Hormon-hormon
seks utama dapat dibedakan menjadi estrogen atau androgen. Kedua kelas
hormon ini ada pada pria dan wanita, namun dalam kadar yang berbeda.
Kebanyakan pria memproduksi 6-8 mg testosteron (sebuah androgen) per
hari, dibandingkan dengan kebanyakan wanita yang memproduksi 0,5 mg
setiap hari. Estrogen juga ada pada kedua jenis kelamin, namun dalam
jumlah yang lebih besar pada wanita.
Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama
sebagai hormon seks wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria
maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia
subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga
terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid.
Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga dapat
menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada
waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan.
Pd minggu I & II kehidupan didunia luar masih
ada pengaruh Estrogen dari ibu, krn itu uterus baru lahir agak lebih
besar daripada anak kecil juga menimbulkan pembengkakan payudara pada
bayi wanita maupun laki-laki selama 10 hari dan kdg-kdg disertai sekresi
cairan seperti air susu, sekitar10 – 15 % bayi wanita dpt timbul
perdarahan pervaginam dlm mgg pertama Terdapat tiga hormon estrogen
utama, yaitu yang disebut estradiol, estrone, dan estriol.
- Estradiol adalah estrogen terkuat, diproduksi oleh ovarium dan bertanggungjawab terhadap tumbuh kembangnya payudara.
- Estrone, estrogen yang lebih lemah, diproduksi oleh ovarium dan jaringan lemak.
- Estriol, estrogen terlemah dari ketiga estrogen utama, dibuat di dalam tubuh dari estrogen-estrogen lain.
Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas
bersifat mirip estrogen. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen
disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki
aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen.
Seorang gadis pertama kali memproduksi estrogen pada usia antara 8
sampai 13 tahun. Hal ini merupakan tanda dimulainya masa pubertas.
Estrogen mengakibatkan rahim (uterus), vagina, tubai Fallopii (saluran
dari indung telur atau ovarium ke rahim) berkembang. Pada saat itu
rambut di ketiak dan kemaluan mulai tumbuh serta memacu tumpukan lemak
di bagian bawah tubuh (pantat, paha) dan yang pasti membuat payudara
kita tumbuh. Pada saat estrogen mencapai level yang cukup tinggi,
ovulasi pun terjadi pertama kali. Ketika itu sel telur yang telah masak
lepas dari ovarium dan mulailah siklus menstruasi
Sebagai seorang yang telah dewasa, level estrogen naik turun sesuai
dengan siklus menstruasi. Pada awal siklus level hormon sangat rendah.
Ketika kelenjar hypothalamus (di otak kecil) menangkap tanda level
estrogen rendah, kelenjar ini merangsang ovarium untuk mulai memproduksi
lebih banyak estrogen. Estrogen bertanggungjawab pada pemasakan sel
telur selama rentang waktu dua minggu siklus menstruasi. Ketika estrogen
mencapai level puncak sekitar hari ke-12, ovulasi terjadi.
Usia tua, sakit, dan beberapa perawatan kanker dapat mempengaruhi
keseimbangan hormon tubuh kita yang rapuh, menyebabkan perubahan dalam
fungsi dan gairah seksual. Yang paling dikenal adalah perubahan yang
terjadi saat wanita mengalami menopause. Produksi estrogen menurun pada
saat ini dimana wanita meninggalkan tahun-tahun dimana ia dapat
mengandung anak.
Pengaruh seksual paling utama dari penurunan kadar estrogen adalah
pengecilan vagina dan penipisan dinding vagina, bersamaan dengan
hilangnya elastisitas dan kurangnya pembasahan vagina saat rangsangan
seksual. Beberapa wanita mengalami hanya sedikit perubahan dalam fungsi
seksual, dimana yang lain dapat mengalami kekeringan dan nyeri saat
berhubungan, atau luka pada alat kelamin selama beberapa hari setelah
berhubungan bila mereka tidak menggunakan minyak pelumas vagina atau
sejenis pengganti hormon.
Para peneliti yang sedang menyelidiki efek-efek dari terapi pengganti
hormon pada fungsi seksual wanita telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi
estrogen seringkali menyebabkan fungsi seksual kembali seperti asal.
Ditambah lagi, androgen telah diresepkan bagi wanita pasca menopause
untuk meningkatkan nafsu seksualnya
Kadar estrogen yang tinggi ini, selain memicu aktivitas sel-sel otak
berlebihan, juga menyebabkan terjadinya retensi cairan tubuh, seperti di
payudara, tungkai, dan juga di otak. Wanita mengeluh payudara sakit,
kaki terasa berat, dan sakit kepala yang berlebihan.
Karena penyebabnya disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi, maka
pengobatannya adalah dengan pemberian hormon anti estrogen, hormon anti
estrogen yang terkenal adalah progesteron.
Biasanya progesteron diberikan dengan dosis 10 mg/hari, dari hari ke 16-ke 25 siklus haid. Untuk mengeluarkan cairan dari jaringan tubuh, dapat diberikan obat diuretika sampai menjelang haid berikutnya.
Perlu disadari, bahwa pengobatan dengan hormon progesteron memerlukan
waktu lama, sehingga sangat dituntut kesabaran dari pihak wanita. Efek
samping yang ditimbulkan oleh progesteron sangat sedikit. Jenis
progesteron yang dianjurkan adalah jenis progesteron alamiah, seperti
didrogesteron, atau medroksi progesteron asetat (MPA), karena jenis
hormon ini memiliki khasiat antidepresif. Jenis progesteron sintetik
justru menyebabkan depresif (ringan). Akhir-akhir ini telah dicoba
pengobatan dengan menekan cara keseluruhan fungsi dari ovarium, yaitu
dengan menggunakan Gn-RH, analog, dan hasilnya jauh lebih baik, bila
dibandingkan dengan pemberian progesteron saja.
Cuma saja pengobatan cara ini relatif mahal, dan dapat menimbulkan
keluhan seperti pada wanita menopause, sehingga selama pemberian
Gn-RH-analog harus selalu diberikan tambahan hormon estrogen dan
progesteron.
Dengan berkurangnya estrogen pada saat menopause maka tubuh wanita
menjadi rentan terhadap risiko penyakit jantung. Terapi estrogen
(Estrogen Replacement Therapy) bertujuan agar hormon estrogen yang
semakin berkurang ini dapat terisi kembali. Adanya hormon estrogen pada
wanita yang masih aktif menstruasi akan menekan Lp(a) atau
lipoprotein(a). Kadar Lp(a) rata-rata adalah 2 mg/dl, dan apabila Lp(a)
meningkat sampai 20-30 mg/dl maka akan muncul risiko penyakit jantung
koroner. Lp(a) ini berperan sebagai penggumpal yang kemudian
bersama-sama plak yang ada dalam pembuluh arteri akan menyumbat aliran
darah sehingga muncul serangan jantung.
Estrogen sebenarnya bukan sekedar hormon pada wanita, karena
diketahui bahwa estrogen juga dapat menjalankan fungsi sebagai
antioksidan. Kolesterol LDL lebih mudah menembus plak di dalam dinding
nadi pembuluh darah apabila dalam kondisi teroksidasi. Peranan estrogen
sebagai antioksidan adalah mencegah proses oksidasi LDL sehingga
kemampuan LDL untuk menembus plak akan berkurang. Apabila seorang wanita
pada awalnya mempunyai kadar trigliserida darah tinggi (250 mg/dl) maka
pemakaian terapi estrogen (pil) dapat merangsang peningkatan
trigliserida. Terdapat keterkaitan metabolisme antara trigliserida
dengan kolesterol HDL (baik).
Apabila trigliserida tinggi maka HDL cenderung turun. Oleh karena itu
sebelum menjalani terapi estrogen disarankan melakukan pemeriksaan
profil lipid darah.
Peranan estrogen yang lain adalah sebagai pelebar pembuluh darah
jantung sehingga aliran darah menjadi lancar dan jantung memperoleh
suplai oksigen secara cukup. Pada tahun 1993 National Education
Cholesterol Program di AS mengakui pentingnya peranan terapi estro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar