Tentang istilah partus lama, ada juga yg menyebutkan dengan partus kasep dan partus terlantar.
Partus
lama masih merupakan suatu masalah di indonesia, karena seperti kita
ketahui, bahwa 80% persalinan masih ditolong oleh dukun. Dan baru
sedikit sekali dari dukun beranak ini yang telah ditatar sekedar
mendapat kursus dukun.
Karenanya
kasus-kasus partus kasep masih banyak dijumpai, dan keadaan ini memaksa
kita untuk berusaha menurunkan angka kematian ibu maupun anak. Yang
sangat ideal tentunya mencegah terjadinya partus kasep.
Pada umumnya batas-batas normal persalinan adalah:
Primipara
§ Mean :13-14 jam
§ Median :10,6 jam
§ Mode :7 jam.
Multipara
§ Mean :8 jam
§ Median : 6 jam
§ Mode : 4 jam.
Persalinan
pada primi biasanya lebih lama 5-6 jam dari pada multi. Bila persalinan
berlangsung lama, dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi baik terhadap
ibu maupun anak, dan dapat meninggikan angka kematian ibu dan anak.
A. Definisi
Partus lama : adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi, dan lebih dari 18 jam pada multi.
Partus kasep :
menurut harjono adalah merupakan fase terakhir dan suatu partus yang
macet dan berlangsung terlalu lama sehingga menimbulkan gejala-gejala
seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, serta asfiksi dan kematian
janin dalam kandungan (kjdk).
Harus
pula kita bedakan dengan partus tak majju, yaitu suatu persalinan
dengan his yang adekuat yang tidak menunjukan kemajuan pada pembukaan
serviks, turunnya kepala, dan putar paksi selama 2 jam terakhir.
Persalinan pada primitua biasanya lebih lama. Pendapat umum ada yang
mengatakan bahwa persalinan banyak terjadi pada malam hari, ini
disebabkan kenyataan bahwa biasanya persalinan berlangsung selama 12 jam
atau lebih, jadi permulaan dan berakhirnya partus biasanya malam hari.
Insiden partus lama menurut penelitian adalah 2,8-4,9%.
B. Etiologi
Sebab-sebab
terjadinya partus kasep ini adalah multi komplek, dan tentu saja
bergantung pada pengawasan selagi hamil, pertolongan persalinan yang
baik, dan penatalaksanaannya.
Faktor-faktor penyebab antara lain adalah:
§ Kelainan letak janin
§ Kelainan panggul
§ Kelainan his
§ Pimpinan partus yang salah
§ Janin besar atau ada kelainan kogenital
§ Primitua
§ Perut gantung, grandemulti
§ Ketuban pecah dini (kpd).
C. Gejala klinik
Pada ibu:
Gelisah,
letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernafasan cepat,
dan meteorismus. Di daerah lokal sering dijumpai: ring v/d bandl, edema
vulva, edema srviks, cairan ketubab berbau, terdapat mekonium.
Pada janin:
§ Denyut jantung janin cepat/ hebat/ tidak teratur bahkan negatif, air ketuban terdapat mekonium, kental kehijau-hijauan, berbau.
§ Kaput suksedancum yang besar
§ Moulage kepala yang hebat
§ Kematian janin dalam kandungan (kjdk)
§ Kematian janin intra partal (kjip).
D. Penanganan
Perawatan pendahuluan:
Penatalaksanaan penderita dengan partus kasep (lama) adalah sebagai berikutl:
§ Suntikan cortone acetate: 100-200 mg intramuskular
§ Penisilin prokain: 1 juta iu intramuskular
§ Streptomisin: 1 gr intramuskular
§ Infus cairan:
Larutan garam fisiologis
Larutan glukose 5-10% pada janin pertama: 1 liter/jam.
§ Istirahat 1 jam untuk observasi, kecuali bila keadaan mengharuskan untuk segera bertindak.
Pertolongan
Dapat
dilakukan partus spontan, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, manualaid
pada letak sungsang, embriotomi bila janin meninggal, seksio sesarea,
dan lain-lain.
Sumber: Mochtar, Rustam.1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar