari
terbit (pukul 08.00 – 12.00) dan berapa jam setelah matahari tenggelam (pukul
15.00-17.000. setelah digigit nyamuk, antara 3-14 hari kemudian atau biasanya 4-7 hari akan
menunjukkan gejala atau tanda-tanda DBD. Penyakit ini dapat dicegah dengan
menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yaitu menggunakan obat nyamuk oles
(repellent), mengunakan kelambu bila tidur siang, dan usir nyamuk dengan obat
nyamuk bakar/semprot baik didalam maupun diluar rumah pada pagi dan sore hari.
Tanda atau gejala
DBD yang muncul seperti bintik-bintik merah pada kulit. Selain itu suhu badan
lebih dari 380 C, badan terasa lemah dan leseu, gelisah, ujung tangan dan kaki
dingin berkeringat, nyeri ulu hati, dan muntah. Dapat pula disertai pendarahan
seperti mimisan dan buang air besar bercampur darah serta turunnya jumlah
trombosit hingga 1000.000/mm3 . tidak perlu menunggu semua gejala
ini muncul, bila menemukan beberapa tanda segera periksakan kedokter atau
sarana terdekat.
Pertolongan pertama
pada penderita dapat dilakukan dengan memberikan minum sebanyak-banyaknya (air
masak, air dalam kemasan, air the, dsb), mengompreskan air dingin pada
penderita, serta memberikan obat penurun panas.
Bila ada riwayat kejang, berikan obat anti kejang.
Orang yang
terindikasi terserang demam berdarah harus secepatnya diberi pertolongan medis
dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau rumah sakit untuk diobati. Terlambat
member pertolongan pada penderita DBD dapat menyebabkan penderita meninggal
dunia.
VII.
Evaluasi
Penyuluhan telah
diberikan dan masyarakat sudah mengetahui tentang bagaimana tanda dan gejala
DBD serta cara pencegahannya.
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Kanker Payudara
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Kanker Payudara
Sasaran :
Ibu-ibu yang datang ke Posyandu
Waktu :
40 menit
Tempat/Tanggal :
I.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Diharapkan
kepada masyarakat agar dapat mengetahui bahaya Kanker Payudara serta pencegahannya.
2.
Tujuan Khusus
v Agar masyarakat lebih mengetahui tentang bahaya Kanker Payudara
v Agar masyarakat lebih mengetahui tanda dan gejala Kanker Payudara
v Agar masyarakat lebih mengetahui pencegahan Kanker Payudara
II.
Metode
1.
Ceramah, Diskusi, Promosi
kesehatan
2.
Tanya Jawab Langsung
III.
Media
Poster
IV. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
V. Kegiatan
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan
|
Kegiatan Audiens
|
Waktu
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menyampaikan materi kepada
masyarakat tentang penyakit Kanker Payudara
|
Mendengarkan dan
menjawab
|
10 Menit
|
Penyajian
|
Menyampaikan isi
materi tentang Kanker Payudara
|
Mendengar
|
15 Menit
|
Evaluasi
|
Memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya tentang Kanker Payudara
|
Bertanya kepada
penyaji
|
10 Menit
|
Penutup
|
Menyimpulkan
hasil materi
|
Mendengar
|
10 Menit
|
VI.
Materi
A. Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam
jaringan payudara. Kanker bias mulai tumbuh di dalam kelejar susu, saluran susu,
jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
Kanker merupakan buah dari perubahan sel yang mengalami
pertumbuhan tidak normal dan tidak terkontrol. Peningkatan jumlah sel tak
normal ini umumnya membentuk benjolan yang disebut tumoratau kanker. Tidak
semua tumor bersifat kanker. Tumor yang bersifat kanker disebut tumor ganas,
sedangkan yang bukan kanker disebut tumor jinak. Tumor jinak biasanya merupakan
gumpalan lemak yang terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai kantong sel
tumor jinak tidak menyebar ke.
B. Faktor Risiko Penyebab Kanker
Payudara
Beberapa factor risiko yang berpengaruh adalah :
1.
Usia
Sekitar 60% kanker
payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada
wanita berusia diatas 75 tahun
2.
Pernah menderita kanker payudara
Setelah payudara yang
terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat
meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
3.
Riwayat keluarga yang menderita
kanker payudara.
Wanita yang ibu,
saudara perempuan atau anaknya menderita kanker
4.
Tidak memiliki anak atau hamil di
usia tua
Wanita yang tidak
memiliki anak atau memiliki anak pertama
diatas usia30 tahun memiliki resiko terkena kanker payudara sedikit lebih
tinggi daripada yang bukan. Sering hamil pada usia muda, menurunkan resiko terkena
kanker payudara, mengapa ? kanker kehamilan menurunkan jumlah total siklus
menstruasi wanita dalam hidupnya, inilah alasannya.
5.
Menggunakan Pil KB
Studi menemukan bahwa
wanita yang menggunakan pil KB dalam jangka panjang memilki resiko agak lebih
besar terkena kanker payudara daripada yang bukan.
6.
Tidak Menyusui Anak
Beberapa studi
menemukan bahwa menyusui anak dalam jangka panjang (1.5-2 tahun), terutama
dapat agak menurunkan resiko terkena kanker payudara. Penjelasan yang mungkin
adalah karena menyusui menurunkan jumlah total siklus menstruasi wanita.
7.
Alkohol
Penggunaan minuman
beralkohol amat jelas terkait dengan meningkatnya resiko terkena kanker
payudara.
8.
Obesitas atau kelebihan berat
badan
Kelebihan berat badan
atau obesitas ditemukan dapat meningkatkan resiko terkena payudara, terutama
bagi perempuan paska menopause.
9.
Kanker Aktivitas Fisik
C. Gejala-Gejala Yang Menandakan
Adanya Serangan Kanker
1.
Timbulnya banjolan pada payudara
yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya
tidak beraturan.
2.
Bentuk, ukuran atau berat salah
satu payudara berubah
3.
Timbulnya benjolan kecil dibawah
ketiak
4.
Keluar darah, nanah, atau cairan
encer dari putting susu
5.
Kulit payudara mengerut seperti
kulit jeruk
6.
Bentuk atau arah putting berubah, misalnya
putting susu tertekan ke dalam kanker sebagai sel yang abnormal
D. Jenis-Jenis Kanker Payudara
·
Kanker Payudara Terinflamasi (IBC)
: jenis kanker payudara invasive yang jarang terjadi ini, statistiknya adalah
sekitar 1-3% dari semua kasus kanker payudara. Biasanya tidak terjadi benjolan
tunggal atau tumor. Sebaliknya, IBC membuat kulit payudara terlihat merah dan
terasa hangat.
·
Penyakit paget pada putting :
jenis kanker payudara ini dimulai pada duktus dan menyebar ke kulit putting dan
kemudian ke areola (lingkungan gelap di sekeliling putting).
E. Yang Paling Beresiko
Terserang Penyakit Kanker Payudara, Yaitu :
1.
Jika dalam keluarga ada penderita
kanker payudara
2.
Mendapat haid pertama pada usia
muda, atau terlambat mengalami manepause.
3.
Tidak pernah menyusui anak
4.
Kegemukan
5.
Tidak pernah melahirkan anak
6.
Pernah mendapat terapi hormone
7.
Pernah mendapat radiasi pada
payudara
F. Stadium Kanker
·
I Kanker invasive kecil (ukuran
tumor <2cm dan tidak menyerang kelenjar getah bening)
·
II Kanker invasive (ukuran tumor 2-5cm
dan sudah menyerang kelenjar getah bening)
·
III Kanker invasive besar (ukuran
tumor >5cm dan benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit, pecah ataupun
berdarah/bernanah)
·
IV Sel Kanker sudah
bermetastesis/menyebar ke organ lain seperti paru-paru, liver, tulang ataupun
otak.
G. Pencegahan
Kanker payudara dapat dicegah dengan cara:
1.
Hindari penggunaan BH yang terlalu
ketat dalam waktu lama
2.
Hindari banyak merokok dan
mengkonsumsi alcohol
3.
Lakukan pemeriksaan payudara
sendiri, setiap bulan.
4.
Hindari terlalu banyak terkena
sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya
5.
Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi
buah-buahan dan sayuran segar. Sebaiknya sering mengkonsumsi kedelai serta
produk olahannya, seperti tempe, tahu dan susu kacang kedelai, sebab kedelai
mengandung phyto estrogen, yaitu genistein, yang bermanfaat untuk mengurangi
resiko terjadi kanker payudara
6.
Lakukan olahraga secara teratur
7.
Hindari terlampau banyak makan
makanan berlemak tinggi
8.
Atasi stress dengan baik, misalnya
lewat relaksasi dan meditasi
9.
Makanlah lalap kunir puti (temu
mangga) lebih kurang dua ruas jari setiap hari.
H. Pengobatan
Cara
pengobatanya dengan:
·
Pembedahan
·
Penyinaran dan
·
Terapi kimia.
Peluang sembuh
dari sakit kanker relative amatlah kecil
VII.
Evaluasi
Penyuluhan telah
diberikan dan masyarakat sudah mengetahui tentang Kanker Payudara dan
pencegahannya.
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan :
Merokok
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian Merokok
Sasaran :
Semua pasien yang datang ke Puskesmas
Waktu : 40 menit
Tempat/Tanggal :
I.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Diharapkan kepada masyarakat agar dapat mengetahui bahaya Merokok serta
pencegahannya.
2.
Tujuan Khusus
v
Agar masyarakat lebih mengetahui
tentang bahaya Merokok
v
Agar masyarakat lebih mengetahui dampak
merokok
v
Agar masyarakat lebih mengetahui
pencegahan Rokok
II.
Metode
1.
Ceramah, Diskusi, Promosi
kesehatan
2.
Tanya Jawab Langsung
III.
Media
Poster
IV.
Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
V.
Kegiatan
Tahap Kegiatan
|
Kegiatan
|
Kegiatan Audiens
|
Waktu
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menyampaikan materi kepada
masyarakat tentang Rokok
|
Mendengarkan dan
menjawab
|
10 Menit
|
Penyajian
|
Menyampaikan isi
materi tentang Rokok
|
Mendengar
|
15 Menit
|
Evaluasi
|
Memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya tentang Rokok
|
Bertanya kepada
penyaji
|
10 Menit
|
Penutup
|
Menyimpulkan
hasil materi
|
Mendengar
|
10
Menit
|
VI.
Materi
A. Pengertian Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan
sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuali
itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di
sekitar perokok yang bukan perokok.
Merokok adalah suatu kebiasan yang di terima secara
maluas dalam masyarakat kita, sehingga kadangkala dikaitkan dengan merokok.
Malah tabiat suka meniru dan menyeleweng dari jalan yang benar adalah sesuatu
yang kian menguasai anak-anak kaum Muslimin di zaman ini.
Seputar Rokok
1.
Asap rokok mengandung kurang lebih
4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu TAR,
Nikotin, Karbon monoksida dan sebagainya.
2.
Asap rokok yang baru mati di asbak
mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung
bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi
kadar racun yang siap melayang ke udara.
3.
Seseorang yang mencoba merokok biasanya
akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi
apapun. Seseorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang
yang dimilikinya terbatas.
4.
Sebagian perokok biasanya akan
mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan
yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat.
Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap
rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan
terkena penyakit kanker.
B. Zat Berbahaya Yang Terkandung
Dalam Rokok
1.
Positif karsinogen (Penyebab
Kanker)
2.
Karbonmonoksida (menurunkan kadar
oksigen)
3.
Nikotin (penyebab kecanduan dan
bias menurunkan kerja otot hati), dan
4.
TAR (campuran bermacam-macam zat
beracun)
C. Bahaya atau Dampak Asap
Terhadap
isteri perokok :
·
Melahirkan bayi yang kurang berat
badan
·
Melahirkan bayi yang tidak cukup
bulan
·
Lebih terdedah kepada kanser
·
Mengurangkan kesuburan dan putus
haid awal
Terhadap Anak Perokok:
·
Lebih mudah lelah
·
Mendapatkan jangkitan paru-paru
·
Pertumbuhan paru-paru kanak-kanak
terganggu
·
Mudah menjadi perokok apabila
dewasa kelak
Terhadap
Kehamilan
Merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin
lambat dan dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah (BBLR). Risiko
keguguran pada wanita perokok 2-3 kali lebih sering karena Karbon Monoksida
dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen.
D. Beberapa penyakit yang di
sebabkan oleh rokok:
Ø Penyakit Jantung Dan Struk
Rokok juga merupakan salah
satu penyebab utama serang jantung. Kematian seseorang perokok akibat serangan
jantung lebih banyak disbanding kematian akibat kanker paru-paru. Bahkan rokok
rendah tar atau rendah nikotin tidak akan mengurangi risiko jantung. Dari rokok
yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida yang dihirup, yang
membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk jantung daripada rokok yang
tidak menggunakan filter.
Asap rokok juga
mengandung karbon monoksida yang beracun. Zat beracun ini berjalan menuju
aliran darah dan sebenarnya menghalangi aliran oksigen ke jantung dan ke
organ-organ penting lainnya. Nikotin dapat mempersempit pembuluh darah sehingga
lebih memperlambat lagi aliran oksigen.
Ø Kanker Paru-Paru
asap rokok dari
tembakau mengandung banyak zat kimia penyebab kanker. Asap yang diisap
mengandung berbagai zat ini dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada
paru-paru. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan
oleh merokok.
Ø Emfisema
Perokok berat yang
sudah bertahun-tahun akan mengalami emfisema. Emfisema merupakan penyakit yang
secara bertahap akan membuat paru-paru kehilangan elastisitasnya. Jika
paru-paru kehilangan keelasitasnya maka akan sulit untuk mengeluarkan udara
kotor. Tanda-tandanya adalah mulai mengalami kesulitan bernapas pada pagi dan
malam hari. Lalu disertai dengan batuk yang berat dan mungkin dengan bronchitis kronis. Batuknya
sering kali tidak berhenti dan menjadi kronis.
Ø Lebih Cepat Tua
Hasil penelitian
terhadap para perokok menunjukan bahwa wajah perokok pria maupun wanita lebih
cepat keriput disbanding mereka yang tidak merokok. Proses penuaan dini
tersebut meningkatkan sesuai dengan kebiasaan dan jumlah batang rokok yang di
isap. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa para perokok berat memiliki keriput
pada kulit hamper 5 kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok, bahkan
proses penuaan dini sudah dimulai bagi para remaja yang merokok seperti kulit
keriput, gigi menguning, dan nafas tak sedap.
Ø Kerusakan Tubuh
Dampak negative merokok
tidak hanya membahayakan paru-paru, jantung dan pernafasan kebiasaan merokok
menurut penelitian bisa merusak jaringan tubuh lainnya. Balasan penyakit yang
berkaitan dengan penggunaan tembakau bahkan mencakup pneumonia (radang
paru-paru), penyakit gusi leukemia, katarak, kanker ginjal, kanker servik, dan
sakit pada pancreas. Penyebabnya karena racun dari asap rokok menyebar
kemana-mana melalui aliran darah. Merokok dapat mengakibatkan Penyakit disetiap
organ tubuh.
Ø Kanker Mulut
Merokok dapat
mengakibatkan kanker mulut, kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Ø Osteoporosis
Karbonmonoksida dalam
asap rokok dapat mengurangi daya angkut oksigen darah perokok sebesar 15 %,
menmgakibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan
waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok juga lebih mudah menderita
sakit tulang belakang.
Ø Katarak
Merokok dapat
menyebabkan gangguan pada mata. Perokok mempunyai resiko 50% lebih tinggi
terkena katarak, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
Ø Psoriasis
Perokok 2-3 kali lebih
sering terkena psoriasis yaitu proses inflamasi kulit tidak menular yang terasa
gatal, dan meninggalkan guratan merah pada seluruh tubuh.
Ø Kerontokan Rambut
Merokok menurunkan
sistem kekebalan, tubuh lebih mudah terseramg penyakit seperti lupus erimatosus
yang menyebabkan kerontokan rambut, ulserasi pada mulut, kemerahan pada wajah,
kulit kepala dan tangan.
Ø Impotensi
Merokok dapat
menyebabkan penurunan seksual karena aliran darah ke penis berkurang sehingga
tidak terjadi ereksi.
E. Efek Bagi Perokok Pasif
1.
Efek langsung seperti iritasi
mata, batuk-batuk, pusing dan mual-mual. Buat penderita asma bahkan katanya
bisa membuat penurunan pungsi paru-paru ( walaupun baru sebentar kena asapnya)
2.
Efek tidak langsung
F. Keuntungan Berhenti Merokok
1.
Hidup lebih lama
2.
Dapat menghindari racun
3.
Dapat melindungi diri, keluarga
dan orang lain dari pada bahaya merokok
4.
Menjadi teladan yang baik kepada
anak-anak.
5.
Dapat meningkatkan kecerdasan
serta memiliki tubuh yang sehat.
6.
Gigi lebih putih dan nafas lebih
segar
G. Cara Untuk Berhenti Merokok
1.
Tetapkan hati untuk berhenti
merokok
2.
Yakin diri
3.
Buat nota peringatan
4.
Katakana pada diri anda,” aku
bukan perokok”
VII.
Evaluasi
Penyuluhan telah
diberikan dan masyarakat sudah mengetahui tentang bahaya merokok dan cara
memberhentikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar