BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
menghadapi masalah dengan jumlah kualitas sumber daya manusia dengan
kelahiran 5.000.000/tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan
bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan
keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila
gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan
pembangunan ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan tidak berarti.
Keluarga
sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerapkan Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada zero population growth (pertumbuhan seimbang).
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang kami angkat yaitu apa saja informasi tentang obat-obatan
yang mengandung hormon estrogen dan progesteron termasuk indikasi dan
kontraindikasinya.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini dibuat sebagai pedoman atau acuan kami untuk mengaplikasikan teori yang di dapat dalam memberikan promosi kesehatan terhadap pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi hormon estrogen dan progesteron
b. Mengetahui jenis dan kegunaan hormon estrogen dan progsteron
c. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi hormon estrogen dan progesteron
d. Mengetahui mekanisme kerja hormon estrogen dan progesteron dalm tubuh
e. Mengetahui terapi alam yang memiliki efek sejenis
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Penulisan
makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
mahasiswa, sehingga kelak dapat memberikan pelayanan dalam bidang
kefarmasian secara aman dan tepat.
2. Bagi para bidan
Penulisan
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas
kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pengobatan yang aman dan
tepat. sehingga senantiasa dapat memberikan pelayanan dalam bidang
kefarmasian secara aman dan tepat.
BAB II
ISI
A. Definisi
Hormon
estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan dibentuk
terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. (Sarwono Prawirohardjo,
ilmu kandungan)
Hormon
progesteron adalah hormon seks wanita yang essensial bagi kehidupan
normal dan untuk mempertahankan kehamilan, yang di produksi oleh korpus
luteum dan plasenta. (Denise Tiran, kamus saku bidan)
B. Jenis dan Kegunaan
1. Estrogen oral
2. Estrogen transdermal
3. Progestin oral
4. Progestin Vaginal
5. Kombinasi estrogen dan progesterin oral pada pemakaian kontinu
6. Kombinasi estrogen dan progesterin oral pada pemakaian siklik
7. Kombinasi estrogen dan progesterin transdermal
8. Kombinasi estrogen dan androgen
C. Indikasi dan Kontraindikasi
1. Estrogen
• Indikasi
a. Kontrasepsi
b. Vaginitis atrofik
c. Osteoporosis
d. Penyakit kardiovaskuler yang terkait menopause
e. Perdarahan menstruasi hemoragik
f. Kegagalan perkembangan ovarium
g. Hirsutisme
h. Kanker prostate
• Kontraindikasi
a. Kehamilan teratogenik
b. Neoplasma yang tergantung estrogen
c. Perdarahan pervaginam
d. Kerusakan hati
e. Kelainan tromboembolik
• Efek Samping
a. Nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi toleransi)
b. nyeri tekan payudara dan edema
c. ginekomastia
d. (Peran estrogen dalam mengubah risiko penyakit kardiovaskuler belum jelas)
2. Progesteron
• Indikasi
a. Kontrasepsi
b. Perdarahan menstruasi hemoragik/ tidak teratur
c. Karsinoma endometrium
d. Hipoventilasi
• Kontraindikasi
Meningioma.
• Efek samping
a. Maskulinisasi pada penggunaan lama
b. Toksisitas minimal.
D. Mekanisme Kerja
1. Estrogen
• Mekanisme
1. Menginduksi sintesis protein spesifik melalui reseptor intrasel
2. Menekan efek androgen
• Farmakokinetik
Sebagian
besar estrogen diabsorpsi dengan baik secara oral. Estrogen cenderung
cepat didegradasi oleh hati selama lintasan pertama dari saluran
cerna. Metabolitnya adalah glukororonida dan konjugat sulfide yaitu
estradiol, estron dan estriol.
2. Progesteron
• Mekanisme
a. Menginduksi sintesis protein spesifik melalui
b. Reseptor intrasel
• Farmakokinetik
Dimetabolisme
oleh hati menjadi glukoronida atau konjugat sulfat. Sebagian besar
dosis awal cepat didegradasi oleh metabolisme lintasan pertama, sehingga
progesterone tidak mencapai jaringan bila diberikan secara oral.
Progestin sintetis sebaliknya tidak rentan terhadap metabolisme lintasan
pertama sehingga dapat diberikan secara oral.
E. Terapi Alam yang Memiliki Efek Sejenis
a. Tempe
Mengandung Estrogen.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hormon
estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan dibentuk
terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. Sedangkan Hormon
progesteron adalah hormon seks wanita yang essensial bagi kehidupan
normal dan untuk mempertahankan kehamilan, yang di produksi oleh korpus
luteum dan plasenta.
Indikasi
estrogen yaitu Kontrasepsi, Vaginitis atrofik, Osteoporosis, Penyakit
kardiovaskuler yang terkait menopause, Perdarahan menstruasi
hemoragik, Kegagalan perkembangan ovarium, Hirsutisme dan Kanker
prostate. Sedangkan indikasi progesteron yaitu Kontrasepsi, Perdarahan
menstruasi hemoragik/ tidak teratur, Karsinoma endometriumdan
Hipoventilasi.
Kontraindikasi
estrogen yaitu Kehamilan teratogenik, Neoplasma yang tergantung
estrogen, Perdarahan pervaginam, Kerusakan hati dan Kelainan
tromboembolik. Sedangkan kontraindiksi progesteron yaitu Meningioma.
B. Saran
Sebagai seorang bidan wajib mengetahui indikasi dan kontraindikasi estrogen dan progesteron agar pemberian terapi tepat guna. Sehingga
bidan dapat menjelaskan bagaimana cara kerja dan efek samping dari
obat-obatan yang mengandung hormon estrogen an progesteron.
DAFTAR PUSTAKA
2. ISO INDONESIA. Juli 2009. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan
3. Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar