SELANG 15 MENIT PLASENTA TIDAK LAHIR
TERHADAP Ny. “R”
PERSALINAN NORMAL
A. Defenisi
Persalinan
menurut Sarwono Prawirohardjo, 2005 adalah proses membuka dan
menipisnya serviks, dan dimana janin dan ketuban turun ke dalam jalan
lahir dan didorong keluar melalui jalan lahir.
Persalinan
dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin.
Menurut tuanya kehamilan :
1. Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
2. Partus immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gr dan 999 gr.
3. Partus trematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000 gr dan 2499 gr
4. Partus maturus atau partus aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih
5. Partus postmaturus atau partus serotinus
Pengeluaran buah kehamilan adalah kehamila 42 minggu
Menurut cara persalinan
1. Partus spontan/Biasa
Persalinan yang berlangsung, dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir
2. Partus buatan
Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi vakum dan sectio caesarea (SC)
3. Partus anjuran
Persalinan
bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar, tetapi menimbulkan
kesulitan dalam persalinan dan tidak dimulai dengan sendirinya tetapi
baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostaglandin
B. Etiologi (Penyebab) Persalinan
Yang
menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui dengan jelas, tetapi
banyak fakta yang memegang peranan dan bekerja sama sehingga terjadi
persalinan. Mulanya berupa kombinasi dari faktor hormon dan faktor
mekanis.
Beberapa teori yang dikemukakan ialah :
1. Teori penurunan kadar progesteron
Progesteron
menimbulkan relaksasi otot-otot rahim sedangkan estrogen meninggikan
kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara
kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir
kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.
2. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu, timbul kontraksi otot-otot rahim.
3. Keregangan otot-otot rahim
Seperti
halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang
karena isinya maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan tinja. Demikian
pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang
otot-otot rahim sehingga otot-otot makin rentan.
4. Pengaruh janin
Hypofisis
dan kelanjar suprenal janin ternyata memegang peranan juga, selain itu,
di belakang serviks terletak ganglion servikale. Bila ganglion ini
digeser dan ditekan, oleh kepala janin, maka akan timbul kontraksi
uterus
5. Teori prostagladin
Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan prostagladin dari F2 atau E2 yang diberikan secara intravena dan extra abdominal menimbulkan kontraksi miometrium pada setiap umur kehamilan.
Proses Persalinan Normal
Proses persalinan menurut Sarwono Prawirohardjo 2005 terdiri dari 4 kala yaitu ;
- Kala I atau kala pembukaan
Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap (10 cm)
- Kala II atau kala pengeluaran
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi
- Kala III atau kala uri
Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta
- Kala IV atau kala pengawasan
Dimulai setelah placenta lahir dean berakhir 2 jam setelah selesai kala III persalinan
Kala I (kala pembukaan)
Inpartu
ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena
serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effecement) kala I dibagi
dalam 2 fase yaitu :
a. fase laten
berlangsung dalam 7-8 jam pembukaan berlangsung lambat pembukaan 3 cm.
b. Fase aktif
Berlangsung dalam 6 jam dan dibagi menjadi 3 fase :
1) Fase akselerasi
Dalam waktu 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
2) Fase dilatasi maksimal
Dalam waktu 2 jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm
3) Fase deselerasi
Dalam waktu 2 jam, pembukaan berlangsung lambat menjadi 10 cm atau lengkap
( Sarwono Prawirohardjp, 2005).
Kala II (kala pengeluaran)
Pada
kala pengeluaran janin, his menjadi kuat dan lebih cepat kira-kira 2-3
menit sekali, karena kepala janin sudah masuk keruang panggaul, sehingga
pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflekstoris menimbulkan rasa mengedan.
Karena
ada tekanan pada rektum, ibu juga merasa ingin buang air besar (BAB)
dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan
dalam vulva yang membuka dan perineum meregang. Dengan his dan kekuatan
mengedan yang terpimpin, maka lahirlah kepala yang diikuti oleh seluruh
badan janin. Pada primigravida, kala II berlangsung rata-rata 1,5 – 2
jam dan pada multigravida ½ - 1 jam.
Kala III (kala pengeluaran uri)
Setelah
bayi lahir, uterus keras dengan fundus uteri setinggi pusat. Beberapa
saat kemudian, uterus berkontraksi lagi untuk pelepasan dan pengeluaran
uri. Seluruh proses biasanya berlangsung 20-30 menit setelah bayi lahir.
Pengeluaran placenta disertai dengan pengeluaran darah.
Kala IV (kala pengawasan)
Merupakan
kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir. Kala IV sangat
bermanfaat karena berguna untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap
bahaya perdarahan postpartum.
C. Gejala (Tanda-tanda Persalinan)
- Tanda-tanda permulaan terjadinya persalinan
a. Turunnya kepala masuk pintu atas panggul pada primigravida minggu ke- 36.
b. Timbul
perasaan sesak dibagian bawah, di atas simpisis pubis dan sering-sering
ingin kencing atau susah kencing (oliguria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
c. Parut kelihatan lebih melebar karena fundus uteri turun.
d. Terjadinya
perasaan sakit di daerah perut dan pinggang karena kontraksi ringan
otot rahim dan tertekannya fleksus yang terletak disekitar serviks
(tanda persalinan palsu fase labour).
e. Terjadinya perlukaan serviks yang mulai mendatar dan sekresinya bila bertambah bercampur darah (bloody show).
- Tanda-tanda inpartu
a. Rasa sakit karena adanya his yang menjadi lebih kuat, sering teratur.
b. Pengeluaran lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks.
c. Dapat disertai pecahnya ketuban dengan sendirinya.
d. Pada pemeriksaan dalam serviks mengalami perubahan dengan terjadi perlukaan serviks, pendataran serviks, pembukaan serviks.
Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah :
1. Kekuatan mendorong keluar/power
Power dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Kekuatan primer
Kontraksi uterus involunter yang memadai dari menandai dimulainya persalinan (his)
His ada 2 yaitu :
1) His pendahuluan/his palsu
Merupakan peningkatan dari kontraksi dari Braxton hicks
2) His persalinan
Merupakan
his yang bersifat nyeri yang mungkin disebabkan oleh anoxia dari
sel-sel otot-otot saat kontraksi, tekanan pada ganglia dalam cerviks dan
segmen bawah rahim oleh serabut-serabut otot yang berkontraksi, cerviks
yang meregang lurus atau regangan dan tarikan ada peritoneum saat
kontraksi, kontraksi rahim bersifat berkala dan yang diperhatikan dalam his adalah:
a) Lamanya kontraksi
Kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik
b) Kekuatan kontraksi
Menimbulkan
naiknya tekanan intrauterin sampai 35 mmHg kekuatan kontraksi secara
klinis ditentukan dengan mencoba apakah jari kita dapat menekan dinding
rahim ke dalam
c) Interval antara dua kontraksi
Pada permulaan his timbul sekali dalam 10 menit dan pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit
Menurut faalnya, his dapat dibagi dalam :
1) His pembukaan
His yang menimbulkan pembukaan dari serviks
2) His pengeluaran
His yang mendorong anak keluar dan biasanya disertai dengan keinginan mengejan
3) His pelepasan uri
His yang melepaskan uri
(Sarwono Prawirohardjo,2005).
b. Kekuatan sekunder
Apabila
serviks berdilatasi, maka dimulai untuk mendorong yang memperbesar
kekuatan kontraksi involunter (tenaga mengejan). Tenaga mengejan
merupakan tenaga yang mendorong anak keluar selain his, terutama
disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan
peninggian tekanan intraabdominal. Tenaga mengejan ini hanya efektif
jika pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim.
2. Faktor Janin/Kondisi Janin/Passenger
Janin
bergerak disepanjang lahir merupakan akibat interalis beberapa faktor
yaitu ukuran kepala janin, persentasi, letak, sikap, posisi janin.
3. Faktor Jalan Lahir
Pada waktu partus akan terjadi perubahan-perubahan pada uterus, serviks, vagina dari dasar panggul.
D. Penatalaksanaan
1. Kala I
Pengkajian awal
a. Lihat
1) Tanda-tanda perdarahan, mekoneum atau bagian organ yang lahir
2) Warna kulit ibu yang kuning dan kepucatan
b. Tanya
1) Kapan tanggal perkiraan kelahiran
2) Menentukan ibu sudah waktunya melahirkan atau belum
c. Periksa
1) Tanda-tanda penting untuk hipertensi
2) Detak jantung janin untuk bradikardi
Penanganan kala I menurut Sarwono Parwirohardjo 2005
a. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga pasien/teman dekat.
Dukungan yang diberikan:
1) Mengusap keringat
2) Menemani jalan-jalan (mobilisasi)
3) Memberikan minum
4) Merubah posisi
5) Memijat/menggosok pinggang
b. Mengatur aktivitas dan posisi ibu
1) Ibu boleh melakukan aktivitas sesuai dengan kesanggupannya
2) Posisi sesuai dengan keinginan ibu tapi tidak dianjurkan posisi tidur terlentang
c. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his
Ibu diminta menarik nafas panjang, tahan nafas sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniup sewaktu his
d. Menjaga privasi ibu
Menggunakan penutup/tirai, tidak menghadirkan orang lain tanpa sepengetahuan dan seizin pasien.
e. Penjelasan tentang kemajuan persalinan
Menjelaskan perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu, serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
f. Menjaga kebersihan diri
Membolehkan ibu untuk mandi, menganjurkan ibu untuk basuh sekitar kemaluannya setelah BAB dan BAK
g. Mengetahui rasa panas
1) Menggunakan kipas angin/AC dalam kamar
2) Menggunakan kipas biasa
3) Menganjurkan ibu untuk mandi
h. Massase
Jika ibu suka, lakukan massase pada pinggang atau mengusap perut dengan lembut
i. Pemberian cukup minum
Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi
j. Mempertahankan kandung kemih
Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
k. Sentuhan
Disesuaikan
dengan keinginan ibu, memberikan sentuhan pada salah satu bagian tubuh
yang bertujuan untuk menguraikan rasa kesendirian ibu selama proses
persalinan.
2. Kala II
Selama kala II, petugas kesehatan harus terus memantau :
a. Tenaga atau usaha mengedan dan kontraksi uterus
b. Janin yang penurunan presentasinya dan kembali normal detak jantung bayi setelah kontraksi
c. Kondisi ibu
Penanganan kala II menurut Sarwono Prawirohardjo 2005
a. Memberikan dukungan terus menerus
1) Mendampingi ibu agar merasa nyaman oleh keluarga
2) Menawarkan minum, mengipasi dan memijat
b. Menjaga kebersihan diri
1) Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
2) Bila ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan
c. Mengipasi dan massase
Menambah kenyamanan bagi ibu
d. Memberikan dukungan mental
Untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu, dengan cara :
1) Menjaga privasi ibu
2) Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
3) Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
e. Mengatur posisi ibu
Dalam memimpin mengedan dapat dilihat posisi sebagai berikut :
1) Jongkok
2) Menungging
3) Tidur miring
4) Setengah duduk
Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa nyeri, mudah mengedan, kurangnya trauma vagina dan perineum, dan infeksi
f. Menjaga kandung kemih tetap kososng
Anjurkan ibu untuk BAK sesering mungkin, kandung kemih yang penuh dapat menghalangi turunnya kepala dalam rongga panggul
g. Memberikan cukup minum
Memberi tenaga dan mencegah dehidrasi
h. Memimpin mengedan
Pemimpin ibu mengedan selama his, anjurkan pada ibu untuk mengambil nafas
i. Bernafas selama persalinan
Meminta
ibu bernafas lagi selagi kontraksi ketika kepala akan lahir, untuk
menjaga agar perineum meregang pelan dan mengontrol lahirnya kepala dan
mencegah robekan.
j. Pemantauan DJJ
Periksa
DJJ setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin tidak mengalami
brakikardi (< 120). Selama mengedan yang lama, akan terjadi
pengurangan aliran darah yang mengandung oksigen ke janin
k. Melahirkan bayi
1) Menolong kelahiran kepala
2) Periksa tali pusat
3) Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya
l. Bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala sampai seluruh tubuh
Setelah
bayi lahir, segera dikeringkan dan diselimuti dengan menggunakan handuk
atau sejenisnya, letakkan pada perut ibu dan berikan bayi untuk disusui
m. Merangsang bayi
1) Biasakan dengan melakukan pengeringan, cukup memberikan bayi rangsangan
2) Dilakukan dengan cara mengusap-usap pada bagian punggung atau menepuk telapak kaki bayi.
3. Kala III
Pengkajian awal menurut Sarwono Prawirohardjo 2005
a. Palpasi uterus menentukan apakah ada bayi yang kedua, jika ada, tunggu sampai bayi kedua lahir
b. Menilai apakah BBL dalam keadaan stabil, jika tidak bayi segera dirawat
Penanganan kala III
a. Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
Dengan menjepit tali pusat sedini mungkin akan memulai pelepasan plasenta
b. Memberi oksitosin
Oksitosin merangsang uterus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta :
1) Oksitosin 10 U IM yang diberikan ketika kelahiran bahu depan bayi jika petugas lebih dari satu dan pasti hanya ada bayi tunggal
2) Oksitosin 10 U IM diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran jika hanya satu orang petugas dan hanya ada bayi tunggal
3) Oksitosin 10 U IM dapat diulangi/diberi lagi 15 menit jika belum lahir
4) Jika
oksitosin tidak tersedia, lakukan dengan rangsangan puting payudara ibu
atau berikan ASI pada bayi guna menghasilkan oksitosin alamiah.
c. Melakukan peregangan tali pusat terkendali atau PTT (Controlled Cord Traction)
PTT mempercepat kelahiran plasenta, begitu sudah terlepas :
1) Satu
tangan diletakkan pada corpus uteri tepat di atas simpisis pubis.
Selama kontraksi, tangan mendorong uteri dengan gerakan dorsokranial ke
arah belakang dan ke arah kepala ibu
2) Tangan
yang satu meregang tali pusat dekat pembukaan vagina dan melakukan
tarikan tali pusat yang terus-menerus dalam tegangan yang sama dengan
tangan ke uterus selama kontraksi
3) Saat
mulai berkontraksi (uterus menjadi bulat atau tali pusat menjulur)
tegangkan tali pusat ke arah bawah,lakukan tekanan dorso-kranial hingga
tali pusat makin menjulur dan korpus uteri bergerak keatas yang
menandakan plasenta telah lepas dan dapat dilahirkan.
PTT
dilakukan hanya selama uterus berkontraksi. Tangan pada uterus
merasakan kontraksi, ibu dapat juga memberitahu petugas ketika ia
merasakan kontraksi.
d. Massase fundus
Segera
setelah placenta dan selaputnya dilahirkan, massase fundus agar
menimbulkan kontraksi. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran darah dan
mencegah perdarahan post partum
4. Kala IV
Penanganan kala IV menurut Sarwono Prawirohardjo 2005
a. Ikat tali pusat
Jika
petugas sendirian dan sedang melakukan management aktif kala III, tali
pusat diklem, lalu digunting dan memberkan oksitosin segera setelah
plasenta dan selaputnya lahir, lakukan massase fundus agar berkontraksi,
baru tali pusat diikat dan klem dilepas.
b. Pemeriksaan fundus dan massase
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam kedua
c. Nutrisi dan hidrasi
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi, tawarkan ibu makan-makanan dan minuman yang disukai
d. Bersihkan ibu
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
e. Istirahat
Biarkan ibu beristirahat karena telah bekerja keras melahirkan bayinya. Bantu ibu pada posisi yang nyaman
f. Peningkatan hubungan ibu dan bayi
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu bayi, sebagai permulaan dengan menyusui bayinya
g. Memulai menyusui
Bayi
sangat siap segera setelah kelahiran. Hal ini sangat tepat untuk
memulai memberikan ASI, menyusui juga membantu uterus berkontraksi
h. Menolong ibu ke kamar mandi
Ibu
boleh bangun ke kamar mandi, pastikan ibu dibantu dan selamat karena
ibu masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan. Pastikan
ibu sudah BAK dalam 3 jam post partum
i. Mengajari ibu dan anggota keluarga
Ajari ibu atau anggota keluarga tentang :
1) Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
2) Tanda – tanda bahaya bagi ibu dan bayi
ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN DENGAN
SELANG 15 MENIT PLASENTA TIDAK LAHIR
TERHADAP Ny. “R” DI BPS DIANA SIJABAT
TRIMUREJO LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2007
I. PENGUMPULAN DATA DASAR
Tanggal : 25-07-2007 Jam : 05.00 WIB
A. 1. Identifikasi Klien
Nama : Ny. R Nama Suami : Tn.B
Umur : 21 tahun Umur : 26 tahun
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Dahlia No 67 Alamat : Jl. Dahlia No 67
Trimurjo Trimurjo
2. Keluhan Utama
Ibu
mengeluh mulas-mulas dan nyeri perut bagian bawah dari vagina keluar
lendir berwarna kecoklatan, bercampur sedikit darah, ibu mulas-mulas dan
nyeri perut yang menjalar kepinggang sejak pukul 01.00 WIB
3. Keluhan sejak kunjungan terakhir
Ibu berkunjung 5 hari yang lalu dan tidak mengalami keluhan yang berat dan kehamilannya normal
4. Tanda-tanda persalinan
Ibu
datang pada pukul 05.00 WIB dengan his (+) yang frekuensinya 2-3 kali
dalam 10 menit dengan lama 30-35 detik dengan kekuatan sedang
5. Pengeluaran pervaginam
Lendir kecoklatan bercampur sedikit darah dan tidak ada air ketuban yang keluar
6. Masalah-masalah khusus
Ibu tidak mengalami kelainan lain yang beresiko yang mempengaruhi riwayat persalinannya dan kondisi umum ibu baik
7. Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 17-10-2006 TP : 24-07-2007
Ibu
haid sebelumnya teratur, lamanya 6-7 hari, banyaknya 2-3 ganti softek,
dengan siklus 28 hari. ANC dilakukan secara teratur 1 bulan sekali
sampai umur kehamilan 9 bulan di bidan Diana S. Selama hamil ibu tidak
mengalami keluhan berat.
8. Riwayat imunisasi
Selama hamil ibu imunisasi TT 2 kali
TT I : pada usia kehamilan 5 bulan dibidan
TT II : pada usia kehamilan 6 bulan dibidan
9. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir
Ibu
merasakan sebelum mulas dirasakan gerakan janin sangat kuat, setelah
mulas timbul, ibu merasakan gerakan janin kuat sebanyak 6-7 kali.
10. Makan minum terakhir
Sebelum mulas, ibu makan minum biasa, tetapi setelah mulas timbul rasa malas makan, tetapi ibu banyak minum air putih
11. Pola eliminasi
1) Buang air besar terakhir
Hari ini ibu sudah BAB, ibu biasa BAB 1 x/hari, pada pagi hari, tidak ada keluhan
2) Buang Air Kecil terakhir : ibu BAK lebih sering
12. Pola istirahat dan tidur
Setiap
hari ibu tidur 6-7 jam perhari, setelah mulas timbul dari pukul 03.00
WIB sampai pengkajian dilakukan ibu tidak bisa tidur.
13. Psikologi
Ibu merasa cemas dan takut dalam menghadapi persalinannya
B. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum ibu : baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda vital
TD : 120/70 mmHg
RR : 24 x/m
Pols : 78 x/m
Temp : 37,30C
4) Tinggi badan : 158 cm
5) Berat badan :
BB sebelum hamil : 48 kg
BB sesudah hamil : 55 kg
Kenaikan BB selama hamil : 7 kg
2. Periksaan fisik
a. Kepala : tidak ada benjolan dan lesi
b. Rambut : kotor, lurus, berwarna hitam, ada ketombe dan mudah rontok
c. Muka : simetris, tidak pucat, keadaan bersih dan tidak ada oedema
d. Mata : simetris kanan-kiri, fungsi penglihatan baik, tidak ada oedema, konjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterik
e. Hidung : simetris kanan kiri, fungsi penciuman baik, bersih, tidak ada pembesaran polip
f. Mulut dan gigi : fungsi pengecapan baik, kebersihan cukup, tidak ada caries dan ada stomatitis,bibir pecah-pecah
g. Telinga : fungsi pendengaran baik, kebersihan cukup, tidak ada pengeluaran serum, daun telinga ada
h. Leher
1) Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
2) Vena jugularis : tidak ada pembengkakan
3) Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
i. Dada : simetris
kanan kiri, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi seirama, tidak
terdengar ronchi dan wheezing dan jantung normal, tidak terdengar
mur-mur
j. Payudara : simetris
kanan kiri, terlihat bersih konsistensi lunak, pembesaran ada, puting
susu menonjol, pengeluaran kolostrum sudah ada, benjolan atau tumor
tidak ada dan tidak ada rasa nyeri
k. Punggung dan pinggang : posisi tulang belakang lordosis dan tidak ada nyeri pinggang
l. Ekstremitas atas
1) Jari-jari : lengkap
2) Oedema tangan : tidak ada
3) Kekakuan otot dan sendi: tidak ada
4) Kemerahan : tidak ada
5) Fungsi ekstremitas : baik
Ekstermitas bawah:
1) Varises : tidak ada
2) Reflek Patella : Positif
3) Fungsi ekstermitas : Baik
m. Abdomen :
1) Inpeksi
a) Bekas luka : tidak ada
b) Konsistensi : keras
c) Pembesaran : sesuai usia kehamilan
d) Benjolan : tidak ada
e) Pembesaran liver : tidak ada
f) Kandung kemih : kosong
Keadaan vesika urinaria : kosong
2) Palpasi
a) Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px
b) Leopold II : bagian puggung janin teraba disebelah kanan, sedangkan bagian kecil yang berarti ekstremitas teraba disebelah kiri
c) Leopold III : bagian terendah kepala
d) Leopold IV : bagian terendah sudah masuk PAP
3) Auskultasi
Denyut jantung fetus : ada
DJJ : 135 x/menit
n. Genetalia
1) Inpeksi : tidak
ada luka pada perineum, pada vulva dan vagina tidak ada oedema, warna
merah kebiruan, tidak ada fistula, tidak ada peradangan
2) Pengeluaran pervaginam: lendir bercampur darah
o. Rektum
Hemoroid : tidak ada
3. Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan
dalam atas indikasi pemantauan persalinanan Pukul 05.00 WIB keadaan
perineum elastis, serviks tebal dan lembut, pembukaan 3 cm, ketuban (+) persentasi fetus kepala, kepala di hodge II
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
1. Diagnosa
G1P0A0 hamil 36 minggu, janin tunggal, hidup,puka,memanjang,intrauterine, presentasi kepala, inpartu kala 1 fase laten
Dasar :
1) Ibu mengatakan anak pertama
2) HPHT : 17-10-2006
3) TP : 25-07-2007
4) Pada pemeriksaan Leopold didapat hasil
Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px, fundus teraba bokong
Leopold II : Bagian sebelah kanan ibu teraba bagian keras panjang, bagian sebelah kiri ibu teraba bagian kecil (ekstermitas)
Leopold III : Bagian terendah bagian kepala
Leopold I V : Kepala sudah masuk PAP
5) Hasil Pemeriksaan Dalam pukul 05.00 WIB
Keadaan perineum elastis,serviks tebal dan lembut, pembukaan 3 cm, ketuban positif, kepala Hodge II
2. Masalah
a. Gangguan rasa nyeri
Dasar :
1) Ibu terlihat gelisah dan kesakitan
2) Ibu mengatakan nyeri pada daerah sekitar pinggang menjalar sampai ke perut
b. Gangguan pola aktifitas
Dasar : Ibu terlihat tidak banyak bergerak
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan cara mengedan yang efektif
b. Penyuluhan cara mengurangi rasa nyeri
c. Pertolongan persalinan yang aman dan nyaman
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL YANG BERHUBUNGAN
1) Potensial terjadinya partus lama
Dasar : Ibu inpartu kala I awal
Ibu hamil anak pertama
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter bila ada komplikasi pada kala 1 dan proses persalinan
V. RENCANA MANAJEMEN
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
a. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
b. Jelaskan kondisi bayinya saat ini
c. Jelaskan tentang kemajuan persalinan
2. Pemberian informasi tentang proses persalinan
a. Jelaskan pada ibu tentang tahap-tahap dalam persalinan yang akan dilaluinya
b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya reposisi saat proses persalinan
c. Jelaskan pada ibu tentang posisi saat mengejan
3. Ajarkan pada ibu
a. Teknik mengejan pada ibu
b. Teknik relaksasi dan pernapasan
c. Teknik mengurangi rasa
4. Anjurkan pada ibu untuk BAB dan BAK bila kandung kemih dan rectum terasa penuh
5. Persiapan persalinan
a. Persiapan Keluarga
b. Persiapan ibu
c. Persiapan alat
d. Persiapan diri
6. Anjurkan ibu minum dan makan makanan ringan
7. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan
8. Yakinkan ibu bahwa persalinan akan lancar
9. Lakukan pengawasan kala II / observasi dengan partograf
VI. IMPLEMENTASI LANGSUNG
1. Memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, bahwa;
a. Kondisi
ibu saat ini telah memasuki proses persalinan dengan ada tanda-tanda
persalinan yaitu mulas-mulas pada perut bagian bawah keluar lendir
berwarna kecoklatan bercampur sedikit darah
b. Kondisi bayinya sehat dengan posisi normal dan DJJ 134 x/menit
c. Proses persalinannya telah memasuki 3-4 cm
2. Memberikan informasi tentang proses persalinan
a. Menjelaskan pada ibu tentang tahap-tahap dalam persalinan yang akan dilaluinya
b. Menjelaskan pada ibu dengan reposisi saat proses persalinan akan memperlancar peredaran darah dari ibu ke janinnya
c. Menjelaskan pada ibu tentang posisi saat mengejan yang menguntungkan bagi ibu yaitu miring dan setengah duduk
3. Mengajarkan ibu
a. Teknik mengejan pada ibu yaitu saat ada kontraksi mengejan dengan napas pendek-pendek
b. Teknik
relaksasi dan pernapasan yaitu menggunakan pernapasan perut saat ada
kontraksi / mengejan, kemudian relaksasi saat tidak ada kontraksi
c. Teknik mengurangi nyeri dengan memilih posisi yang nyaman bagi ibu
4. Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK bila kandung kemih dan rectum terasa penuh
5. Melakukan persiapan persalinan
a. Persiapan
keluarga dengan memberikan informasi tentang tindakan yang mungkin akan
dilakukan dan membuat persetujuan / informed consent
b. Persiapan ibu dengan menempatkan ibu pada ruangan yang nyaman
c. Persiapan alat untuk menolong persalinan yang sudah di DTT yaitu
Partus set : gunting umbilikus, gunting episiotomi, klem tali pusat, setengah kohcr, sarung tangan, kateter nelaton.
Heating set : nal polder, cutget, pinset anatomi dan klem
Serta alat resusitasi
d.
Persiapan diri dengan menggunakan alat pelindung diri yaitu mitela,
kacamata, masker, celemek, sepatu boat dan sarung tangan kemudian cuci
tangan.
6. Menganjurkan ibu minum dan makan makanan ringan
7. Menganjurkan
keluarga untuk memberikan dukungan pada ibu dengan menemani ibu sesuai
dangan keinginannya dan berdoa agar proses persalinan berjalan dengan
baik
8. Meyakinkan ibu bahwa persalinan akan lancar
9. Menjaga lingkungan tetap bersih untuk pencegahan infeksi
10. Memantau kemajuanpersalinan dengan partograf
a. DJJ, pols, his : setiap 30 menit
b. Pembukaan serviks, penurunan bagian terendah, ketiban, moulage, TD : setiap 4 jam / perindikasi
VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini bahwa ibu sedang menjalani proses persalinan
2. Alat – alat persalinan telah disterilisasi dan siap digunakan untuk menolong persalinan
3. Ibu berada di ruangan yang nyaman
4. Alat genetalia externa ibu terlihat cukup bersih
5. Melakukan pengawasan kala I
6. Melakukan pemeriksaan vital sign dengan hasil yaitu :
TD : 120/70 Temp : 37,50 C
Pols : 84x / menit RR : 24x / menit
7. Ibu menjadi tenang setelah diberi penjelasan tahap – tahap persalinan yang akan ibu jalani
8. Ibu yakin persalinan akan berjalan lancar dengan didampingi keluarga dan suami
9. Ibu terlihat tenang dengan posisi tidur miring dan mengelus – ngelus punggung dan perut ibu
10. kandung kemih dan kandung rectum telah kosong
11. Ibu telah menghabiskan nutrisi yang diberikan
12. Ibu mengerti cara mengejan yang baik bila his / kontraksi timbul
13. Hasil observasi DJJ 136x /mnt
Tgl
|
Waktu
|
Pem.
Servik
|
Kondisi Ibu
| | |||||||
TD
|
Pols
|
RR
|
Temp
|
Obat cairan yg diberikan
|
Kontraksi
uterus/His
|
DJJ
|
Penurunan Kepala
|
Ketuban / Penyusupan
| |||
25-07-07
|
05.00
|
3 cm
|
120/70
|
78
|
18
|
370 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 20 detik, 3x dlm 10 mnt
|
135
x/mnt
(+)
|
4/5
|
+/O
|
25-07-07
|
05.30
| |
120/70
|
78
|
18
|
370 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 20 detik, 3x dlm 10 mnt
|
135
x/mnt
(+)
|
-
|
+/O
|
25-07-07
|
06.00
| |
110/70
|
78
|
20
|
360 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 20 detik, 3x dlm 10 mnt
|
135
x/mnt
(+)
|
-
|
+/O
|
25-07-07
|
06.30
| |
110/70
|
80
|
20
|
360 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 20 detik, 3x dlm 10 mnt
|
134
x/mnt
(+)
|
-
|
+/O
|
25-07-07
|
07.00
| |
110/70
|
80
|
20
|
360 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 20 detik, 3x dlm 10 mnt
|
134
x/mnt
(+)
|
-
|
+/O
|
25-07-07
|
07.30
| |
120/70
|
79
|
21
|
36.50 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 30 detik, 3x dlm 10 mnt
|
135
x/mnt
(+)
|
-
|
+/O
|
25-07-07
|
08.00
| |
120/70
|
79
|
21
|
370 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 30 detik, 3x dlm 10 mnt
|
134
x/mnt
(+)
|
-
|
+/O
|
25-07-07
|
08.30
| |
120/70
|
80
|
22
|
370 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 30 detik, 3x dlm 10 mnt
|
134
x/mnt
(+)
|
-
|
+/O
|
25-07-07
|
09.00
|
6 cm
|
120/70
|
80
|
22
|
370 C
|
-
|
Kekuatan sedang, lama 30 detik, 3x dlm 10 mnt
|
135
x/mnt
(+)
|
3/5
|
+/O
|
Kala II
Tanggal 25-07-2007 pukul 13.30 WIB
S : 1. Ibu mengatakan rasa ingin BAB dan ingin mengejan
2. Ibu mengatakan rasa sakit bertambah sering dan lama merambat dari pinggang ke perut bagian bawah
O : 1. His 3 - 4 x /10 menit, teratur lamanya > 45 detik
2. DJJ 134 x/menit, teratur
3. Pengeluaran dari vagina blood slym yang makin banyak
4. Keadaan kandung kemih kosong
5. Inpeksi vulva membuka, anus mengembang, prineum menonjol
6. Pemeriksaan dalam atas indikasi pemantauan kemajuan persalinan pukul 10.30 WIB dengan hasil :
a. Dinding vagina tidak ada kelainan
b. Portio lunak, tipis efficement 100%, perineum elastis, serviks tebal dan lembut
c. Pembukaan serviks 10 cm (lengkap)
d. Presentasi kepala, penurunan bagian terendah di hodge IV
e. Ada dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka
7. Tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg
RR : 24 x/menit
N : 80 x/menit
S : 37 0C
A : 1. Diagnosa
G1P0A0 hamil 36 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterin dan presentasi kepala, kala II persalinan fase aktif
Dasar :
a. Ibu mengatakan hamil akan pertama
b. HPHT : 17-10-2006 TP : 24-07-2007
c. His 4 x /10 menit, teratur lamanya 45 detik
d. Pada inpeksi tampak anus mengembang, perineum menonjol dan vulva membuka
e. Pada pemeriksaan dalam, portio tidak teraba, pembukaan lengkap, persentasi kepala UUK kanan depan, penurunan bagian terendah 0/5 hodge IV
f. DJJ : 140 x/menit, punctum maksimum 3 jari di bawah pusat sebelah kanan
g. Pada leopold teraba bagian bawah keras berarti kepala dan bagian atas lunak dan tidak melenting berarti bokong
2. Masalah
a. Ibu cemas menghadapi persalinan
b. Nyeri his
Dasar :
1) Ibu hamil anak pertama
2) Ibu memasuki kala II persalinan
3) Ibu mengatakan nyeri semakin kuat
3. Kebutuhan
a. Beri asuhan pertolongan persalinan normal
1) cara mengejan yang baik
2) Pernapasan saat his
3) Relaksasi
4) Pertolongan persalinan
b. Informasi tentang kondisi ibu saat ini
c. Dukungan psikologi
P : 1. Jelaskan
pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pembukaan serviks sudah 10
cm (lengkap) dan ibu memasuki proses persalinan untuk melahirkan bayinya
2. Memberikan asuhan pertolongan persalinan normal
a. Pimpin
ibu untuk meneran : ibu boleh mengedan pada waktu timbul his, seperti
orang BAB keras di bawah, kepala melihat kefundus tangan merangkull
kedua pahanya dan jangan bersuara saat meneran sampai his hilang
b. Anjurkan
ibu untuk bernapas yang baik selama persalinan pada saat his hilang
anjurkan ibu untuk menarik nafas dalam dari hidung dan keluarkan melalui
mulut dan beri minum diantara his, serta pada saat his untuk menarik
nafas pendek
3. Menolong melahirkan bayi
a. Ketika
kepala crowing, letakkan tangan kiri pada kepala bayi agar tidak
terjadi defleksi maksimal yang terlalu cepat, sementara tangan kanan
mensupport perineum
b. Ketika kepala bayi lahir seluruhnya, lap wajah bayi dan mulut dengan kassa steril
c. Periksa apakah ada lilitan tali pusat
d. Menunggu sambil membantu putaran paksi luar letak punggung
e. Letakkan
tangan secara biparental, kemudian tarikan lembut ke bawah untuk
melahirkan bahu depan kemudian tarikan lembut ke atas menyesuaikan
sumber jalan lahir untuk melahirkan bahu belakang
f. Lahirkan bayi seluruhnya pukul 13.30 WIB
g. Bersihkan mulut bayi dengan menggunakan kassa steril untuk membebaskan jalan napas
h. Keringkan bayi, klem tali pusat dan potong tali pusat kemudian ikat tali pusat
i. Antropometri
BB : 3000 gr
PB : 50 cm
Jenis kelamin : laki-laki
Anus : (+)
Cacat : (-)
Nilai APGAR : 8 - 9
j. Kenakan pakaian bayi dan bedong
k. Memastikan adanya bayi kedua atau tidak
l. Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi dan dukungan pada ibu
Kala III
Tanggal 25-07-2007 pukul 14.00 WIB
S : a. Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang atas kelahirannya
b. Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya
O : a. Bayi lahir spontan pervaginam, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-laki
b. Ibu tampak senang dan bahagia
TD : 120/80 mmHg Temp : 37,20C
RR : 22 x/menit Nadi : 82 x/menit
c. Plasenta belum lahir
d. Abdomen : kontraksi uterus baik, uterus teraba bulat dan keras, TFU sepusat, kandung kemih kosong
e. Pada Inpeksi tidak terdapat robekan jalan lahir dan perdarahan 100 cc
A : a. Diagnosa
P1A0 partus spontan pervaginam, inpartu kala III
Dasar :
1) Bayi lahir pukul 13.30 WIB
2) Placenta belum lahir
b. Masalah
Gangguan rasa nyaman
Masalah potensial : potensial retensio plasenta
c. Kebutuhan
1) Memberikan oksitosin 10 U IM di 1/3 paha bagian luar
2) Masase fundus
3) Melakukan PTT
P : 1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
2. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Lakukan manajemen aktif kala III
4. Beri suntikan oksitosin 10 unit IM pada 1/3 bagian atas paha bagian luar
5.
Setelah 15 menit plasenta masih belum lahir, berikan 10 unit oksitosin
IM dosis kedua ada tanda – tanda pelepasan plasenta yaitu :
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus
b. Tali pusat bertambah panjang
c. Adanya semburan darah tiba – tiba
6. Lakukan peregangan tali pusat terkendali saat ada kontraksi dengan tekanan dorso – cranial
7. Membantu kelahiran plasenta
8. Masase fundus uteri selama 15 detik
9. Periksa apakah placenta dan katiledon lengkap
Placenta lahir lengkap dan spontan pukul 14.00 WIB
a. kotiledon dan selaput utuh
c. Panjang Tali Pusat : 17 cm
d. Lebar plasenta : 10 cm
e. Berat placenta : 500 gram
f. Tebal plasenta : 3 cm
g. Insersi : marginal
10.Memeriksa ada/tidaknya robekan jalan lahir dan tidak ada robekan jalan lahir
11. Melakukan vulva hygiene, bersihkan daerah perineum ibu
12. Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi dan dukungan pada ibu
Kala IV
Tanggal 25-07-2007 pukul 14.45 WIB
S : 1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayi laki-lakinya
2. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas
O : 1. Keadaan umum ibu : baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg Temp : 370C
RR : 22 x/menit Nadi : 82 x/menit
4. TFU 2 jari di bawah pusat
5. Keadaan kandung kemih kosong
6. Kontraksi uterus baik
7. Perdarahan pervaginam : 100 cc
8. Pengeluaran lochea rubra
9. Tidak terdapat robekan jalan lahir
A : 1. Diagnosa
P1A0 partus spontan pervaginam, inpartu kala IV
Dasar :
a. Ibu melahirkan anak pertama
b. Ibu partus spontan pervaginam pukul 13.30 WIB
BB : 3000 gram
PB : 50 cm
Jenis kelamin : laki - laki
c. Placenta lahir lengkap pukul 14.00 WIB
d. Kontraksi uterus baik
2.Masalah
Personal hygiene ibu kurang bersih
Dasar :
b. Tubuh ibu lembab dan berkeringat
c. Pengeluaran pervaginam berupa darah
Masalah potensial :
Gangguan rasa nyaman
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan personal hygiene
b. Mobilisasi dini
c. Istirahat
P : 1. Awasi
jumlah perdarahan, kontraksi uterus, tanda vital, kebutuhan eliminasi
setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan 30 menit pada jam kedua
2. Bersihkan tubuh ibu dan ganti dengan pakaian bersih
3. Periksa fundus
a. TFU 2 jari bawah pusat
b. Kontraksi uterus baik
c. Perdarahan normal
4. Dampingi ibu selama 2 jam pertama
5. Anjurkan ibu untuk istirahat baring
6. Penyuluhan personal hygiene ibu
a. mandi
b. vulva hygiene
7. Pemenuhan mobilisasi ibu
a. miring kanan / miring kanan
b. ibu boleh berjalan sesudah 6 jam
8. Pemenuhan nutrisi ibu
makanan dan minuman
9. Pemenuhan istirahat dan tidur
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, S., 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
, 2005, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
, 2005, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar